1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Risiko terkena kusta pada anak-anak relatif lebih besar daripada orang dewasa
Lepra atau kusta adalah infeksi yang menyebabkan pembengkakan kulit dan kerusakan saraf tepi yang parah di bagian lengan, kaki dan kulit di seluruh badan.
Pada dasarnya, penyakit yang juga disebut penyakit Hansen ini tidak mudah menular dan dapat diobat dengan efektif. Risiko penularan cenderung tinggi ketika seseorang memiliki kontak erat dan jangka panjang dengan penderita kusta.
Kusta biasanya menular lewat cairan yang keluar dari mulut atau hidung penderita yang tidak menjalani pengobatan.
Risiko kusta pada anak-anak relatif lebih besar daripada orang dewasa. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), ada sekitar 180 ribu orang di dunia yang mengidap penyakit ini. Sebagian besar penderita tinggal di Afrika dan Asia.
Apabila diobati dengan benar, tingkat kesembuhan kusta cukup baik. Namun jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berupa ganggan dan kerusakan pada kulit, saraf perifer, tungkai, saluran napas bagian atas, hingga mata.
Kusta terutama menyerang kulit dan sistem saraf di luar otak dan tulang belakang, yang disebut saraf perifer. Penyakit ini juga menyerang mata dan jaringan tipis di sekitar hidung.
Gejala-gejala kusta yang utama meliputi:
Pada umumnya, gejala akan muncul setelah 3-5 tahun sejak bakteri penyebab lepra memasuki tubuh paenderita. Bahkan pada kasus tertentu, keluhan perlu waktu 20 tahun untuk timbul.
Oleh karena itu, dokter akan kesulitan untuk memastikan waktu dan lokasi infeksi kusta yang terjadi pada pasien.
Bakteri Mycrobacterium Leprae adalah penyebab kusta yang utama. Bakteri ini berkembang biak secara perlahan-lahan dan dapat menular melalui percikan cairan tubuh dari penderita, misalnya ketika penderita bersin atau batuk.
Namun penularan lepra tidaklah semudah flu. Kondisi yang juga disebut penyakit Hansen ini membutuhkan kontak terus-menerus dan jangka panjang dengan penderita untuk meningkatkan resiko penyebarannya.
Diagnosis kusta biasanya ditentukan oleh dokter melalui:
Dokter akan mengecek tanda-tanda pada kulit pasien.
Biopsi kulit dilakukan dengan mengambil sampel jaringan kulit yang bengkak atau berubah bentuk. Sampel ini kemudian diperiksa di laboratorium untuk menentukan ada tidaknya bakteri penyebab kusta.
Advertisement
Tujuan pengobatan penyakit ini adalah menghilangkan bakteri Mycrobacterium Leprae dan meredakan gejalanya. Beberapa cara mengobati kusta yang bisa dianjurkan oleh dokter meliputi:
Dokter akan memberikan obat antibiotik untuk membunuh bakteri. Setelah itu, dokter biasanya meresepkan antibiotik tambahan selama enam bulan hingga satu tahun guna mencegah kambuhnya lepra.
Jenis antibiotik yang mungkin diberikan meliputi dapsone, rifampin, clofazimine, minocycline, serta ofloxacin.
Dokter juga bisa memberikan obat antiradang untuk mengurangi rasa sakit dan kerusakan lain akibat lepra. Obat ini meliputi aspirin, prednisone, dan thalidomide.
Jika tidak ditangani dengan benar, penyakit ini bisa memicu komplikasi berupa:
Cara mencegah kusta relatif mudah dilakukan, yakni menghindari kontak langsung dengan penderita kusta.
Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami:
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis kusta agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved