logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit Lainnya

Keringat Dingin

1 Jun 2021

| dr. Levina Felicia

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Keringat dingin muncul tiba-tiba dan tidak berkaitan dengan udara panas

Keringat dingin tidak berkaitan dengan udara panas atau aktivitas fisik

Pengertian keringat dingin

Keringat dingin adalah kondisi yang ditandai dengan keluarnya keringat dingin dari tubuh secara tiba-tiba, dan tidak berhubungan dengan udara panas maupun aktivitas fisik.

Dalam bahasa medis, keringat dingin dikenal dengan istilah diaphoresis. Kondisi ini juga sering disertai dengan menggigil.

Keringat dingin muncul sebagai reaksi tubuh terhadap stres, baik dalam bentuk fisik maupun psikologis. Keringat dingin biasanya muncul pada telapak tangan, kaki, maupun ketiak.

Tidak seperti keringat normal, keluarnya keringat dingin tidak disebabkan oleh olahraga berat atau suhu yang dingin. Keringat dingin juga berbeda dengan keringat malam.

Keringat dihasilkan oleh 2 macam kelenjar, yaitu kelenjar ekrin yang terdapat di seluruh bagian tubuh dan kelenjar apokrin yang terdapat di lipatan tubuh seperti ketiak dan selangkangan.

Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ekrin kebanyakan mengandung air yang membantu mendinginkan tubuh. Sementara kelenjar apokrin diaktivasi oleh stres dan gangguan hormon, sehingga keduanya berperan penting dalam terjadinya keringat dingin.

 

Tanda dan gejala keringat dingin

Sesuai namanya, gejala keringat dingin adalah keluarnya keringat dingin secara tiba-tiba, yang tidak berkaitan dengan aktivitas fisik ataupun udara panas. Kondisi ini terkadang muncul di malam hari, saat suhu udara relatif lebih dingin.

Keringat dingin berbeda dengan keringat malam, yang hanya terjadi ketika pasien tidur. Pada keringat malam, pasien kerap terbangun saat tengah malam dengan keringat membasahi sekujur tubuh dan sprei, selimut, serta pakaian pasien menjadi lembap atau basah.

Sementara keringat dingin tidak terjadi di seluruh tubuh dan tidak terjadi hanya ketika penderita sedang tidur.

Selain berkeringat, sederet gejala ini juga bisa timbul bersamaan dengan keringat dingin:

  • Rasa sakit atau nyeri
  • Cemas atau stres
  • Menggigil
  • Pusing
  • Mual dan muntah
  • Kulit pucat
  • Kelemahan tubuh

 

Penyebab keringat dingin

Penyebab keringat dingin adalah respons normal saraf simpatis tubuh, yaitu berkaitan dengan hormon adrenalin. Misalnya, saat harus tampil di depan banyak orang atau saat ketakutan dan cemas. Keringat dingin akibat stres psikologis merupakan kasus yang paling sering terjadi.

 

Faktor risiko keringat dingin

Beberapa kondisi dan situasi yang dapat menjadi faktor risiko keringat dingin antara lain:

  • Serangan panik dan gangguan kecemasan

Keringat dingin bisa menjadi gejala serangan panik dan cemas. Pasien dengan keringat dingin dan gangguan cemas perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis jiwa untuk penanganan lebih lanjut.

  • Nyeri dan syok

Keringat dingin yang muncul karena nyeri, seringkali karena kecelakaan atau cedera lainnya dapat menjadi tanda adanya peningkatan denyut jantung dan tekanan darah rendah (syok). Penanganan medis segera diperlukan untuk kondisi ini.

  • Serangan jantung

Keringat dingin dapat menjadi gejala serangan jantung. Pasien dengan keringat dingin, telapak tangan dan telapak kaki basah, sesak napas, dan nyeri di dada perlu mencari pertolongan medis segera.

  • Hipoksia

Hipoksia adalah rendahnya kadar oksigen dalam tubuh yang dapat terjadi ketika tubuh tidak mendapat oksigen dalam jumlah yang cukup. Kondisi ini dapat disebabkan oleh sumbatan, cedera, atau paparan terhadap racun.

Kondisi hipoksia dapat menyebabkan keringat dingin dan membutuhkan penanganan medis secepat mungkin.

  • Hipoglikemia

Hipoglikemia merupakan kadar gula darah yang sangat rendah di dalam tubuh. Kondisi ini dapat terjadi pada penderita diabetes.

  • Menopause

Perubahan kadar hormon pada wanita menopause dapat memicu keringat dingin.

  • Infeksi

Keringat dingin dapat menjadi tanda respons tubuh terhadap berbagai infeksi, seperti tuberkulosis dan HIV.

 

Diagnosis keringat dingin

Diagnosis ditegakkan melalui wawancara dokter dengan pasien dan melalui pemeriksaan fisik. Terutama untuk diagnosis penyakit yang mendasari keringat dingin (jika ada).

 

Advertisement

Cara mengobati keringat dingin

Keringat dingin adalah gejala dari penyakit yang lain. Oleh karena itu, penyakit penyebab keringat dingin harus dicari dan ditangani. Biasanya perawatan yang dilakukan untuk keringat dingin, seperti:

  • Meditasi dan yoga. Metode ini dapat dilakukan untuk membantu mengurangi stres yang merupakan penyebab keringat dingin.
  • Menggunakan antiperspirant.
  • Obat antidepresan.
  • Injeksi botox. Obat ini dapat memblokir saraf yang memerintahkan otak Anda untuk berkeringat.

 

Komplikasi keringat dingin

Keringat dingin sendiri biasanya tidak menyebabkan komplikasi. Tetapi komplikasi dapat terjadi bila kondisi ini disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya.

Sebagai contoh, pada pasien dengan penyakit jantung, komplikasi dapat mengancam nyawa seperti henti jantung.

Sedangkan komplikasi keringat dingin yang lain bisa berupa:

 

Cara mencegah keringat dingin

Tindakan pencegahan keringat dingin secara umum, di antaranya:

  • Makan dan minum cukup sepanjang hari
  • Hindari merokok dan konsumsi alkohol
  • Berolahraga secara teratur
  • Bernapas dalam dan teratur

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Jika Anda berkeringat dingin disertai kondisi berikut, segera berkonsultasi ke dokter:

  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Penurunan kesadaran
  • Muntah
  • Kuku dan bibir tampak kebiruan
  • Demam
  • Jantung berdebar-debar
  • Keringat dingin setelah cedera.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait keringat dingin, misalnya gangguan cemas?
  • Apakah ada anggota keluarga atau orang di sekitar Anda dengan gejala yang sama?
  • Apakah Anda sudah mencari pertolongan medis sebelumnya? Jika iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis keringat dingin. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.

 

Advertisement

keringat dinginstresgangguan panikserangan jantung

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved