1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Lahir meninggal atau stillbirth terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu
Lahir meninggal atau stillbirth adalah istilah untuk jain yang meninggal setelah usia kehamilan 20 minggu, tapi sebelum proses persalinan terjadi. Secara teknis, stillbirth berbeda dengan keguguran karena keguguran merupakan kehilangan janin sebelum berusia 20 minggu.
Umumnya, para ibu yang mengalami kondisi ini akan memiliki janin yang sehat di kehamilan selanjutnya. Pada kasus stillbirth akibat masalah kromosom tertentu, kondisi ini kecil kemungkinannya untuk terulang lagi.
Hanya saja, jika bayi lahir meninggal disebabkan oleh penyakit kronis yang diderita oleh sang ibu atau kelainan genetik orang tua, risiko terulangnya akan relatif tinggi. Meski demikian, presentase keberhasilan di kehamilan berikutnya mencapai 90 persen.
Dengan meninggalnya janin, kehamilan tidak lagi dapat diteruskan sehingga proses melahirkan harus dilakukan. Bukan hal yang mudah bagi seorang ibu untuk melalui persalinan untuk apabila bayinya sudah meninggal. Dukungan dari pasangan, keluarga, dan tenaga medis sangatlah dibutuhkan.
Berdasarkan usia janin yang meninggal, jenis stillbirth terbagi menjadi tiga jenis di bawah ini:
Lahir Meninggal (Stillbirth) | |
---|---|
Dokter spesialis | Dokter Kandungan |
Gejala | Kram dan nyeri perut, perdarahan vagina, gerakan janin berkurang |
Faktor risiko | Usia ibu di atas 35 tahun, status sosial ekonomi rendah, merokok |
Metode diagnosis | Pemeriksaan fisik, USG |
Pengobatan | Induksi persalinan, persalinan normal, operasi Caesar |
Kapan harus ke dokter? | Mengalami perdarahan vagina, nyeri atau kram perut, gerakan janin berkurang |
Beberapa gejala lahir meninggal yang dapat timbul sebelum proses persalinan meliputi:
Akan tetapi, seringkali juga tidak ada gejala apa pun yang dirasakan oleh ibu.
Setelah proses persalinan dan plasenta dikeluarkan, tubuh ibu tetap akan mengeluarkan ASI. Konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi langkah-langkah untuk menghentikan produksi ASI.
Setelah proses melahirkan, ibu membutuhkan dukungan psikologis dari lingkungannya. Kondisi tubuh pascamelahirkan, perubahan hormon pascakehamilan, proses menyusui yang tetap berjalan, semua itu harus dihadapi oleh ibu tanpa kehadiran bayi yang dinantikan.
Rasa duka yang tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan gejala depresi pada ibu. Duka setelah kehilangan seorang anak tentunya wajar dan pasti dialami. Jika rasa sedih dan duka tidak juga berkurang, serta sampai mengganggu aktivitas normal hingga 6 bulan pascamelahirkan, segera berkonsultasi dengan tenaga medis yang Anda percaya.
Penyebab lahir meninggal dapat disebabkan oleh:
Jika terdapat faktor risiko di atas, kehamilan harus diawasi dengan ketat untuk mencegah kejadian bayi lahir meninggal. Namun seringkali stillbirth terjadi tanpa diketahui penyebabnya.
Diagnosis dokter akan dilakukan melalui pemeriksaan penunjang, seperti:
Advertisement
Jika belum ada tanda-tanda persalinan atau waktu persalinan masih jauh, dokter akan menyarankan induksi persalinan normal atau operasi caesar. Jika waktu persalinan tidak terlalu jauh dan tidak ada kondisi yang membahayakan ibu, Anda dapat memilih untuk menunggu hingga waktunya persalinan.
Setelah bayi dilahirkan, bayi akan diperiksa secara fisik untuk mencari ada tidaknya kelainan bawaan yang mematikan. Pemeriksaan darah bayi juga dapat dilakukan untuk melihat ada-tidaknya kelainan genetik pada bayi.
Di beberapa negara, dilakukan autopsi dengan persetujuan orangtua bayi untuk mencari penyebab kematian. Walaupun sebagian besar penyebab bayi lahir meninggal tidak diketahui, mencari kemungkinan penyebab menjadi penting bagi orangtua yang ingin memiliki anak lagi, yaitu untuk mencegah kemungkinan stillbirth terjadi kembali.
Bicarakan pilihan ini dengan dokter dan pasangan Anda sebelum proses persalinan dimulai. Menghadapi kasus bayi lahir meninggal atau stillbirth bukanlah hal yang mudah. Gunakanlah waktu sebanyak yang Anda perlu untuk mengambil keputusan.
Setelah proses persalinan, mungkin Anda perlu waktu pribadi bersama-sama dengan pasangan dan bayi saja. Sebagian orangtua ingin mengabadikan foto bayi atau memakaikan baju bayi yang sudah disiapkan sebelumnya. Ungkapkan keinginan Anda kepada pihak medis yang mendampingi.
Setelah proses melahirkan selesai dan plasenta dikeluarkan, tubuh ibu akan memulai memproduksi ASI. Komunikasikan dengan dokter Anda mengenai pengobatan untuk menghentikan produksi ASI.
Menghadapi duka akibat stillbirth
Serupa dengan orangtua yang berduka akibat keguguran, menghadapi duka akibat bayi lahir meninggal seringkali sulit dan tidak banyak dimengerti oleh orang-orang di sekitar.
Selama kehamilan, Anda dan pasangan pastinya sudah membentuk ikatan batin dengan bayi di dalam kandungan, bertanya-tanya seperti apa bayi Anda nantinya, mungkin juga sudah punya harapan bagi si kecil.
Kehilangan anak, baik sudah lahir maupun belum, adalah hal yang sulit, dan Anda berhak untuk berduka. Cara masing-masing orang untuk berduka adalah suatu hal yang personal dan unik. Biarkan diri Anda dan pasangan untuk berduka.
Berikut adalah beberapa hal yang mungkin berkecamuk di dalam benak Anda dan cara menghadapinya:
Penting bagi Anda untuk menyalurkan perasaan Anda, misalnya dengan bercerita ke orang terdekat, atau menulis di jurnal. Hindari berusaha memendam perasaan Anda. Berikan waktu yang cukup bagi diri Anda dan pasangan untuk pulih. Tidak ada patokan berapa lama rasa sedih yang Anda alami akan hilang karena setiap orang berbeda-beda.
Ibu yang melahirkan bayi sehat pun berisiko terkena baby blues atau bahkan depresi. Tentunya tidak aneh jika ibu dengan bayi lahir meninggal lebih berisiko mengalami gangguan emosi pascamelahirkan. Segera cari pertolongan jika timbul tanda-tanda depresif sebagai berikut:
Sebagian besar penyebab dan faktor risiko terjadinya lahir mati terkadang tidak dapat kita kendalikan. Oleh karena itu, sering kali lahir mati tidak dapat dicegah. Namun demikian, beberapa langkah dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya lahir mati, yaitu:
Konsultasi dengan dokter sebaiknya dilakukan saat ibu mulai merasakan gejala-gejala, seperti adanya perdarahan lewat vagina, nyeri atau keram perut. Pergerakan bayi akan terasa lebih aktif ketika kehamilan memasuki usia 26 hingga 28 minggu.
Pada usia kehamilan tersebut, wanita hamil disarankan untuk melakukan hitungan gerakan bayi. Apabila gerakan atau tendangan bayi terasa berkurang dan ibu merasa bayi kurang aktif dibanding biasanya, maka sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi bayi saat itu.
Dengarkan insting Anda, serta jangan ragu untuk mencari pertolongan ke dokter.
Pada dasarnya tidak ada persiapan khusus untuk wanita hamil dengan kecurigaan kejadian lahir mati saat akan berkonsultasi dengan dokter. Persiapan yang paling penting adalah bagaimana menjaga mental ibu saat dihadapkan dengan kemungkinan lahir mati pada bayinya.
Peran suami dan keluarga sangat diharapkan untuk dapat menjaga kondisi mental sang ibu. Selain itu, perlu diperhatikan juga bahwa ada kemungkinan bahwa kondisi janin saat itu masih hidup dan memerlukan tindakan persalinan segera.
Pada saat konsultasi, dokter akan menanyakan beberapa hal, seperti:
Selain itu, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan denyut jantung bayi dan ultrasonografi. Apabila kondisi lahir mati terbukti, maka dokter akan memberikan pilihan apakah bayi akan dilahirkan segera atau tidak.
Dokter juga akan memberikan pilihan apakah bayi mau dilahirkan secara normal atau melalui tindakan operasi. Pilihan akan sepenuhnya diberikan pada pasien dan keluarga sesuai dengan kenyamanan ibu.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved