1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Leukemia terjadi ketika beberapa jenis sel darah putih bermutasi (berubah) dan membuat sel bertumbuh secara berlebihan.
Leukemia adalah salah satu jenis kanker darah. Sel darah terdiri atas banyak jenis, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Leukemia adalah jenis kanker darah yang menyerang sel darah putih (leukosit).
Sel darah putih berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih melindungi tubuh dari serangan bakteri, virus, jamur, dan sel asing lainnya. Pada leukemia, produksi sel darah putih terjadi secara abnormal dan berlebihan. Meski produksinya banyak, sel darah putih tersebut tidak dapat berfungsi dalam pertahanan tubuh, seperti sel darah putih yang normal.
Oleh karena itu, penderita leukemia rentan terhadap infeksi. Kanker ini berkembang dalam darah dan sumsum tulang, serta dapat mengganggu produksi sel darah merah dan keping darah (platelet).
Sel darah putih kebanyakan dihasilkan oleh sumsum tulang belakang, namun beberapa jenis sel darah putih dihasilkan oleh kelenjar getah bening, limpa, dan kelenjar timus. Sel darah putih yang terbentuk akan bersirkulasi ke seluruh tubuh lewat pembuluh darah dan pembuluh limfa, lalu terkumpul di limpa dan kelenjar getah bening.
Terdapat banyak jenis leukemia. Sebagian ditemukan pada anak-anak, sementara lainnya terjadi pada dewasa.
Dokter membagi leukemia berdasarkan kecepatan perburukan dan jenis sel darah putih yang terlibat.
Berdasarkan seberapa cepat perburukan leukemia, leukemia dibagi menjadi:
Pada leukemia akut, sel darah yang terdampak adalah sel darah muda (sel blasts). Sel darah muda yang belum berkembang sempurna ini tidak dapat berfungsi dengan baik dan bermultiplikasi dengan cepat.
Penyakit ini akan mengalami perburukan dengan cepat dan membutuhkan pengobatan agresif sedini mungkin.
Leukemia kronis melibatkan sel yang lebih dewasa dan memiliki banyak tipe. Beberapa jenisnya menghasilkan sel dalam jumlah terlalu banyak dan sebagian lainnya menghasilkan sel dalam jumlah yang sangat sedikit. Sel darah ini bereplikasi atau berakumulasi lebih lambat dan dapat berfungsi dengan baik dalam waktu tertentu.
Beberapa jenis leukemia kronis tidak menimbulkan gejala pada stadium awal dan dapat tidak terdeteksi selama bertahun-tahun.
Berdasarkan jenis sel darah putih yang terlibat, leukemia dibedakan menjadi:
Jenis leukemia ini menyerang sel limfosit yang membentuk kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Jenis leukemia ini menyerang sel mieloid. Sel mieloid dapat berkembang menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Secara garis besar, leukemia terdiri atas empat jenis utama:
Leukemia jenis ini adalah jenis leukemia yang paling sering ditemukan pada anak-anak. ALL juga dapat ditemukan pada orang dewasa.
Leukemia jenis ini adalah jenis leukemia yang paling umum. AML dapat ditemukan pada anak-anak dan dewasa, namun merupakan jenis leukemia akut yang paling sering terjadi pada orang dewasa.
Leukemia jenis ini merupakan leukemia kronik yang paling sering ditemukan pada orang dewasa. Pada CLL, penderita tidak merasakan gejala apapun selama bertahun-tahun.
Leukemia jenis ini paling sering ditemukan pada orang dewasa. Penderita CML mungkin mengalami sedikit gejala atau bahkan tidak bergejala selama beberapa bulan hingga tahun sebelum memasuki fase perburukan leukemia.
Selain empat jenis leukemia tersebut, jenis leukemia lain yang langka antara lain hairy cell leukemia, myelodysplastic syndromes, dan myeloproliferative disorders.
Beberapa gejala yang dapat ditimbulkan oleh leukemia adalah:
Penyebab leukemia adalah mutasi atau perubahan dari beberapa jenis sel darah putih yang membuat sel bertumbuh secara berlebihan. Seiring berjalannya waktu, sel-sel abnormal ini dapat mendesak pertumbuhan sel-sel darah yang sehat di sumsum tulang. Akibatnya, terjadi kekurangan sel darah putih yang normal, serta menurunnya produksi sel darah merah dan keping darah.
Penyebab yang mendasari mutasi tersebut belum diketahui. Namun, mutasi diduga dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti genetik (riwayat kanker darah di dalam keluarga) dan lingkungan (misalnya riwayat paparan radiasi tingkat tinggi atau bahan kimia).
Beberapa faktor risiko berikut dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya leukemia, seperti:
Pasien yang pernah mengalami pengobatan kanker seperti kemoterapi atau terapi radiasi lebih rentan mengalami jenis leukemia tertentu.
Kelainan genetik berperan terhadap perkembangan leukemia. Beberapa pasien dengan penyakit genetik tertentu seperti sindrom Down lebih berisiko mengalami leukemia.
Paparan terhadap zat kimia seperti benzena yang ditemukan di gas dan industri kimia juga berperan dalam terjadinya beberapa jenis leukemia.
Merokok meningkatkan risiko terjadinya acute myelogenous leukemia.
Pasien yang memiliki anggota keluarga dengan leukemia lebih rentan mengalami penyakit serupa.
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan mendiagnosis leukemia adalah:
Dokter akan memeriksa tubuh pasien, termasuk bagian kulit yang pucat karena anemia, pembengkakan kelenjar getah bening, dan pembesaran hati serta limpa.
Untuk menentukan kondisi normal atau tidaknya jumlah sel darah pasien, yang mungkin mengindikasikan leukemia. Misalnya, rendahnya kadar sel darah merah.
Sampel sumsum tulang (biasanya dari tulang panggul) diambil dengan menggunakan jarum, kemudian diperiksa di laboratorium untuk melihat kemungkinan adanya sel-sel leukemia dalam sumsum tulang.
Dilakukan dengan mengambil sampel cairan tulang belakang untuk memeriksa keberadaan sel kanker.
Pemeriksaan ini dapat direkomendasikan untuk memeriksa kondisi organ lain yang mungkin terpengaruh oleh leukemia, seperti otak.
Advertisement
Pengobatan untuk kanker darah diberikan berdasarkan jenis leukemia, kondisi pasien, serta organ lain yang terpengaruh. Beberapa pengobatan kanker darah yang dapat direkomendasikan oleh dokter adalah kemoterapi, pengobatan biologis, terapi radiasi, serta transplantasi sel induk.
Kemoterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker. Obat kemoterapi diserap seluruh bagian tubuh pasien untuk membunuh sel-sel kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Terapi biologis ini untuk membantu sistem kekebalan tubuh Anda mengenali dan melawan sel leukemia.
Terapi ini menggunakan sinar bertenaga tinggi yaitu sinar-X, untuk membunuh sel-sel kanker. Selama terapi radiasi, pasien berbaring dan mendapatkan paparan radiasi dari mesin yang bergerak di sekitarnya. Radiasi diarahkan pada bagian tubuh yang terjangkit sel kanker.
Transplantasi sel punca, stem cell) adalah pengobatan dengan cara mengganti sumsum tulang yang tidak sehat dengan sumsum tulang yang sehat.
Leukemia dapat menyebabkan beberapa komplikasi karena berkurangnya jumlah sel darah normal maupun efek samping pengobatan. Beberapa di antaranya meliputi:
Karena penyebabnya belum diketahui, cara mencegah leukemia juga tidak tersedia. Secara umum, Anda direkomendasikan untuk menghindari paparan berlebihan dengan zat kimia seperti benzena dan toluene, yang banyak ditemukan pada bahan pelarut, termasuk pelarut cat.
Jika Anda mengalami gejala yang mengarah pada leukemia, segera berkonsultasi ke dokter.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis leukemia. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved