8 Mar 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penyakit lupus lebih banyak menyerang perempuan dibanding laki-laki.
Lupus adalah salah satu penyakit autoimun. Penyakit ini muncul ketika sistem kekebalan dalam tubuh menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Lupus dapat menyebabkan radang pada berbagai bagian tubuh seperti sendi, jantung, paru-paru, pembuluh darah, ginjal, bahkan otak. Terdapat beberapa tipe lupus, antara lain:
1. Systemic Lupus Erythematous (SLE)
SLE merupakan jenis lupus yang paling sering ditemukan dan dapat dibedakan menjadi ringan dan berat. Lupus jenis ini banyak menyerang bagian dalam tubuh.
2. Neonatal Lupus
Neonatal Lupus merupakan jenis lupus yang terjadi pada bayi baru lahir, akibat lupus yang diderita sang ibu. Meski demikian, lupus jenis ini jarang ditemukan.
3. Cutaneous Lupus Erythematosus (CLE)
Ini merupakan jenis lupus penyebab ruam merah yang sulit hilang.
4. Drug-Induced Lupus atau Lupus akibat Efek Obat
Drug-Induced Lupus terjadi akibat konsumsi jenis obat-obatan tertentu, seperti beberapa jenis obat darah tinggi (hipertensi), antibiotik, maupun obat antikejang. Oleh karena itu, biasanya gejala lupus jenis ini akan menghilang dengan sendirinya, jika pemakaian obat tersebut dihentikan.
Jumlah penderita lupus di Indonesia belum diketahui secara pasti. Namun berdasarkan data Kementerian Kesehatan, ada 2.166 pasien rawat inap dengan lupus di 858 rumah sakit di Indonesia tahun 2016. Penyakit ini harus tetap diwaspadai. Sebab, lupus bisa menyebabkan kerusakan pada berbagai bagian tubuh, sehingga memerlukan penanganan yang rumit.
Lupus memiliki banyak gejala yang seringkali menyerupai penyakit lain, seperti pusing, demam, dan nyeri sendi. Penderita lupus pun akan menunjukkan tanda-tanda berupa rasa kaku dan bengkak, nyeri dada, mata kering, rambut rontok, jari yang pucat atau kebiruan saat dingin (fenomena Raynaud), sesak napas, dan sariawan.
Selain itu, gejala khas dari lupus adalah munculnya ruam (rash) di pipi dan hidung. Bentuknya menyerupai kupu-kupu, sehingga disebut butterfly-shaped rash. Komplikasi pada lupus yang dapat timbul seperti gagal ginjal, radang paru, maupun penyakit kardiovaskular (pada jantung dan pembuluh darah), seperti serangan jantung.
Penyebab lupus belum diketahui dengan pasti hingga saat ini. Namun, ada beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan penyakit ini, yaitu:
Pemeriksaan untuk penyakit lupus tidak bisa berdiri sendiri. Sebab, gejala yang dialami akan berbeda pada setiap orang. Selain itu, lupus dapat menyerang berbagai bagian dalam tubuh.
Lupus sering menimbulkan gejala serupa penyakit lain. Oleh karena itu, selain melihat gejalanya, penting untuk menjalani beberapa pemeriksaan. Misalnya, pemeriksaan darah dan urine, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang lain yang bisa menjadi acuan untuk memastikan adanya penyakit lupus pada seorang pasien.
Advertisement
Belum ada pengobatan yang efektif untuk lupus. Sebab, penyebab dari penyakit ini pun sebenarnya belum terungkap sampai sekarang. Meski demikian, pemberian obat-obatan sesuai gejala yang timbul, dapat membantu. Oleh karena itu, penderita lupus biasanya perlu berkonsultasi dengan beberapa dokter dari berbagai spesialisasi, sesuai dengan gejala yang dialami. Sebab pada prinsipnya, pengobatan lupus dilakukan untuk mencegah meluasnya penyakit ini, meredakan rasa sakit, dan mempertahankan bagian tubuh yang masih sehat.
Pencegahan penyakit lupus dilakukan sesuai dengan gejala yang muncul. Pencegahan ini penting agar gejala yang telah muncul tidak memburuk. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu:
Jika muncul ruam yang tidak diketahui penyebabnya maupun tiba-tiba, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Sebab, ruam merupakan ciri khas lupus. Anda pun disarankan mengunjungi dokter jika timbul gejala-gejala lain seperti demam, nyeri, sakit, dan rasa tidak nyaman pada bagian-bagian tubuh.
Sebelum berkonsultasi dengan dokter, Anda dapat membuat daftar pertanyaan yang ingin disampaikan saat berkonsultasi. Selain itu, ketika berkonsultasi, sebaiknya Anda menjelaskan secara terperinci mengenai gejala-gejala yang dialami. Sebab, dokter akan menentukan perawatan selanjutnya sesuai dengan gejala-gejala yang Anda alami.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved