1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Liposarkoma terbentuk dari jaringan lunak
Liposarcoma atau liposarkoma adalah kanker yang menyerang jaringan lunak dan berawal dari sel lemak. Kanker ini termasuk jenis yang langka.
Pada sebagian besar kasus, liposarkoma menyerang otot-otot tubuh. Adapun orang dewasa merupakan kalangan yang paling sering mengalaminya daripada anak-anak. Namun kanker jaringan lunak ini bisa dialami oleh semua orang dari segala usia.
Liposarkoma umumnya terjadi pada orang dewasa dengan usia 50-65 tahun. Penyakit ini paling sering dimulai dari jaringan lemak di belakang lutut, paha, atau di belakang perut. Perkembangannya bisa cepat maupun lambat.
Berdasarkan tampilan lemaknya, liposarkoma memiliki beberapa jenis berikut:
Gejala liposarkoma yang muncul akan tergantung pada bagian tubuh yang mengalaminya. Berikut contohnya:
Hingga kini, penyebab liposarkoma belum diketahui dengan jelas. Secara medis, kondisi ini disebabkan oleh terbentuknya sel lemak yang mengalami mutasi genetik.
Mutasi genetik membuat sel berkembang biak dengan cepat dan terus hidup, bahkan ketika sel lain sudah mati. Sel abnormal ini kemudian menumpuk dan membentuk massa atau tumor.
Beberapa faktor risiko liposarkoma bisa meningkatkan peluang seseorang terkena kanker ini. Meski demikian, liposarkoma bisa juga menimpa orang yang tidak memiliki faktor risiko apapun.
Beberapa faktor risiko yang mungkin menyebabkan kanker ini selain usia tua antara lain:
Orang yang menjalani terapi radiasi (radioterapi) untuk pengobatan kanker lain, lebih berisiko mengalami kanker jaringan lunak. Khususnya, pada penyakit limfoma Hodgkin, limfoma non-Hodgkin, atau kanker payudara.
Beberapa kondisi bawaan bisa meningkatkan risiko liposarkoma. Contohnya, retinoblastoma. sindrom Werner, sindrom Li-Fraumeni, neurofibromatosis tipe 1, dan sindrom Gardner
Limfedema kronis adalah penumpukan cairan di jaringan tubuh yang berlangsung jangka panjang. Kondisi ini juga bisa menyebabkan liposarkoma.
Ada pula beberapa infeksi virus bisa meningkatkan risiko liposarkoma, seperti virus herpes sarkoma Kaposi dan HIV.
Vinil klorida yang kerap digunakan dalam industri plastik berpotensi memicu kanker jaringan lunak.
Torium dioksida adalah larutan radioaktif yang digunakan untuk memperbaiki foto sinar X. Jika terpapar senyawa kimia ini dalam jumlah besar, bahan ini bisa juga menyebabkan kanker jaringan lunak.
Faktor-faktor lain juga mungkin meningkatkan liposarkoma, seperti pernah menjalani kemoterapi, memiliki riwayat kanker, serta kontak dengan dioksin.
Beberapa langkah pemeriksaan di bawah ini dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis liposarkoma:
Umumnya, pencitraaan bertujuan menentukan diagnosis, serta mengetahui bentuk dan tahap perkembangan kanker. Tes ini bisa menggunakan metode rontgen, CT scan, dan MRI.
Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan lalu diperiksa guna menentukan ada tidaknya sel-sel kanker.
Tes ini bertujuan menentukan jenis sel kanker yang terlibat dalam liposarkoma. Tes khusus yang mungkin digunakan antara lain imunohistokimia, analisis sitogenetik, hibrida fluoresensi in situ, dan pengujian genetik molekular.
Tes hitung darah lengkap dilakukan untuk mengukur jumlah dan kualitas sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit dalam tubuh pasien. Pemeriksaan ini biasa dilaksanakan guna mengecek kondisi kesehatan pasien secara umum sebelum biopsi.
Melalui tes pembekuan darah, dokkter bisa mengetahui apakah darah pasien menggumpal secara normal atau tidak.
Tes ini dilakukan untuk mengukur kadar senyawa kimia tertentu di dalam darah pasien. Dengan begitu, kinerja organ bisa dinilai dan keberadaan penyakit lain bisa diketahui.
Tes kimia darah dapat menggunakan metode berupa panel elektrolit, tes fungsi hati, dan tes fungsi ginjal.
Scan tulang memanfaatkan bahan radiofarmasi dan komputer untuk membuat gambar dari tulang pasien. Tujuannya adalah mengetahui apakan kanker jaringan lunak sudah menyebar ke tulang atau belum.
Advertisement
Penanganan liposarkoma akan ditentukan oleh dokter berdasarkan letak dan tingkat perkembangan kanker, serta kondisi kesehatan pasien secara umum.
Cara mengobati liposarkoma yang mungkin dianjurkan oleh dokter meliputi:
Operasi dapat menjadi pilihan untuk mengangkat seluruh maupun sebagian tumor.
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk mematikan sel-sel kanker. Metode ini bisa juga dikombinasikan dengan terapi radiasi maupun operasi.
Terapi radiasi atau radioterapi memakai sinar X untuk membunuh sel-sel kanker. Selama terapi radiasi, pasien diposisikan di atas meja dan mesin bergerak di sekitar pasien, untuk mengarahkan radiasi ke bagian yang terkena sel kanker.
Terapi ini menggunakan obat untuk mengincar bagian khusus dari sel kanker.
Jika terus dibiarkan, liposarkoma dapat menyebar ke bagian lain tubuh sehingga mengancam nyawa penderitanya. Oleh sebab itu, deteksi dan penanganan dini sangt diperlukan.
Karena penyebabnya belum diketahui dengan pasti, cara mencegah liposarkoma juga belum tersedia.
Segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala liposarkoma atau keluhan lain yang mengkhawatirkan.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis liposarkoma agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved