1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penyakit ini ditandai adanya kutil pada daerah alat kelamin, terutama pada wanita.
Kutil kelamin adalah benjolan kecil yang muncul di daerah genital. Kutil kelamin atau genital warts merupakan salah satu penyakit infeksi menular seksual yang paling umum terjadi. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual, baik seks melalui vagina, anal, ataupun secara oral.
Kutil kelamin memiliki bentuk berupa benjolan berserat ditutupi lapisan luar yang menebal dan bewarna seperti daging. Kutil kelamin biasa menyerang daerah genital yang lembap seperti di sekitar skrotum, anus dan penis pada pria, atau di vulva, serviks, vagina dan juga anus pada wanita.
Kutil kelamin bisa sembuh dengan sendirinya, dan tidak memerlukan pengobatan jika tidak mengganggu. Namun, apabila menyebabkan gejala yang mengganggu, dapat diobati dengan salep topikal atau dilakukan prosedur pengangkatan kutil.
Penyakit ini bisa terjadi pada setiap orang yang aktif secara seksual, tapi wanita lebih rentan terserang penyakit ini dibandingkan dengan pria.
Baca juga: Mengenal Kondiloma, Si Kutil Kelamin Akibat Infeksi Virus
Beberapa gejala kutil kelamin meliputi:
Kutil kelamin disebabkan oleh HPV (Human Papilloma Virus) yang ditularkan melalui kontak seksual.
Penyakit ini berbahaya terutama pada wanita karena HPV yang menyebabkan kutil kelamin juga merupakan penyebab kanker serviks.
Kutil kelamin berbeda dari kutil yang ada di bagian tubuh lainnya seperti tangan atau kaki. Meskipun dapat disebabkan hal yang sama seperti adanya infeksi HPV.
Jenis HPV kutil kelamin mempunyai strain yang berbeda. Kutil yang berada pada tangan atau kaki tidak dapat menyebar ke daerah kelamin dan begitu pula sebaliknya.
Setiap orang yang aktif secara seksual mempunyai risiko yang tinggi untuk terserang infeksi dari HPV. Selain itu ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terserang infeksi HPV, yakni:
Baca juga: Benarkah Penularan HIV Melalui Ciuman Dapat Terjadi?
Untuk mendiagnosis kutil kelamin, dokter biasanya akan mengajukan pertanyaan seputar riwayat kesehatan, riwayat seksual, gejala yang dialami. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik pada area munculnya kutil.
Pada pasien wanita, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti:
Baca jawaban dokter: Belum pernah melakukan hubungan seksual, bahkan nikah saja belum, namun kenapa ada kutil kelamin ya?
Advertisement
Kutil kelamin yang tidak menimbulkan gejala tidak memerlukan pengobatan karena dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Namun virus HPV akan tetap berada dalam tubuh. Artinya, seseorang dapat menderita kutil kelamin berulang dan dapat menularkannya kepada orang lain.
Jika kutil kelamin menyebabkan gatal, rasa seperti terbakar dan nyeri, maka perawatan yang diberikan dapat berupa obat topikal (oles) maupun tindakan medis tertentu, seperti krioterapi.
Dokter bisa meresepkan obat oles atau topikal berupa imiquimod, podofilin dan podofilox, asam trichloroacetic, dan sinecatechin.
Hindari penggunaan obat bebas kutil tangan pada kutil kelamin. Sebab, obat-obatan ini tidak dimaksudkan untuk dipakai pada daerah genital (kelamin) yang lembap. Penggunaan yang salah akan memperparah rasa sakit dan menyebabkan iritasi.
Metode pembekuan dengan nitrogen cair ini bekerja dengan membentuk blister di sekitar kutil kelamin. Saat kulit sembuh, blister tersebut akan mengelupas sehingga memungkinkan terbentuknya kulit baru. Anda mungkin harus menjalani tindakan ini berulang kali. Efek samping utamanya termasuk nyeri dan bengkak.
Prosedur ini dilakukan untuk membakar kutil dengan penggunaan arus listrik. Anda mungkin akan merasakan sakit dan bengkak setelah tindakan dilakukan.
Melalui metode ini, kutil akan dipotong dan dibuang menggunakan pisau bedah
Digunakan untuk kutil yang sulit dihilangkan dengan metode lain. Perawatan ini bekerja dengan memanfaatkan sinar cahaya laser yang intens, Efek samping tindakan ini adalah munculnya jaringan parut dan nyeri.
Jika tidak segera ditangani dengan baik, kutil kelamin dapat mengakibatkan berbagai komplikasi, seperti:
Infeksi HPV sering dikaitkan sebagai penyebab kanker serviks, serta kanker vulva, anus, penis, mulut, dan tenggorokan. Tidak semua infeksi HPV menyebabkan kanker serviks. Namun sangat penting bagi wanita untuk pap smear secara teratur demi kesehatan jangka panjang.
Ada risiko kecil penularan kutil kelamin dari ibu saat melahirkan.
Bayi baru lahir dengan papilomatosis laring mungkin memiliki kutil kelamin di mulut. Perubahan hormon selama kehamilan juga dapat menyebabkan kutil kelamin tumbuh, berdarah, atau berlipat ganda.
Baca juga: Cara Menghilangkan Kutil Kelamin dengan Bahan-bahan Alami
Anda dapat mencegah penyebaran kutil kelamin dengan:
Pemberian vaksin memiliki ketentuan sebagai berikut:
Vaksinasi HPV pada anak usia 10-13 tahun membutuhkannya sebanyak dua dosis vaksin yang diberikan dengan jarak 6-12 bulan untuk dosis kedua.
Vaksin HPV pada remaja seusia ini diberikan sebanyak 3 dosis. Dosis kedua diberikan setelah 1-2 bulan pascasuntikan dosis pertama. Lalu dosis ketiga pada 6 bulan setelah dosis pertama.
Bila vaksin dosis kedua diberikan terlalu cepat dari waktu yang ditentukan, pemberian vaksin harus diulang dari awal. Sementara itu, jika dosis lanjutan terlewat, Anda tidak perlu mengulang dari awal. Cukup melengkapi dosis yang terlewatkan
Konsultasikanlah pada dokter jika Anda atau pasangan menemukan benjolan atau kutil pada area genital.
Sebelum melakukan konsultasi, sebaiknya Anda membuat daftar gejala yang dialami, aktivitas atau sejarah seksual, informasi pribadi, dan beberapa pertanyaan, seperti:
Dalam proses konsultasi, biasanya dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan, seperti:
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved