Kulit terasa terbakar, tapi tak ada luka bisa memengaruhi bagian tubuh mana saja. Sensasi terbakar ini mungkin juga akan merasakan kesemutan dan panas. Selain itu, kondisi ini juga mungkin menimbulkan rasa nyeri yang menusuk.Kondisi ini umumnya merupakan gangguan sementara yang kemungkinan akan menghilang dengan sendirinya. Ada yang beberapa penyebab yang biasanya hilang dalam beberapa hari. Beberapa penyebabnya justru memerlukan perawatan sesegera mungkin dan bisa bersifat menular.Kulit perih tanpa sebab biasa juga disebut dengan disestesi. Disestesi sendiri merupakan jenis nyeri kronis yang seringkali melibatkan rasa seperti terbakar. Selain itu, kondisi ini juga biasa muncul dengan gejala seperti sengatan listrik dan rasa ketat secara umum di bagian tubuh mana saja.Disestesi memiliki beberapa jenis berdasarkan lokasi terjadinya kondisi ini, yaitu:
Disestesi kulit kepala
Kondisi ini biasa juga disebut sebagai sindrom kulit kepala terbakar. Beberapa gejala yang biasanya muncul adalah rasa sakit, sensasi terbakar, perih, atau gatal pada atau di bawah kulit kepala. Jenis ini biasanya tidak disertai ruam, pengelupasan, atau iritasi lain yang terlihat.
Disestesi kulit
Jenis ini umumnya ditandai dengan rasa tidak nyaman saat disentuh kulit. Gejalanya, yang dapat berkisar dari kesemutan ringan hingga nyeri parah, dapat dipicu oleh apa saja mulai dari pakaian hingga angin sepoi-sepoi.
Disestesi oklusal
Disestesia oklusal (OD) sering juga disebut sebagai sindrom gigitan hantu. Jenis ini adalah ketidaknyamanan di mulut saat menggigit yang biasanya tanpa penyebab yang jelas.
Penyebab kulit terasa terbakar, tapi tak ada luka umumnya dikaitkan dengan penyakit neurologis, termasuk:
Polineuropati demielinasi inflamasi
Multipel sklerosis
Neurofati perifer
Infark thalamic
Penghetian konsumsi alkohol atau obat
Penyakit endoktrin
Diabetes
Trauma akibat pembedahan
Osteoarthritis
Hiperostosis
Patah tulang
Tumor
Iskemia arteri
Pakaian terlalu ketat
Herpes zoster
Herpes simpleks
Kusta
Gangguan jalur supra-spinal
Disinhibisi neuron simpatis
Penyimpangan saraf aferen nosiseptif
Notalgia paraesthecia
Neoplasia endoktrin tipe 2A
Pruritus brachioradial
Meralgia paraesthetica
Neuropeptida
Infeksi saluran kemih
Infeksi menular seksual
Prostatitis
Cedera fisik uretra
Sinar matahari
Selulitis
Penyakit ginjal
Penyakit hati
Kekurangan vitamin B12
Kanker
Sindrom nyeri myofascial
Disk hernia tulang belakang
Radang tenggorokan
Refluks asam
Penyakit gusi
Makanan asam
Menyikat gigi dengan kuat
Sariawan
Luka di alat kelamin
Vaginosis bakterial
Kecemasan berlebihan
Penyebab kulit terasa terbakar, tapi tak ada luka biasanya hilang sendiri tanpa perlu dilakukan penanganan khusus. Namun, jika sensasi terbakar memiliki beberapa gejala berikut, maka sebaiknya hubungi dokter:
Ruam yang menyebar dengan cepat
Demam
Sensasi terbakar yang intens saat buang air kecil
Sensasi terbakar setelah cedera fisik
Gejala mengkhawatirkan lainnya, seperti diare berdarah atau muntah
Penderita juga harus menemui dokter jika kondisi ini berulang, dikaitkan dengan penyakit kronis, seperti gagal hati, atau diabetes, dan memburuk saat diobati.
Healthline. https://www.healthline.com/health/dysesthesia Diakses pada 31 Maret 2021Healthline. https://www.healthline.com/health/anxiety/anxiety-and-itching Diakses pada 31 Maret 2021Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321885 Diakses pada 31 Maret 2021DermNet NZ. https://dermnetnz.org/topics/cutaneous-dysaesthesia/ Diakses pada 31 Maret 2021