1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Lichen Sclerosus paling sering terjadi di kulit kelamin
Lichen sclerosus adalah kondisi peradangan kronis, ditandai dengan timbulnya bercak-bercak putih yang paling sering terjadi di area kelamin. Kulit yang terkena bercak biasanya terlihat lebih tipis dibandingkan kulit normal.
Semua orang berisiko mengalami lichen sclerosus. Namun, kelomopok yang berisiko tinggi adalah wanita setelah menopause atau sebelum pubertas. Meski sangat jarang terjadi, kondisi ini juga dapat menimpa laki-laki. Lichen sclerosus pada laki-laki disebut juga dengan Balanitis Xerotica Obliterans.
Lichen sclerosus tidak dapat diembuhkan dan bersifat kambuhan. Meski demikian, terdapat pilihan perawatan untuk mengendalikan dan mengurangi keparahan gejala. Penanganan lichen sclerosus meliputi pemberian obat-obatan dan penyesuaian gaya hidup.
Penyakit ini bukan merupakan infeksi menular seksual.
Penderita lichen sclerosus dianjurkan untuk telaten merawat dan rutin memeriksakan kondisi kulitnya ke dokter.
Gejala lichen sclerosus yang utama adalah munculnya bercak-bercak putih dengan permukaan yang halus dan mengilap. Lama-kelamaan, bercak ini semakin membesar sampai akhirnya membuat kulit menipis dan keriput. Bercaknya dapat terbentang dari area labia hingga ke anus.
Selain itu, gejala lain yang sering muncul pada penderita lichen sclerosus, di antaranya adalah:
Perlu diketahui bahwa penyakit lichen sclerosus tidak mempengaruhi organ seksual bagian dalam seperti vagina atau rahim.
Penyebab lichen sclerosus belum diketahui dengan jelas hingga sekarang. Sebagian besar penelitian mengemukakan bahwa lichen sclerosus merupakan kondisi autoimun. Gangguan autoimun muncul ketika sistem imun atau kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh yang sehat karena keliru membedakannya dari zat berbahaya di dalam tubuh.
Di samping itu, para pakar menduga bahwa beberapa faktor di bawah ini bisa meningkatkan risikonya:
Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan tentang gejala serta riwayat penyakit yang pernah Anda derita. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik pada area kulit yang mengalami kelainan.
Pada umumnya, dokter dapat memastikan diagnosis lichen sclerosus melalui tanya jawab dan pemeriksaan fisik. Namun bila diperlukan, dokter juga bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang berupa biopsi kulit
Melalui biopsi, dokter akan mengambil sedikit jaringan kulit Anda. Sampel ini kemudian diperiksa di bawah mikroskop guna menentukan diagnosis.
Advertisement
Sampai saat ini, belum ada pengobatan khusus yang dapat menyembuhkan lichen sclerosus secara total. Penderita yang mengalami lichen sclerosus pada area kelamin, tetap perlu melakukan penanganan walau tidak merasakan gejala. Pasalnya, kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah saat buang air kecil maupun berhubungan intim.
Tujuan penanganan lichen sclerosus adalah untuk meringankan gejala yang dialami. Pilihan perawatan lichen sclerosus yang dianjurkan meliputi:
Baca jawaban dokter: Bagaimana cara menjaga kesehatan kulit secara umum?
Jika tidak diobati dengan baik, penyakit lichen sclerosus dapat menimbulkan komplikasi berupa:
Baca juga: Vagina Sakit saat Berhubungan Intim? Ini Ragam Penyebabnya
Tidak ada cara untuk mencegah lichen sclerosus, karena penyebabnya belum tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, terdapat sejumlah langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah lichen sclerosus semakin parah dengan meredakan berbagai gejalanya..
Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan menghindari gesekan serta iritasi (pada kulit area kelamin) dengan menerapkan hal berikut ini:
Baca juga: Ini Jenis Makanan untuk Penderita Autoimun Seperti Ashanty
Berkonsultasilah ke dokter bila Anda mengalami gejala lichen sclerosus. Konsultasi medis rutin setiap 6-12 bulan sekali juga diperlukan jika pernah terdiagnosis mengalami kondisi ini.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis lichen sclerosus agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved