1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kernikterus terjadi akibat kadar bilirubin yang tinggi pada bayi baru lahir
Kernikterus adalah kerusakan otak yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir dan disebabkan oleh penumpukan bilirubin yang sangat banyak di otak. Kernikterus adalah jenis kerusakan otak yang dapat dicegah. Bilirubin merupakan produk pembuangan yang diproduksi oleh hati.
Bayi yang baru lahir memiliki kadar billirubin tinggi, dan dapat menyebabkan kuning yang dikenal sebagai ikterus. Sekitar 60% bayi mengalami ikterus, karena tubuh mereka tidak dapat mengeluarkan bilirubin sebagaimana mestinya, namun tidak semua ikterus menyebabkan kernikterus
Kernikterus merupakan keadaan darurat medis, dimana bayi dengan kondisi tersebut harus segera diobati. Kadar bilirubin harus diturunkan untuk mencegah kerusakan otak lebih lanjut.
Gejala kernikterus lebih parah daripada penyakit kuning. Bayi dengan kernikterus akan lesu atau selalu mengantuk dan sulit untuk bangun. Gejala lain kernikterus di antaranya adalah:
Kernikterus disebabkan oleh bilirubin yang menumpuk di otak akibat penyakit kuning dan tidak diobati. Penyakit kuning merupakan masalah umum pada bayi yang baru lahir. Hal ini terjadi karena hati tidak dapat memproses bilirubin dengan cukup cepat, sehingga bilirubin menumpuk pada aliran darah bayi.
Ada dua jenis bilirubin dalam tubuh, di antaranya adalah:
Jika bilirubin tak terkonjugasi tidak diubah di hati, maka akan menumpuk di tubuh bayi. Ketika tingkat bilirubin tak terkonjugasi sangat tinggi, bilirubin tak terkonjugasi akan keluar dari darah dan masuk ke jaringan otak, dan menyebabkan kernikterus.
Ada beberapa penyebab potensial yang dapat menyebabkan pembentukan bilirubin tak terkonjugasi, di antaranya adalah:
Kernikterus paling sering didiagnosis pada bayi. Pemeriksaan meteran cahaya dapat digunakan untuk memeriksa kadar bilirubin pada bayi. Seorang dokter akan memeriksa tingkat bilirubin pada bayi dengan menempatkan pengukur cahaya di kepala bayi. Pengukur cahaya akan menunjukkan berapa banyak bilirubin di kulit bayi.
Jika hasilnya tinggi, dokter akan melakukan pemeriksaan bilirubin darah.
Advertisement
Tujuan pengobatan kernikterus adalah untuk mengurangi jumlah bilirubin tak terkonjugasi dalam tubuh bayi sebelum sampai ke tingkat yang menyebabkan kerusakan otak. Pengobatan kernikterus di antaranya adalah:
Terapi cahaya mempercepat laju tubuh untuk memecah bilirubin tak terkonjugasi.
Pemberian makanan atau susu pada bayi juga dapat membantu mengobati kadar bilirubin yang tinggi. Semakin banyak bayi makan, maka semakin banyak juga tinja yang dihasilkan dan semakin banyak pula bilirubin yang dihilangkan.
Ini dilakukan jika bayi tidak merespons pengobatan lain dan segera butuh menurunkan kadar bilirubin. Dalam prosedur ini darah bayi dikeluarkan sedikit demi sedikit kemudian diganti dengan darah yang cocok.
Kernikterus dapat menyebabkan komplikasi medis yang serius dan permanen karena kerusakan otak. Komplikasi kernikterus dapat berupa:
Bila tidak ditangani, kernikterus dapat menyebabkan koma dan kematian.
Untuk mencegah kernikterus, bayi dengan jaundice atau kuning perlu ditangani dengan tepat. Bayi dengan tanda-tanda jaundice perlu diperiksa kadar bilirubinnya dalam 24 jam pertama.
Bila kadar bilirubin tinggi, bayi perlu diperiksa lebih lanjut terkait kemungkinan penyakit yang melibatkan hemolisis (pemecahan sel darah merah yang tidak normal).
Semua bayi baru lahir perlu diperiksa kembali dalam 2-3 hari setelah pulang rawat dari rumah sakit, terutama pada bayi prematur yang lahir lebih dari 2-3 minggu sebelum usia perkiraan lahirnya.
Segera berkonsultasi dengan dokter bila bayi Anda mengalami penyakit kuning.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis kernikterus. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved