Latah adalah istilah Melayu yang merujuk pada kondisi perilaku yang aneh. Kemudian, latah didefinisikan sebagai reaksi mengejutkan yang tak terkendali.
Secara klinis, fenomena ini dianggap sebagai sindrom kultur spesifik, yang terdiri dari perilaku kompleks pasien asal Melayu atau Indonesia.
Latah sering digolongkan sebagai sindrom syok neuropsikiatri. Namun sampai batas tertentu, Kondisi ini bisa digolongkan sebagai perilaku dan bagian dari budaya Melayu maupun Indonesia.
Kondisi ini bukan hanya menimpa masyarakat di kedua wilayah tersebut. Beberapa wilayah di Afrika dan Arab juga memiliki penduduk yang mengalami latah.
Latah sendiri merupakan perilaku meniru yang menonjol. Umumnya, kondisi ini dipicu dan dieksploitasi oleh orang lain.
Terdapat beberapa kondisi yang dianggap serupa di belahan dunia lainnya. Misalnya, sindrom Jumping Frenchmen dari Maine dan Myriachit dari Siberia.
Jumping Frenchmen of Maine merupakan kondisi yang ditandai dengan respons mengejutkan yang ekstrem. Kondisi ini tergolong sangat langka dan reaksi yang muncul biasanya normal, serta muncul tidak sengaja terhadap rangsangan yang tiba-tiba atau tidak terduga.
Sementara itu, hiperekplexia adalah kelainan neurologis herediter langka. Kondisi ini dapat muncul sejak lahir, tapi bisa juga terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.
Hiperekplexia merupakan reaksi kaget yang berlebihan terhadap suara, gerakan, atau sentuhan yang tiba-tiba atau tidak terduga.
Secara klinis, gejala latah ini ditandai oleh respons terkejut atau kaget yang berlebihan dan vokalisasi yang tidak disengaja, ekolalia, dan ekopraksia.
Dengan mengukur refleks kejut, latah kemudian digolongkan menjadi tiga kelompok sindrom kejut berikut:
Gejala latah biasanya berupa respons terkejut yang dipicu oleh orang lain dan stimulus visual, akustik, atau sentuhan. Stimulus juga umum bersifat sensitif terkait individu dan budaya tertentu.
Gejala latah yang paling umum meliputi:
Beberapa pengidap latah juga menunjukkan kepatuhan otomatis atau ‘terpaksa’ setelah respons terkejut. Misalnya, otomatis merespons perintah sederhana seperti melompat, berlari, atau memukul.
Hingga saat ini, penyebab latah belum diketahui secara pasti. Para pakar menduga bahwa kondisi ini berhubungan dengan faktor-faktor tertentu.
Faktor-faktor risiko latah tersebut meliputi:
Diagnosis latah bisa dilakukan oleh dokter dengan metode pemeriksaan di bawah ini:
Advertisement
Latah umumnya tidak membahayakan, sehingga tidak membutuhkan pengobatan secara medis. Namun bila dirasa mengganggu aktivitas dan kenyamanan, dokter bisa menganjurkan cara mengobati latah yang meliputi:
Bila terus dibiarkan tanpa penanganan yang memadai, latah bisa saja memicu komplikasi berupa:
Jika membutuhkan nasihat medis, Anda sebaiknya mencari bantuan medis dari dokter yang berpengalaman dengan penyakit ini.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis latah dan penyebabnya agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved