1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Produksi air mata yang terlalu banyak dapat menganggu penglihatan
Mata berair umumnya terjadi akibat mata terlalu banyak memproduksi air mata. Kondisi ini dapat dipicu oleh banyak hal, seperti kelilipan, tersumbatnya saluran air mata, hingga kerusakan kelenjar yang mencegah air mata menguap terlalu cepat.
Air mata memang memiliki banyak fungsi, seperti menjaga kebersihan mata atau mencegah mata kering dan infeksi. Akan tetapi, jika jumlahnya terlalu banyak, fungsinya justru jadi terganggu.
Akibatnya, orang yang mengalami mata berair bisa kesulitan untuk melihat hingga tidak dapat menjalani aktivitasnya sehari-hari.
Meski begitu, biasanya mata berair bukanlah kondisi yang membahayakan. Kondisi ini umumnya dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun, jika tak kunjung sembuh, bisa jadi ini menandakan masalah kesehatan yang lebih serius.
Oleh karena itu, mengetahui penyebab mata berair adalah langkah utama guna mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab mata berair bisa bermacam-macam, mulai dari yang ringan dan bisa ditangani sendiri hingga yang perlu ditangani dokter, yaitu:
Kelilipan, atau adanya benda asing atau paparan partikel tertentu, seperti asap, debu, serangga, bulu mata, sinar matahari, atau angin dapat memicu pengeluaran air mata. Hal ini terjadi sebagai respons mata untuk melindungi diri dan membersihkan mata dari partikel asing tersebut.
Mata lelah atau astenopia sering terjadi ketika mata digunakan secara intens, misalnya setelah menatap komputer atau gawai terlalu lama. Kondisi ini dapat menyebabkan mata menjadi kering dan berair.
Beberapa kondisi dapat merangsang kelenjar lakrimal untuk memproduksi air mata secara berlebih. Misalnya, ketika Anda sedang emosional, tertawa, batuk, muntah, atau menguap.
Konjungtivitis adalah peradangan atau infeksi pada konjungtiva. Kondisi ini umumnya disebabkan infeksi virus atau bakteri.
Konjungtivitis bisa menyebabkan salah satu atau kedua mata memerah, terasa gatal, dan mata terasa mengganjal. Kondisi ini bisa menyebabkan mata terus berair.
Alergi mata terhadap bahan tertentu seperti kandungan dalam obat tetes mata, serbuk sari, bulu hewan dapat merangsang sistem kekebalan untuk membuat antibodi yang menyebabkan mata melepaskan histamin dan zat lainnya. Proses tersebut dapat menghasilkan sensasi gatal, mata memerah, dan berair.
Normalnya, air mata yang diproduksi akan mengalir keluar dari kelenjar air mata. Nantinya, air mata ini akan disebarkan ke seluruh permukaan bola mata dan mengalir ke lubang puncta yang berada di sudut mata.
Namun, jika saluran tersumbat, air mata akan menumpuk sehingga menyebabkan mata Anda berair. Penyumbatan saluran air mata itu sendiri dapat disebabkan banyak hal seperti infeksi, cedera, bahkan penuaan.
Sindrom mata kering mengakibatkan mata memproduksi air mata berlebih untuk berusaha melumasi mata yang kering. Mata kering bisa terjadi karena air mata yang mengering terlalu cepat, atau tidak memiliki keseimbangan air, minyak, dan lendir yang tepat
Kelenjar meibom berfungsi untuk menghasilkan minyak agar mata dapat terlubrikasi dengan baik. Gangguan yang terjadi pada kelenjar minyak, seperti sindrom kelenjar meibomian, juga bisa menyebabkan mata berair.
Bintitan umumnya terjadi karena infeksi bakteri staphylococcus pada kelenjar sekresi di kelopak mata. Bakteri dapat menginfeksi akibat adanya folikel atau kelenjar minyak (meibom) yang tersumbat, atau karena peradangan kronis pada kelopak mata.
Gejala yang biasa ditunjukkan dari bintitan adalah sensitif saat melihat cahaya, mata berair, gatal, dan kemerahan.
Blefaritis adalah peradangan pada kelenjar minyak yang berada di kelopak mata. Kondisi ini membuat kelopak mata membengkak, tepatnya di dekat tempat tumbuhnya bulu mata dan menyebabkan mata yang perih, berair, merah, gatal, dan berkerak.
Entropion adalah kondisi ketika kelopak mata terlipat ke arah dalam. Akibatnya, bulu mata dan kulit dapat bergesekan dengan permukaan bola mata. Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi, goresan pada kornea (lapisan luar bola mata), mata berair, dan mata merah.
Ektropion adalah kelainan kelopak mata yang menyebabkan kelopak mata terlipat keluar sehingga permukaan bagian dalam terlihat. Kondisi ini paling sering terjadi pada kelopak mata bagian bawah. Kelopak mata berair adalah salah satu gejala ektropion akibat air mata yang menggenang karena kelopak mata tidak bisa menutup dengan sempurna.
Trikiasis adalah kondisi bulu mata tumbuh ke dalam. Bulu mata tersebut akan bergesekan dengan lapisan mata lain, seperti kornea, konjungtiva, dan bagian dalam kelopak mata. Akibatnya, mata Anda jadi teriritasi dan menyebabkan gampang berair.
Beberapa obat-obatan tertentu dapat menimbulkan efek samping berupa mata berair. Contohnya:
Selain beberapa kondisi di atas, ada beberapa kondisi medis lain yang bisa menyebabkan mata berair, seperti Bell’s palsy, infeksi sinus kronis, sindrom Sjogren, masalah tiroid, dan rheumatoid arthritis.
Advertisement
Kebanyakan kasus mata berair yang disebabkan penyebab ringan dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Untuk membantu lebih cepat pemulihannya, beberapa hal yang bisa Anda lakukan, antara lain:
Namun, jika mata berair tidak kunjung sembuh, Anda harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan mata lebih lanjut.
Pengobatan mata berair yang biasa diberikan dokter meliputi:
Mata berair terus sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan obat mata gatal dan berair. Terutama jika mengalami kondisi-kondisi di bawah ini:
Jika diperlukan, dokter umum akan merujuk Anda ke dokter spesialis mata untuk diperiksa lebih lanjut.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved