logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit Lainnya

Leher Kaku

1 Jun 2021

| dr. Levina Felicia

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Leher kaku sering terjadi akibat posisi leher yang salah

Leher kaku menyebabkan leher susah digerakkan

Pengertian leher kaku

Leher kaku adalah kondisi leher yang sulit digerakkan atau terasa nyeri saat digerakkan. Di Indonesia, kondisi ini kerap dikenal dengan istilah salah bantal, dan seringkali terjadi ketika otot leher tegang atau salah satu tulang vertebra mengalami cedera. 

Beberapa pasien mengalami leher kaku setelah bangun tidur atau setelah melakukan aktivitas berat, misalnya memindahkan perabotan rumah. Pada kebanyakan kasus, leher kaku atau nyeri leher dapat membaik sendiri dalam waktu satu hingga beberapa minggu.

Bila tidak ditangani dengan baik, leher kaku dapat semakin parah dan mengganggu aktivitas maupun tidur Anda.

 

Tanda dan gejala leher kaku

Gejala leher kaku dapat bervariasi pada tiap penderita, terutama intensitasnya. Mulai dari rasa tidak nyaman yang ringan sampai rasa nyeri yang berat dan mengganggu rutinitas.

Rasa nyeri umumnya akan muncul ketika Anda mencoba untuk menggerakkan leher atau kepala ke arah sisi tertentu. Tak jarang rasa sakit bahkan sampai membuat Anda menghentikan gerakan kepala dan enggan menengok ke salah satu sisi.

Leher kaku seringkali disertai juga dengan gejala lainnya, seperti:

  • Nyeri kepala
  • Nyeri pundak
  • Kaku pada pundak

Leher kaku yang disebabkan oleh salah urat pada leher karena kepala tersentak (cedera whiplash) dapat menimbulkan gejala penyerta seperti:

  • Nyeri kepala
  • Pusing
  • Nyeri punggung atau bahu
  • Rasa terbakar atau kesemutan pada leher
  • Gangguan ingatan atau gangguan berkonsentrasi

Leher kaku yang disebabkan oleh artritis (radang sendi) juga dapat disertai dengan gejala lainnya yaitu:

  • Nyeri kepala
  • Baal pada tangan
  • Sulit berjalan
  • Gangguan keseimbangan
  • Kelemahan pada tangan dan kaki

Sementara leher kaki yang disebabkan oleh meningitis dapat menimbulkan gejala lainnya seperti:

  • Demam mendadak, sering disertai dengan nyeri kepala atau leher kaku
  • Mual
  • Muntah
  • Mata lebih sensitif terhadap cahaya terang
  • Kebingungan, mudah marah, atau keduanya
  • Cenderung lebih mengantuk dan sulit dibangunkan

 

Penyebab leher kaku

Leher kaku biasanya disebabkan oleh otot leher yang digunakan atau diregangkan secara berlebihan atau mengalami keseleo. Penyebab leher kaku pada umumnya adalah:

Cedera atau keseleo

Leher kaku sering disebabkan oleh cedera ringan atau otot leher yang terkilir. Kondisi ini bisa terjadi karena posisi tidur yang salah, postur tubuh yang buruk (misalnya duduk terlalu lama), berulang kali menunduk melihat ponsel, cedera olahraga, jatuh, atau otot yang tegang karena stres.

Salah urat pada leher karena kepala tersentak (whiplash)

Cedera leher berat dapat menyebabkan kaku leher. Kondisi salah urat karena kepala yang tersentak ini sering terjadi pada kecelakaan mobil yang menyebabkan kepala secara mendadak tersentak ke depan dan ke belakang.

Whiplash adalah cedera pada otot, tulang, ligamen, dan saraf pada leher. Kondisi ini menyebabkan nyeri dan rasa kaku pada leher.

Artritis (radang sendi)

Spondilitis servikal atau artritis pada leher dapat menyebabkan nyeri leher dan leher kaku yang membaik ketika pasien berbaring. Nyeri dapat dirasa memberat bila seseorang berada dalam posisi yang sama dalam jangka waktu lama, seperti menyetir atau duduk di depan komputer.

Kondisi ini dapat didiagnosis dengan beberapa pemeriksaan seperti tes darah dan pemeriksaan pencitraan.

Meningitis

Seringkali, leher kaku adalah gejala meningitis yang merupakan kondisi medis serius. Meningitis adalah radang pada meninges, yaitu selaput yang melindungi otak dan saraf tulang belakang.

Penyebab meningitis adalah virus, bakteri, atau jamur. Meningitis virus dapat membaik dengan sendirinya, namun meningitis bakteri dan jamur dapat mengancam nyawa.

Penyebab lain

Di samping itu, sederet kondisi di bawah ini juga bisa memicu kondisi kaku pada leher:

  • Sering mengatupkan rahang rapat-rapat
  • Stres
  • Osteoarthritis atau pengapuran pada tulang leher
  • Cedera tulang belakang

 

Diagnosis leher kaku

Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan tentang gejala yang Anda rasakan. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada leher Anda.

Dalam pemeriksaan fisik, dokter akan mencari adakah rasa nyeri, kesemutan, kelemahan otot, dan seberapa jauh leher Anda dapat bergerak ke depan, belakang, samping, atau menengok.

Dokter juga mungkin menganjurkan serangkaian pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis leher kaku dan mencari penyebabnya. Pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Rontgen leher

Rontgen ini bertujuan ada tidaknya gangguan pada saraf leher atau saraf tulang belakang. Misalnya, saraf yang tertekan oleh tulang atau perubahan degeneratif lainnya.

  • CT scan leher

CT scan memungkinkan dokter untuk melihat kondisi struktur leher dengan lebih jelas.

  • MRI

MRI akan membantu dokter dalam menilai keadaan tulang dan jaringan lunak pada leher.

  • Elektromiografi (EMG)

Prosedur EMG berfungsi mengevaluasi apakah saraf terjepit menjadi penyebab leher kaku dan nyeri.

  • Tes darah

Tes darah akan mendeteksi ada tidaknya tanda peradangan atau infeksi.

 

Advertisement

Cara mengobati leher kaku

Penanganan leher kaku akan tergantung pada tingkat keparahan kondisi Anda. Untuk leher yang kaku dengan intensitas ringan sampai sedang, gejala umumnya dapat membaik dalam waktu 2-3 minggu.

Dokter bisa merekomendasikan langkah-langkah berikut agar pemulihan berjalan lancar:

  • Kompres dingin dan hangat

Anda dapat menggunakan kompres dingin pada leher selama 2-3 hari untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan. Setelahnya, ganti dengan kompres hangat untuk mempercepat pemulihan leher kaku.

  • Obat-obatan

Bila leher kaku terasa mengganggu, dokter bisa meresepkan obat penghilang nyeri dan obat relaksan otot.

  • Latihan peregangan

Dokter bisa mengajarkan Anda untuk latihan peregangan otot supaya rasa kaku dan nyeri bisa berkurang. Khususnya bagi Anda yang terus-menerus duduk dan menatap layar komputer.

  • Terapi pijat leher

Anda juga dapat mencoba pijat leher untuk mengurangi gejala leher kaku. Namun efeknya hanya bersifat sementara.

Terapi pijat harus dilakukan oleh terapis yang berlisensi dan berpengalaman agar tetap aman.

Apabila leher kaku disebabkan oleh kondisi medis di luar otot yang tegang, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai.

 

Komplikasi leher kaku

Leher kaku yang disebabkan oleh cedera ringan biasanya merespon terhadap pengobatan mandiri di rumah, seperti istirahat, kompres dingin, dan penggunaan obat pereda nyeri. Akan tetapi, pada beberapa kasus, leher kaku dapat menjadi kondisi kronis yang mengganggu kehidupan pasien. Leher kaku dapat menimbulkan komplikasi berupa:

  • Nyeri kronis
  • Disabilitas
  • Paralisis (kelumpuhan)
  • Absen dari pekerjaan atau sekolah
  • Efek samping pengobatan
  • Kualitas hidup yang buruk
  • Penyebaran kanker
  • Penyebaran infeksi

 

Cara mencegah leher kaku

Pencegahan leher kaku bisa Anda lakukan melalui langkah-langkah di bawah ini:

  • Jangan terus menunduk

Kurangi kebiasaan melihat ponsel dengan posisi kepala menunduk dalam waktu lama. Ketika diharuskan dengan posisi ini, lakukan peregangan setiap 1 jam sekali.

  • Pakai earphone

Ketika menelepon, jangan menahan dan menjepit ponsel di antara bahu dengan telinga. Gunakan earphone sebagai alternatif.

  • Terapkan posisi duduk yang benar

Biasakan untuk menerapkan posisi duduk yang benar ketika bekerja di depan komputer. Berikut caranya:

- Posisi layar komputer sejajar dengan pandangan mata

- Kedua telapak kaki menempel ke lantai

- Kedua lengan ditopang dengan baik

- Jaga posisi kepala agar tetap lurus dengan leher dan tidak condong ke depan

  • Hindari membawa barang yang berat

Jangan membawa barang yang terlalu berat atau menggantungkan tas yang berat di bahu karena dapat membuat otot leher tegang.

  • Jangan lupa beristirahat

Beristirahat di sela-sela aktivitas Anda juga penting agar Anda terhindar dari leher kaku maupun cedera otot lainnya.

  • Kurangi stres

Ada berbagai cara yang bisa diterapkan untuk menurunkan tingkat stres. Contohnya, mendengarkan musik yang membuat santai, melakukan yoga, meditasi, dan latihan napas dalam, serta terlibat dalam kegiatan yang Anda sukai.

  • Berolahraga secara teratur

Rutin menggerakkan tubuh dapat mengurangi ketegangan dan kekakuan pada otot, termasuk otot leher. Olahraga juga dapat mengurangi stres.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segeralah berkonsultasi ke dokter bila Anda mengalami leher kaku yang:

  • Tidak kunjung hilang dalam beberapa hari atau seminggu meski sudah melakukan penanganan tertentu, misalnya mengonsumsi obat antinyeri.
  • Disertai gejala lain, seperti demam, sakit kepala, uring-uringan, mati rasa atau kelemahan pada satu sisi anggota tubuh, dan kesemutan.
  • Menyebabkan rasa nyeri yang parah hingga mengganggu aktivitas.
  • Diikuti rasa nyeri yang menyebar ke lengan atau kaki.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:

  • Apa saja gejala yang Anda alami?
  • Sejak kapan Anda mengalami gejala tersebut?
  • Apakah Anda mengalami gejala penyerta lain, misalnya demam, sakit kepala, serta mati rasa atau kesemutan pada lengan?
  • Apakah Anda sering melakukan aktivitas yang meningkatkan risiko leher kaku, seperti duduk membungkuk atau sering menundukkan kepala untuk melihat ponsel?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab leher kaku yang Anda alami. Dengan mengetahui pemicunya, penanganan yang sesuai bisa diberikan.

 

Advertisement

kram ototnyeri sendimasalah sarafsakit leher

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved