1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Infeksi parasit Plasmodium menjadi penyebab penyakit malaria.
Malaria adalah infeksi parasit yang disebarkan melalui perantara gigitan nyamuk Anopheles betina. Malaria umumnya ditandai dengan gejala demam dan menggigil yang berulang. Penyakit ini diperkirakan menyebabkan 660 ribu kematian di seluruh belahan dunia setiap tahunnya.
Intensitas penularan penyakit malaria bergantung pada faktor-faktor penyebaran yang mencakup vektor (penyebar parasit yaitu nyamuk), inang yang digigit (manusia), serta lingkungan sekitar. Penularan malaria cenderung lebih parah di daerah-daerah yang nyamuknya berumur panjang serta lebih senang menggigit manusia dibanding makhluk lain. Hal ini dikarenakan parasit malaria mesti berkembang selama 7-10 hari di dalam tubuh nyamuk betina untuk kemudian dapat menginfeksi manusia.
Penyakit ini jarang ditemui di daerah yang bersuhu dingin, namun masih sering muncul di daerah tropik dan subtropis seperti Indonesia. Dikarenakan daerah-daerah tersebut memiliki suhu yang cukup hangat, sehingga parasit malaria dan nyamuk yang membawanya dapat tumbuh serta berkembang biak.
Di Indonesia, malaria dapat ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia. Data terbaru di tahun 2020 mengungkapkan bahwa masih ada 23 kabupaten dan kota yang endemis malarianya masih tinggi, 21 kabupaten atau kota endemis sedang, dan 152 kabupaten atau kota endemis rendah. Tiap wilayah di Indonesia mempunyai masa puncak kasus yang berbeda, Jadi tidak dapat diketahui jenis parasit yang dominan pada suatu wilayah.
Pengobatan malaria meliputi pemberian antimalaria, terapi cairan dan transfuse darah. Hingga saat ini, ilmuwan di seluruh dunia sedang berusaha untuk mengembangkan vaksin untuk penyakit malaria.
Sangatlah penting untuk mengetahui gejala penyakit malaria, terutama apabila bepergian ke daerah yang berisiko tinggi terhadap penyebaran malaria. Gejala-gejalanya antara lain adalah:
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul diantara 7 hingga 18 hari setelah terinfeksi. Namun pada beberapa kasus, gejala-gejala tersebut bahkan tidak muncul hingga sekitar 1 tahun atau lebih.
Tipe malaria tertiana menunjukkan gejala dalam siklus 48 jam. Penderita mengalami demam, keringat yang berlebihan serta lemas setiap 48 jam yang diawali dengan menggigil. Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung antara 6 hingga 12 jam.
Jenis malaria yang paling serius adalah yang disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum, karena dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa seperti gangguan pernapasan dan kegagalan fungsi organ, seperti hati dan ginjal.
Penyebab malaria adalah masuknya parasit malaria ke dalam tubuh (aliran darah). Parasit tersebut dapat ditularkan melalui:
Penyakit malaria pada umumnya tidak dapat ditularkan melalui kontak sehari-hari dengan orang yang terinfeksi. Orang-orang yang rentan terkena penyakit malaria di Indonesia yaitu anak berusia 5-9 tahun berdasarkan point prevalence yang sebelumnya disebut. Selain itu, melalui hitungan period prevalence orang yang paling rentan ialah yang berusia 15 tahun ke atas, dan diikuti oleh anak berusia 1-4 tahun.
Dokter akan mengambil sampel darah untuk kemudian dilakukan pemeriksaan guna mendapatkan informasi berikut:
Advertisement
Jenis dan lama pengobatan yang diberikan bergantung kepada: jenis parasit malaria seberapa parah kondisi kesehatan, umur, serta status kehamilan. Pengobatan anti-malaria yang dapat diberikan oleh dokter di Indonesia antara lain terapi kombinasi artemisinin (ACT) dan primakuin, serta injeksi artesunate. Pengobatan akan dievaluasi berkala dengan cara pemeriksaan darah untuk memeriksa jumlah parasit dalam darah.
Untuk pasien malaria yang menunjukkan gejala dan hasil diagnosanya dinyatakan positif malaria tetapi tidak sampai parah, pengobatannya antara lain:
Untuk pasien-pasien malaria bergejala yang tak sampai parah dengan keadaan tertentu, pengobatannya antara lain:
Untuk pengobatan pasien penderita malaria yang parah, obat anti-malaria mesti diberikan baik lewat anus atau saluran lain dengan segera. Selain itu, terapi ACT juga mesti diberikan lewat mulut dengan dosis yang penuh/maksimal. Pasien dengan malaria parah juga mesti ditangani secara intensif di ICU. Pengobatan yang akan dijalankan pada mereka antara lain:
Bagi wanita hamil yang menderita malaria parah, khususnya wanita dalam masa 3 bulan kedua serta ketiga kehamilan mereka, pengobatan menggunakan artesunate melalui saluran-saluran dalam tubuh selain mulut. Pengobatan menggunakan artesunate ini dijalankan selama keseluruhan masa kehamilan, dan jika artesunate tidak tersedia, artemether atau quinine dapat diberikan sampai artesunate tersedia.
Baca juga: 9 Obat Malaria Alami yang Mudah Dibuat di Rumah
Malaria yang tidak diobati dengan baik dapat menimbulkan komplikasi berupa:
Baca juga: Bisakah Penyakit Malaria Kambuh Lagi? Deteksi Gejalanya!
Dokter dapat menyarankan tindakan berikut untuk mencegah malaria:
Hingga saat ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah malaria. Maka dari itu, hindari risiko tergigit oleh nyamuk, terutama di daerah di mana penyakit malaria ditemukan.
Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami demam tinggi, terutama setelah mengunjungi daerah dengan tingkat risiko penyakit malaria yang tinggi.
Baca jawaban dokter: Saya sedang sakit malaria, jika di cek antigen apakah akan berpengaruh?
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis malaria agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved