1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kulit terasa terbakar, tapi tak ada luka bisa memengaruhi bagian tubuh mana saja. Sensasi terbakar ini mungkin juga akan merasakan kesemutan dan panas. Selain itu, kondisi ini juga mungkin menimbulkan rasa nyeri yang menusuk.
Kondisi ini umumnya merupakan gangguan sementara yang kemungkinan akan menghilang dengan sendirinya. Ada yang beberapa penyebab yang biasanya hilang dalam beberapa hari. Beberapa penyebabnya justru memerlukan perawatan sesegera mungkin dan bisa bersifat menular.
Kulit perih tanpa sebab biasa juga disebut dengan disestesi. Disestesi sendiri merupakan jenis nyeri kronis yang seringkali melibatkan rasa seperti terbakar. Selain itu, kondisi ini juga biasa muncul dengan gejala seperti sengatan listrik dan rasa ketat secara umum di bagian tubuh mana saja.
Disestesi memiliki beberapa jenis berdasarkan lokasi terjadinya kondisi ini, yaitu:
Kondisi ini biasa juga disebut sebagai sindrom kulit kepala terbakar. Beberapa gejala yang biasanya muncul adalah rasa sakit, sensasi terbakar, perih, atau gatal pada atau di bawah kulit kepala. Jenis ini biasanya tidak disertai ruam, pengelupasan, atau iritasi lain yang terlihat.
Jenis ini umumnya ditandai dengan rasa tidak nyaman saat disentuh kulit. Gejalanya, yang dapat berkisar dari kesemutan ringan hingga nyeri parah, dapat dipicu oleh apa saja mulai dari pakaian hingga angin sepoi-sepoi.
Disestesia oklusal (OD) sering juga disebut sebagai sindrom gigitan hantu. Jenis ini adalah ketidaknyamanan di mulut saat menggigit yang biasanya tanpa penyebab yang jelas.
Penyebab kulit terasa terbakar, tapi tak ada luka umumnya dikaitkan dengan penyakit neurologis, termasuk:
Advertisement
Penyebab kulit terasa terbakar, tapi tak ada luka biasanya hilang sendiri tanpa perlu dilakukan penanganan khusus. Namun, jika sensasi terbakar memiliki beberapa gejala berikut, maka sebaiknya hubungi dokter:
Penderita juga harus menemui dokter jika kondisi ini berulang, dikaitkan dengan penyakit kronis, seperti gagal hati, atau diabetes, dan memburuk saat diobati.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved