1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Kolestasis terjadi karena aliran empedu dari hati yang melambat atau tersumbat
Kolestasis adalah penyakit pada hati yang disebabkan aliran empedu dari hati melambat atau tersumbat. Empedu merupakan cairan yang dihasilkan oleh hati, yang akan dialirkan dan disimpan di kantung empedu. Selanjutnya empedu akan dilepaskan ke usus halus jika diperlukan dalam pencernaan makanan.
Terdapat dua jenis kolestasis, yaitu kolestasis intrahepatik (dalam hati) dan kolestasis ekstrahepatik (di luar hati). Kolestasis ekstrahepatik disebabkan oleh sumbatan di luar hati, seperti batu empedu, kista, atau tumor dalam kantung atau saluran empedu, yang membatasi aliran empedu.
Sedangkan kolestasis intrahepatik disebabkan oleh penyakit atau gangguan hati, seperti infeksi, penggunaan obat tertentu, kelainan genetik, efek hormonal, dan kehamilan. Kolestasis intrahepatik pada kehamilan umumnya terjadi pada trimester akhir kehamilan.
Kondisi tersebut memicu rasa gatal di tangan dan kaki, serta bisa memengaruhi bagian tubuh lainnya. Kolestasis kehamilan dapat berpotensi komplikasi pada ibu hamil dan bayi sehingga biasanya bayi dapat lahir prematur atau bahkan mengalami keguguran.
Secara umum, gejala kolestasis ekstrahepatik maupun intrahepatik sama, dan melipuiti:
Kolestasis dapat disebabkan karena faktor intrahepatik dan faktor ekstrahepatik. Berikut adalah hal-hal yang dapat menyebabkan kolestasis:
Penyebab kolestasis intrahepatik meliputi beberapa hal berikut:
Penyebab kolestasis ekstrahepatik dapat disebabkan karena:
Beberapa faktor risiko kolestasis pada kehamilan meliputi:
Diagnosis kolestasis dilakukan dengan cara tes darah, tes pencitraan, dan biopsi hati. Berikut penjelasannya.
Tes darah berguna untuk mengukur kadar enzim alkaline phosphatase dan gamma-glutamyl transpeptidase. Penderita kolestasis biasanya memiliki tingkat enzim yang sangat tinggi.
Namun jika kadar alkaline phosphatase sangat tinggi, tetapi gamma-glutamyl transpeptidase normal, penyebab tingginya tingkat alkaline phosphatase mungkin bukan kolestasis.
Tes darah juga berfungsi mengukur tingkat bilirubin dan menunjukkan tingkat keparahan kolestasis.
Beberapa tes pencitraan yang biasanya digunakan untuk diagnosis kolestasis, yaitu:
Biopsi hati merupakan pengambilan sedikit sampel jaringan dari hati. Tes ini digunakan untuk memastikan diagnosis kolestasis secara tepat.
Advertisement
Cara mengobati kolestasis umumnya akan tergantung dari penyebabnya. Jika penyebabnya adalah penyempitan saluran empedu. Maka cara yang dilakukan untuk mengobatinya adalah pembedahan atau endoskopi (menggunakan tabung penglihatan fleksibel dengan instrumen bedah terpasang).
Jika kolestasis diduga disebabkan karena penggunaan suatu obat, maka dokter akan menghentikan penggunaan obat tersebut.
Jika hepatitis akut adalah penyebabnya, kolestasis dan penyakit kuning biasanya hilang ketika hepatitis telah hilang dengan sendirinya. Pasien kolestasis disarankan untuk menghindari atau berhenti menggunakan zat apa pun yang beracun bagi hati, seperti alkohol dan obat-obatan tertentu.
Untuk mengobati rasa gatal, dokter akan memberikan obat cholestyramine. Obat ini dapat mengikat cairan empedu di usus sehingga tidak dapat diserap kembali untuk mengiritasi kulit.
Jika tidak ditangani dengan optimal, dapat menyebabkan komplikasi kolestasis
Sedangkan komplikasi kolestasis yang mungkin diderita ibu hamil, yaitu:
Cara mencegah kolestasis yang bisa dilakukan meliputi:
Hubungi tenaga medis atau dokter jika Anda mulai merasa gatal yang terus-menerus dan merasakan gejala-gejala yang menunjukkan kolestasis. Pengobatan lebih awal dapat menentukan perawatan yang tepat sehingga dapat menyelamatkan ibu dan bayi.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis kolestasis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved