Kienbock's Disease

Kienböck’s disease adalah penyakit langka yang mempengaruhi tulang, tepatnya tulang lunate, 1 di antara 8 tulang pada pergelangan tangan. Penyakit ini mencegah tulang lunate mendapatkan pasokan darah yang cukup. Akibatnya adalah tulang tersebut perlahan-lahan mati, kondisi yang dinamakan nekrosis avaskular.

Tulang lunate terletak di tengah-tengah pergelangan tangan yang berfungsi menopang sendi di bagian tersebut sehingga memungkinkan pergelangan tangan bergerak. Kienböck’s disease dapat membatasi pergerakan serta menimbulkan rasa nyeri, luka, atau pembengkakan pada pergelangan tangan penderitanya.

Kienböck’s disease biasanya hanya terjadi pada satu sisi tangan dan jarang menimpa kedua pergelangan tangan. Penyakit ini umumnya terdeteksi saat seseorang melakukan pemeriksaan terhadap tangan mereka. Angka kejadiannya berkisar pada 7 dari 100.000 orang. Kienböck’s disease paling sering menimpa pria berusia 20 hingga 40 tahun.

Tidak semua kasus Kienböck’s disease menimbulkan gejala. Gejala Kienböck’s disease biasanya muncul secara bertahap. Seiring waktu, penyakit ini pun akan bertambah parah, bahkan bisa sampai bertahun-tahun.

Hal ini disebabkan oleh pentingnya tulang lunate terhadap gerakan sendi pada pergelangan tangan. Kerusakan pada tulang tersebut dapat berujung pada sendi yang kaku dan arthritis (radang sendi) pada pergelangan tangan.

Ada 4 tahapan dari Kienböck’s disease, yaitu:

1. Tahap 1, di mana tulang lunate kehilangan pasokan darah. Pada foto rontgen, tulang tersebut akan terlihat normal, namun penderitanya dapat mengalami sejumlah gejala seperti:
• Rasa nyeri pada pergelangan tangan. Nyeri yang muncul mirip seperti saat jaringan pergelangan tangan sobek. Gejala ini dapat hilang timbul atau terus menerus.
• Pembengkakan pada pergelangan tangan
2. Tahap 2, di mana tulang lunate mulai mengeras. Kondisi ini akan terlihat pada foto  rontgen. Tulang yang mengeras diakibatkan area tersebut telah kehilangan pasokan darah. Gejala yang muncul dapat berupa:
• Pergelangan tangan terasa kaku
• Pergelangan tangan terasa lemah dibanding biasanya
• Terdengar bunyi berdecit saat pergelangan tangan digerakkan
3. Tahap 3, yaitu saat tulang lunate sudah mulai terpecah dan kolaps. Akibatnya:
• Gerakan pergelangan tangan menjadi terbatas
• Kekuatan tangan yang berkurang ketika menggenggam sesuatu 
4. Tahap 4, di mana tulang lunate sudah kolaps sepenuhnya, tulang-tulang di sekitarnya pun ikut rusak dan mengalami arthritis. Tidak semua pasien Kienböck’s disease sampai pada tahapan ini.

Baca juga: Kenali Fungsi Tulang Pergelangan Tangan Anda

Kienböck’s disease dapat terjadi karena berkurangnya pasokan darah ke tulang lunate. Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan hal ini terjadi, namun terdapat sejumlah faktor yang dapat memicu berkurangnya pasokan darah ke tulang lunate, sehingga menimbulkan Kienböck’s disease, di antaranya yaitu:

• Cedera pada pergelangan tangan yang menyebabkan trauma atau benturan pada area pergelangan tangan dapat disebabkan oleh kecelakaan seperti terpeleset atau terjatuh.
• Tulang lengan yang tidak sama panjangnya. Lengan bawah memiliki dua tulang, yaitu ulna dan radius. Jika tulang ulna lebih pendek dibanding tulang radius, pergelangan tangan dapat menghasilkan tekanan lebih dari biasanya dan meningkatkan risiko seseorang terkena Kienböck’s disease. 
• Bentuk tulang lunate yang tidak normal. Jika seseorang memiliki kelainan pada bentuk tulang lunate, mereka lebih rentan terkena Kienböck’s disease.
• Terlahir dengan 1 pembuluh darah di tangan. Pada kondisi normal, seharusnya terdapat 2 pembuluh darah yang memasok darah ke tulang lunate.
• Kondisi medis tertentu, seperti  lupus, anemia sel sabit, atau cerebral palsy yang dapat menyebabkan terhambatnya pasokan darah, termasuk ke area lunate. Kienböck’s disease sering ditemui pada orang-orang yang menderita kondisi tersebut.

Diagnosis Kienböck’s disease biasanya dimulai tanya jawab dengan dokter. Dokter akan menanyakan gejala apa saja yang dialami pasien, termasuk rasa nyeri seperti apa yang dirasakan, di mana terasa nyerinya, dan berapa lama sudah merasa nyeri. 

Dokter juga akan melakukan beberapa prosedur untuk memastikan diagnosis, antara lain:

• Rontgen
• MRI
• CT scan
• Scan tulang

Pengobatan Kienböck’s disease ditujukan untuk mengatasi hal berikut:

• Meningkatkan pasokan darah ke tulang lunate
• Mengurangi rasa nyeri
• Memperbaiki gerakan pergelangan tangan
• Mencegah Kienböck’s disease bertambah parah

Kienböck’s disease dapat ditangani oleh metode pengobatan nonoperasi ataupun operasi, berikut di antaranya:

Pengobatan nonoperasi

• Penggunaan gips untuk menjaga posisi pergelangan tangan. Dokter dapat membalut tangan pasien dengan gips selama beberapa bulan hingga pasokan darah ke pergelangan tangan dapat kembali normal.
• Terapi okupasional yang dapat membantu pasien meringankan pergelangan tangan yang nyeri agar bisa menjalani kegiatan sehari-hari. 
• Pemberian obat-obatan seperti suntik kortison atau antiradang seperti ibuprofen atau naproxen. 

Operasi:

• Joint leveling, operasi ini dilakukan jika pasien memiliki tulang ulna yang lebih pendek dibanding tulang radius. Dokter dapat mengangkat sebagian kecil dari tulang yang lebih panjang atau melakukan cangkok pada tulang yang lebih pendek agar sejajar dengan tulang yang lain.

• Revaskularisasi, operasi ini dapat membantu meningkatkan pasokan darah ke tulang lunate. Dokter akan mengangkat sebagian kecil tulang dari bagian tubuh lain untuk disimpan ke dekat tulang lunate. Tulang lunate akan sembuh perlahan, dibantu dengan penjepit agar tulang tersebut terjaga posisinya. Operasi ini hanya dapat dilakukan jika Kienböck’s disease masih pada tahap 1 atau 2.
• Penyatuan tulang, di mana dokter menyatukan semua atau beberapa tulang pada pergelangan tangan. 
• Proximal row carpectomy, operasi yang dilakukan untuk mengangkat tulang lunate atau beberapa tulang lain pada pergelangan tangan karena dianggap sudah patah atau rusak.
• Artroplasti implan, operasi transplantasi tulang lunate yang diganti dengan tulang buatan.

Baca jawaban dokter: Bagaimana Menangani Nyeri Pascaoperasi Pergelangan Tangan?

Komplikasi Kienböck’s disease

Jika tidak ditangani dengan baik, Kienböck’s disease dapat menyebabkan scapholunate dissociation. Suatu kondisi yang terjadi ketika tulang scaphoid yang berada di dekat tulang lunate berada dalam posisi yang tidak normal. Hal ini menyebabkan cedera parah pada ligamen di bagian tersebut.

Baca juga: 13 Jenis Gangguan pada Tulang Ini Perlu Diwaspadai

Sampai saat ini belum diketahui cara untuk mencegah Kienböck’s disease. Meski demikian, sudah tersedia metode pengobatan yang memadai untuk menangani penyakit ini.

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala-gejala berikut:

• Tidak dapat menggerakkan tangan, pergelangannya, atau jarinya.
• Kulit sekitar pergelangan tangan menjadi kemerahan.
• Merasa nyeri yang tak tertahankan.

Jangan menganggap remeh gejala-gejala tersebut karena Kienböck’s disease dapat bertambah parah jika tidak ditangani. Diagnosis dini dapat membantu Anda mendapatkan pengobatan yang tepat terhadap penyakit ini.

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

• Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
• Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
• Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
• Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter. 
• Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

• Apa saja gejala yang Anda rasakan?
• Kapan gejala pertama kali Anda alami?
• Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait Kienböck’s disease?
• Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
• Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis Kienböck’s disease agar penanganan yang tepat bisa diberikan.