Limfedema adalah kondisi yang ditandai dengan terjadinya pembengkakan, biasanya terjadi pada lengan atau kaki. Kondisi ini terjadi karena penumpukan cairan akibat gangguan pada sistem limfatik (getah bening).
Gangguan sistem limfatik yang memicu limfedema, biasanya berupa sumbatan saluran getah bening. Berdasarkan penyebabnya, limfedema terbagi menjadi tipe primer dan sekunder.
Limfedema primer disebabkan oleh faktor bawaan sejak lahir. Sementara limfedema sekunder muncul akibat penyakit lain, seperti kanker atau cedera.
Limfedema yang tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi. Mulai dari infeksi kulit atau selulitis, infeksi pada saluran limfe atau limfangitis, hingga masalah psikis seperti gangguan kepercayaan diri dan depresi.
Oleh karena itu, segeralah berkonsultasi ke dokter apabila Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala limfedema.
Secara umum, gejala limfedema meliputi:
Limfedema yang muncul di kepala dan leher dapat menyebabkan gangguan penglihatan, hidung tersumbat, nyeri telinga, gangguan berbicara atau menelan, bahkan masalah pernapasan.
Mungkin saja ada tanda dan gejala limfedema yang tidak disebutkan. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Penyebab dari limfedema dapat berbeda-beda berdasarkan jenisnya. Terdapat dua jenis limfedema, antara lain:
Limfedema primer merupakan limfedema yang sudah muncul sejak penderita lahir.
Jenis limfedema ini jarang ditemukan, dan biasanya terjadi ketika seseorang memiliki anggota keluarga kandung yang mengalami penyakit yang sama.
Limfedema sekunder adalah jenis yang paling umum. Limfedema ini dapat disebabkan oleh penyakit lain (seperti kanker atau infeksi), cedera, maupun efek samping prosedur medis tertentu (seperti operasi yang melibatkan kelenjar getah bening dan radioterapi).
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini meliputi:
Diagnosis limfedema dapat titentukan dengan cara-cara di bawah ini:
Dokter akan menanyakan mengenai gejala yang Anda alami dan faktor risiko limfedema yang Anda miliki.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda limfedema pada tubuh seseorang.
Prosedur MRI akan menghasilkan gambaran tiga dimensi (3D) yang berkualitas tinggi untuk mengevaluasi kondisi sistem limfe.
CT scan dapat memperlihatkan ada tidaknya penyumbatan pada sistem limfatik.
USG doppler bertujuan mendeteksi ada tidaknya penyumbatan pada aliran limfe.
Limfosintigrafi adalah pemindaian radioaktif pada sistem limfatik. Dokter akan menyuntukkan zat kontras radioaktif yang akan tampak pada gambar X-ray.
Hasil tes ini akan menunjukkan zat kontras yang bergerak pada pembuluh limfe dan memperjelas ada tidaknya sumbatan.
Advertisement
https://www.sehatq.com/penyakit/selulitisCara mengobati limfedema umumnya akan tergantung dari tingkat keparahannya dan seberapa lama Anda sudah mengalami kondisi tersebut. Beberapa metode penanganan limfedema antara lain:
Penanganan ini terdiri dari:
Namun, metode ini tidak disarankan untuk orang yang memiliki diabetes, tekanan darah tinggi, kelumpuhan, gagal jantung, pembekuan darah, atau infeksi akut.
Metode ini digunakan untuk memberikan tekanan pada anggota tubuh, dan memindahkan cairan getah bening dengan menggunakan selongsong yang digembungkan.
Tindakan operasi dapat dipertimbangkan apabila limfedema sudah termasuk berat.
Gerakan tubuh tertentu seperti menggerakkan lengan atau kaki yang bengkak dapat membantu drainase aliran limfe sehingga mengurangi pembengkakan.
Langkah ini dianjurkan bagi orang yang kegemukan, khususnya limfedema yang berhubungan dengan kanker payudara.
Pengobatan kanker dianjurkan apabila limfedema disebabkan oleh kanker.
Limfedema yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi berupa:
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko limfedema, terutama saat sedang menjalani terapi kanker, antara lain:
Berkonsultasi dengan dokter apabila Anda mengalami pembengkakan secara terus-menerus pada lengan atau kaki. Segera temui dokter jika Anda telah didiagnosis memiliki limfedema tungkai.
Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami tanda dan gejala lain yang terasa mencurigakan.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis limfedema agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved