logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Kriptorkismus

1 Jun 2021

| dr. Levina Felicia

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Gejala kriptorkismus yang paling umum adalah ketika terlihat skrotum yang kosong atau testis tidak teraba di dalam skrotum.

Pada umumnya kondisi ini tidak memerlukan pengobatan karena buah zakar akan turun dengan sendirinya ketika bayi berusia antara 3 sampai 6 bulan.

Pengertian kriptorkismus

Kriptorkismus adalah kondisi testis (buah zakar) pada anak laki-laki yang tidak berada di dalam skrotum. Testis adalah salah satu organ genitalia pria yang bertanggung jawab untuk menghasilkan sperma dan hormon testosteron. Kondisi ini biasa terjadi pada masa kanak-kanak. Diperkirakan 1 dari 25 anak laki-laki lahir dengan buah zakar yang tidak turun.

Pada umumnya kondisi ini tidak memerlukan pengobatan karena buah zakar akan turun dengan sendirinya ketika bayi berusia antara 3 sampai 6 bulan. Namun, 1 dari 100 anak laki-laki tetap memiliki buah zakar yang tidak turun dan memerlukan pengobatan. Kondisi ini sering ditemukan pada bayi laki–laki yang lahir prematur. Pada umumnya hanya 1 testis yang tidak turun, tetapi dapat juga terjaddi pada kedua testis.  

Tanda dan gejala kriptorkismus

Gejala yang paling jelas pada kondisi ini adalah ketika terlihat skrotum yang kosong atau testis tidak teraba di dalam skrotum, dan apabila terlihat adanya benjolan di sekitar selangkangan. Kondisi ini biasanya tidak menyebabkan rasa sakit. Selama kehamilan, testis terbentuk di dalam perut janin laki–laki, yang akan turun dengan perlahan kedalam skrotum sekitar 1 atau 2 bulan sebelum lahir. Pada kriptorkismus, proses penurunan testis ini terlambat atau terhenti.

Penyebab kriptorkismus

Tidak ada penyebab pasti kriptorkismus, namun terdapat beberapa faktor yang diduga dapat menyebabkan kriptorkismus yaitu faktor genetik yang diturunkan, kesehatan ibu, faktor lingkungan seperti paparan terhadap pestisida dan menjadi perokok pasif. Namun, faktor paling berpengaruh adalah kelahiran secara prematur. Selain itu, berat badan lahir rendah, riwayat keluarga dengan kriptorkismus atau masalah dengan pertumbuhan genitalia lainnya, mengonsumsi alkohol selama kehamilan dan kondisi pada janin yang dapat menghambat pertumbuhan seperti Down syndrome dan defek pada dinding perut serta otot pada selangkangan anak yang tidak meregang juga dapat ikut serta menjadi penyebab kriptorkismus.

Diagnosis kriptorkismus

Diagnosis dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan fisik, serta melakukan perabaan untuk mengetahui dimana posisi testis. Testis dapat teraba di dekat skrotum, atau berada dalam rongga perut, atau tidak dapat teraba sama sekali yang dapat menandakan bahwa tidak adanya testis pada bayi/anak. Pada kondisi testis yang tidak dapat teraba oleh dokter, maka untuk mendiagnosis kondisi kriptorkismus, biasanya dokter akan menyarankan untuk pembedahan dan pengobatan, seperti:

  • Laparoskopi yang berfungsi untuk menemukan testis intra-abdomen (di dalam rongga perut) dengan cara memasukkan selang kecil berkamera melalui sayatan kecil di perut. Prosedur ini juga dapat memperbaiki kondisi kriptorkismus pada saat yang bersamaan, tetapi operasi tambahan mungkin diperlukan untuk beberapa kasus. Laparoskopi juga dapat menunjukkan tidak terdapatnya testis atau sisa dari jaringan testis yang tidak berfungsi dan akan diangkat.
  • Operasi terbuka pada perut atau selangkangan.

Pada saat baru lahir, dokter akan memeriksa apakah terdapat testis atau testis yang tidak dapat turun untuk menentukan pengobatan apa yang tepat diterapkan.

Advertisement

Cara mengobati kriptorkismus

Jika testis tidak turun pada bayi setelah mencapai usia 6 bulan, kemungkinan untuk testis itu turun dengan sendirinya sangatlah kecil dan biasanya akan disarankan untuk dilakukan tindakan operasi.

Tujuan dari pengobatan adalah untuk mengembalikan testis ke tempat yang seharusnya yaitu skrotum. Pengobatan yang dilakukan dibawah 1 tahun akan menurunkan risiko komplikasi dari kriptorkismus seperti infertilitas dan kanker testis. Tindakan dengan operasi disarankan untuk dilakukan sebelum anak berusia 18 bulan.

Untuk mengobati kriptorkismus, terdapat beberapa cara, seperti:

  • Dokter akan membedah dan memanipulasi testis supaya masuk ke dalam skrotum dan menjahitnya (Orchiopexy). Prosedur ini dapat dilakukan dengan laparoskopi atau dengan operasi terbuka. Pada kondisi dimana testis tidak berkembang dengan baik, terdapat kelainan atau jaringan testis tersebut mati, maka jaringan testis tersebut akan diangkat seluruhnya. Jika anak sudah mencapai usia dewasa tanpa mendapatkan perawatan untuk kondisi kriptorkismusnya, maka dokter bedah biasanya akan menyarankan untuk diangkat testisnya karena biasanya testis tersebut sudah tidak dapat lagi memproduksi sperma.
  • Perawatan hormon dilakukan dengan menyuntikan HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang dapat menyebabkan testis untuk pindah ke dalam skrotum, tetapi terapi ini bukan pilihan utama karena tidak terlalu efektif dibandingkan dengan operasi.
  • Implantasi testis disarankan untuk dilakukan pada anak laki-laki yang tidak memiliki satu atau kedua testis. Prosedur ini dilakukan pada akhir masa anak–anak atau pada waktu remaja dengan tujuan supaya skrotum tampak normal. Dan jika Anak tidak mempunyai testis yang dapat menghasilkan hormon testosteron, maka akan disarankan untuk mendapatkan terapi hormon yang diperlukan untuk proses pubertas dan kematangan fisik.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Kriptorkismus dapat terdiagnosis melalui pemeriksaan fisik ketika baru lahir atau selama pemeriksaan rutin pada 6-8 minggu pertama. Berkonsultasilah dengan dokter ketika Anda melihat satu atau dua testis pada anak tidak muncul pada tempat yang seharusnya (di dalam skrotum). Kondisi ini tidak berisiko masalah kesehatan namun dapat menyebabkan rasa sakit dan perlu pengobatan.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum berkonsultasi dengan dokter, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan seperti:

  • Apakah saya harus mengunjungi dokter spesialis?
  • Seberapa sering saya harus berkonsultasi dengan dokter?
  • Bagaimana cara saya dapat mengamati perkembangan skrotum?
  • Referensi apa saja yang direkomendasikan untuk saya baca?
  • Perawatan dan pengobatan apa yang cocok untuk kondisi tersebut?

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Pada saat berkonsultasi, dokter biasanya akan memeriksa selangkangan bayi Anda untuk testis. Jika testis tidak terdapat didalam skrotum, maka akan dicoba untuk mencarinya dengan cara menekan ringan pada bagian kulit skrotum. Dokter akan menggunakan pelumas atau air sabun hangat untuk pemeriksaan ini. Jika testis berada di kanalis inguinal,dokter akan mencoba memindahkannya dengan hati–hati dan lembut ke dalam skrotum.

Advertisement

penyakit anakkelamin laki-lakipenyakit kelaminkriptorkismus

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved