logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Keratosis Pilaris

1 Jun 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Keratosis pilaris adalah kondisi umum yang tidak berbahaya dimana terdapat benjolan kecil pada kulit

Keratosis pilaris umum terjadi pada bagian kulit lengan atas.

Pengertian keratosis pilaris

Keratosis pilaris adalah benjolan kecil atau bercak kasar yang menonjol di kulit. Sering disebut penyakit kulit ayam karena penampilan pori-pori kulit yang terlihat jelas, kondisi ini sangat umum terjadi dan tidak berbahaya.

Benjolan kecil atau bercak kasar pada keratosis pilaris sebenarnya adalah sel kulit mati yang menyumbat folikel rambut. Kadang-kadang benjolan muncul dengan warna merah atau cokelat. Kondisi ini bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Keratosis pilaris memengaruhi hampir 50-80% remaja dan sekitar 40% orang dewasa. Keratosis pilaris biasanya timbul di lengan atas, paha, pipi, atau bokong.

Keratosis pilaris tidak menular. Seseorang tidak dapat tertular atau menularkan kondisi ini. Beberapa orang lebih rentan terkena keratosis pilaris karena faktor genetik atau memiliki jenis kulit tertentu.

Kondisi ini tidak menimbulkan gejala dan diketahui akan memburuk di udara dingin ketika kulit cenderung kering, maupun saat sedang hamil.

Tidak ada obat untuk keratosis pilaris. Namun ada beberapa cara untuk mengatasinya atau mencegahnya semakin memburuk. Keratosis pilaris biasanya akan hilang secara alami pada saat Anda mencapai usia 30 tahun.

Baca juga: 12 Cara Mengobati Ruam Kulit Berdasarkan Penyebabnya

 

Tanda dan gejala keratosis pilaris

Gejala keratosis pilaris adalah munculnya benjolan tanpa rasa sakit pada kulit. Bentuknya menyerupai bentuk kulit saat merinding atau seperti kulit ayam.

Benjolan tersebut dapat timbul pada berbagai bagian kulit di lokasi tumbuhnya akar rambut. Keratosis pilaris biasanya timbul pada lengan atas dan paha, atau dapat juga meluas ke lengan bawah dan kaki bagian bawah.

Gejala lain keratosis pilaris antara lain:

  • Sedikit kemerahan atau kemerahan di sekitar benjolan
  • Kulit gatal dan iritasi
  • Kulit kering dan kasar
  • Tektur seperti gumpalan atau kasar menyerupai kertas amplas
  • Gundukan dalam warna yang berbeda, tergantung pada warna kulit.

Komplikasi pada keratosis pilaris jarang terjadi karena kondisi ini merupakan masalah estetika, bukan kondisi medis tertentu.

Namun, perubahan warna kulit sementara yang disebut hipopigmentasi pascainflamasi (lebih terang dari warna kulit biasa) atau hiperpigmentasi dapat terjadi jika ada peradangan pada kulit yang mengalami keratosis pilaris.

Jaringan parut permanen mungkin dapat muncul karena Anda berusaha mencabut atau mengelupas benjolan keratosis pilaris, atau menjalani perawatan yang terlalu agresif. Namun hal ini jarang terjadi.

 

Penyebab keratosis pilaris

Keratosis pilaris muncul karena adanya penumpukan keratin di dalam pori-pori kulit.

Keratin adalah protein rambut yang tugas sebenarnya adalah untuk melindungi kulit dari infeksi. Sayangnya, apabila keratin bertumbuh secara berlebihan, maka ia dapat menyumbat pori-pori dan menghalangi pembukaan folikel rambut yang tumbuh. Akibatnya, benjolan kecil terbentuk di atas tempat yang seharusnya tumbuh rambut.

Tidak diketahui penyebab pertumbuhan keratin berlebihan ini. Namun ada kemungkinan hal tersebut terkait dengan kondisi kulit lain seperti dermatitis atopik dan penyakit genetik lainnya.

Baca juga: Dermatitis: Gejala, Diagnosis, Cara Mengobati

 

Diagnosis keratosis pilaris

Dokter biasanya akan mendiagnosis keratosis pilaris dengan pemeriksaan fisik sederhana pada kulit lokasi munculnya benjolan.

Riwayat kesehatan pasien juga dapat membantu dokter mendiagnosis keratosis pilaris, karena faktor genetik juga memengaruhi kondisi ini.

Karena penampilan keratosis pilaris dapat dikenali dengan mudah, tes laboratorium spesifik tidak diperlukan untuk diagnosis. Namun jika dokter tidak yakin bahwa yang Anda miliki adalah keratosis pilaris, tes tambahan dapat dilakukan untuk melengkapi diagnosis.

Tes-tes lain tersebut bisa termasuk biopsi kulit. Melalui prosedur ini, dokter akan mengambil sedikit bagian kulit untuk dijadikan sampel yang selanjutnya akan diperiksa di laboratorium.

 

Advertisement

Cara mengobati keratosis pilaris

Tidak ada pengobatan efektif untuk keratosis pilaris karena kondisi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Namun, beberapa perawatan dapat direkomendasikan oleh dokter untuk membantu kulit Anda terlihat lebih baik. Termasuk ke dalamnya adalah:

  • Krim topikal untuk mengangkat sel kulit mati

Krim yang mengandung alfa-hidroksi, asam laktat, asam salisilat atau urea dapat membantu mengangkat sel kulit mati serta melembabkan dan melembutkan kulit kering. Krim ini digunakan dengan mengoleskan langsung ke bagian kulit yang kasar. 

Krim exfoliants yang mengandung asam dapat menyebabkan kulit memerah dan sensasi terbakar, sehingga pemakaiannya tidak dianjurkan untuk anak-anak.

  • Krim topikal retinoid (retinoid topical)

Krim jenis ini mengandung zat seperti tretinoin dan tazarotene, yang kegunaannya adalah untuk mencegah folikel tersumbat.

Pemakaian retinoid topikal harus dengan petunjuk dokter, dan tidak boleh diberikan pada wanita yang sedang hamil, menyusui, atau sedang program hamil. 

  • Perawatan laser

Penggunaan sinar laser pada kulit terkadang dipilih untuk mengobati kemerahan dan peradangan kulit yang parah. Tindakan ini tidak dapat mengobati keratosis pilaris tetapi dapat menjadi opsi ketika perawatan dengan krim dan losion tidak menunjukkan adanya perbaikan.

Anda mungkin memerlukan beberapa sesi perawatan laser untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

 

Cara mencegah keratosis pilaris

Keratosis pilaris tidak dapat dicegah. Namun efeknya dapat dikurangi dengan menjaga kelembaban kulit. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

  • Tidak menggaruk benjolan secara kasar
  • Mandi dengan air hangat
  • Menggunakan sabun yang melembabkan kulit
  • Mengoleskan pelembap kulit dengan merata
  • Memasang pelembab udara untuk menambah kelembapan udara di rumah.

Baca juga: Jangan Asal Wangi, Memilih Sabun Mandi Harus Sesuai Jenis Kulit

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Perawatan untuk keratosis pilaris biasanya tidak diperlukan. Akan tetapi, jika khawatir dengan kondisi kulit And, atau ingin memperbaiki penampilannya, konsultasikan dengan dokter atau spesialis kulit.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum berkonsultasi dengan dokter, ada baiknya jika membuat daftar pertanyaan untuk ditanyakan kepada dokter, seperti:

  • Apa saja yang mungkin menyebabkan munculnya gejala?
  • Apakah kondisi ini hanya sementara atau malah bersifat kronis?
  • Apa pengobatan terbaik untuk kondisi ini?

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Sebelum mendiagnosis, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan, seperti:

  • Kapan gejala mulai terjadi?
  • Apakah gejala tersebut berlangsung terus-menerus atau hanya sesekali?
  • Apa yang tampaknya memperbaiki gejala?
  • Apa yang tampaknya memperburuk gejala?
  • Apakah Anda pernah mengalami eksim?

Advertisement

kesehatan kulitkeratosis pilarismasalah kulitgatal

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved