1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Pembentukan kista pada kelenjar Bartholin di sisi lubang vagina.
Kista Bartholin adalah kista (kantung berisi cairan) pada kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak pada sisi lubang vagina wanita dan berfungsi untuk menghasilkan lendir vagina.
Penderita kista ini dapat merasakan benjolan lunak tanpa nyeri yang biasanya tidak menyebabkan masalah. Namun dalam ukuran yang sangat besar, kista dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Penderita akan merasakan sakit di sekitar vagina ketika berjalan dan duduk. Kista terkadang dapat ditemukan pada lipatan (labia) di bagian luar vagina. Jika terinfeksi, kista dapat berisi nanah dan terasa sakit.
Kista Bartholin dapat diatasi dengan perawatan di rumah, pemberian obat-obatan, hingga operasi pada kasus yang lebih parah.
Kista Bartholin yang berukuran kecil dan tanpa infeksi biasanya jarang disadari karena tidak memiliki gejala. Jika kista tumbuh membesar, penderita dapat merasakan benjolan di dekat lubang vagina. Meskipun biasanya tidak menyakitkan, kista bisa terasa nyeri bila ditekan. Infeksi kista bisa terjadi dalam hitungan hari. Apabila kista terinfeksi, penderita dapat mengalami:
Kista atau abses (bisul) Bartholin biasanya terjadi hanya pada satu sisi dari lubang vagina.
Kista Bartholin terbentuk karena sumbatan pada saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin berfungsi untuk menghasilkan cairan pelumas yang membantu mengurangi gesekan selama hubungan seksual.
Cairan pelumas tersebut mengalir dari kelenjar Bartholin ke saluran bagian bawah vagina. Jika ada penyumbatan di saluran tersebut, maka cairan pelumas akan menumpuk. Penumpukan ini dapat terus membesar hingga membentuk kista.
Penyebab terjadinya sumbatan di kelenjar Bartholin belum sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko kista Bartholin:
Untuk menentukan jika seseorang memiliki abses Bartholin, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti:
Advertisement
Kista Bartholin dapat ditangani dengan langkah-langkah berupa:
Kista Bartholin yang berukuran kecil bisanya dapat diobati dengan perawatan rumahan seperti berendam di dalam air hangat untuk mendorong cairan keluar dari kista.
Isi bak mandi dengan sedikit air hangat (cukup untuk menutupi vulva), kemudian perlahan duduk di dalamnya. Lakukan hal ini beberapa kali sehari selama 3-4 hari. Kista akan pecah dan kering dengan sendirinya.
Apabila kista terasa nyeri, Anda dapat mengonsumsi obat yang dijual bebas seperti parasetamol untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan kista.
Sementara itu jika pemeriksaan menunjukkan bahwa Anda mengalami kista yang terinfeksi, dokter dapat meresepkan antibiotik.
Dokter dapat menggunakan beberapa tindakan medis untuk mengobati kista Bartholin, seperti:
Apabila kista berukuran besar dan pasien merasakan berbagai gejala yang mengganggu, dokter dapat membuat sayatan kecil di badan kista agar cairan di dalamnya dapat mengalir.
Untuk kista yang besar, menimbulkan gejala, dan berulang, dokter akan merekomendasikan operasi pembedahan dengan memasukkan tabung kecil ke dalam kista dan membiarkannya untuk tetap berada di area kista selama beberapa minggu. Tabung tersebut memungkinkan cairan di dalam kista mengalir dan membantu saluran tetap terbuka.
Prosedur ini dilakukan dengan membuat celah kecil atau bukaan permanen, yang dapat membantu cairan mengalir dan mencegah pembentukan kista.
Tindakan ini memanfaatkan sinar laser yang dapat membuat lubang untuk membantu mengeringkan kista.
Prosedur ini dilakukan menggunakan jarum untuk mengeluarkan kista. Kadang-kadang, setelah mengeringkan kista, dokter akan mengisi rongga dengan larutan alkohol 70% selama beberapa menit sebelum drainase (pengaliran cairan). Langkah tersebut dilakukan untuk mengurangi kemungkinan bakteri memasuki luka operasi.
Apabila kista berjumlah banyak, terjadi berulang dan tidak dapat diobati dengan baik oleh terapi apa pun, dokter mungkin menyarankan tindakan pengangkatan kelenjar Bartholin sepenuhnya.
Baca jawaban dokter: Benarkah ramuan herbal bisa sembuhkan kista bartholin?
Apabila tidak mendapatkan penanganan dengan tepat, kista Bartholin bisa menimbulkan komplikasi berupa
Terkadang, bakteri dapat masuk ke dalam cairan kista dan menyebabkan penumpukan nanah dalam bentuk abses Bartholin. Terbentuknya abses biasanya ditunjukkan dengan gejala demam, bisul yang pecah, rasa sakit saat melakukan aktivitas seksual dan rasa panas di area abses.
Perdarahan berlebihan merupakan komplikasi yang paling umum terjadi setelah pembedahan.
Baca jawaban dokter: Berbahayakah berhubungan seksual saat COVID?
Tidak ada cara untuk mencegah kista Bartholin. Namun melakukan hubungan seksual yang sehat dan menjaga kebersihan pada area kewanitaan dapat membantu mencegah infeksi kista maupun pembentukan abses.
Baca juga: Mengenal 6 Perilaku Seks Berisiko yang Perlu Dihindari
Hubungi dokter jika Anda mengalami benjolan yang terasa sakit di dekat lubang vagina dan tidak membaik dalam 2-3 hari setelah melakukan perawatan sendiri, contohnya dengan merendam area terinfeksi dengan air hangat.
Jika sakit menjadi parah, buatlah janji dengan dokter secepatnya. Selain itu, hubungi dokter jika menemukan benjolan baru di dekat lubang vagina Anda berusia lebih dari 40 tahun. Meskipun langka, benjolan seperti itu dapat mengindikasikan masalah serius seperti kanker.
Sebelum menjalani pemeriksaan ke dokter, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis kista Bartholin agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved