logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Keracunan Sianida

10 Okt 2023

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Keracunan sianida adalah kondisi seseorang yang terpapar sianida

Langkah pertama untuk mengobati keracunan sianida adalah dengan mengidentifikasi sumber paparan

Pengertian keracunan sianida

Keracunan sianida adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang tanpa sengaja menghirup atau menelan sianida. Sianida merupakan senyawa kimia berbentuk gas atau kristal. 

Adapun beberapa jenis sianida meliputi hidrogen sianida, klorida sianida, natrium sianida, dan kalium sianida. Jika tercium, sianida terkadang dideskripsikan memiliki bau seperti "almond pahit".

Keracunan sianida dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam menggunakan oksigen hingga fungsi sel-sel terhambat. Kondisi ini bisa memburuk dengan cepat, bahkan berpotensi menyebabkan kematian.

Baca juga : 6 Tanaman Beracun yang Perlu Anda Waspadai

Tanda dan gejala keracunan sianida

Gejala keracunan sianida umumnya ditandai dengan lesu, mual, sesak napas, kejang, kehilangan kesadaran, hingga henti jantung. Tanda ini dapat muncul dalam beberapa detik hingga beberapa menit setelah seseorang terpapar. 

Namun, ciri-ciri keracunan sianida bisa berbeda dan bergantung pada jumlah, durasi, serta rute paparannya. Menghirup sianida atau paparan melalui intravena bisa menyebabkan timbulnya gejala yang lebih cepat daripada kontak kulit atau melalui mulut (oral).

Selain itu, bila jumlah paparan sianida tergolong banyak, gejala juga bisa muncul sangat cepat terlepas melalui cara apa pun, baik dengan menghirup, oral, atau kontak kulit.

Berikut gejala keracunan sianida berdasarkan jumlah paparannya:

1. Gejala keracunan sianida dalam jumlah kecil

Dalam beberapa menit, paparan sianida berjumlah kecil dapat menyebabkan gejala berupa:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Napas cepat
  • Jantung berdetak cepat (aritmia)
  • Gelisah
  • Lemah lesu

2. Gejala keracunan sianida dalam jumlah besar

Dalam jumlah besar, keracunan sianida dapat menimbulkan tanda-tanda berikut:

  • Kejang-kejang
  • Hilang kesadaran
  • Tekanan darah rendah
  • Denyut jantung yang lambat
  • Cedera paru-paru
  • Gagal napas yang menyebabkan kematian

3. Gejala keracunan sianida kronis

Pekerja di industri tertentu dapat terpapar sianida secara kronis, yang kemudian mengalami gejala berupa:

  • Sakit kepala
  • Iritasi mata
  • Mudah lelah
  • Ketidaknyamanan di dada
  • Palpitasi
  • Kehilangan selera makan
  • Mimisan

Jika tidak mendapat penanganan yang tepat, efek keracunan sianida bisa berakibat fatal bahkan berujung pada kematian dalam hitungan menit atau jam.

Jadi, apabila kamu atau orang terdekat menunjukkan gejala keracunan sianida, segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan darurat medis.

Penyebab keracunan sianida

Sianida umumnya ditemukan dalam bahan kimia yang digunakan pada bidang industri kertas, tekstil, dan plastik. Gas senyawa ini juga dimanfaatkan untuk membasmi hama. Selain itu, sianida bisa ditemukan dalam asap rokok atau hasil pembakaran plastik. 

Sianida juga muncul secara alami dalam beberapa makanan, seperti singkong, kacang lima, almond, biji aprikot, biji apel, dan biji persik. Makanan-makanan ini mengandung bahan kimia dalam jumlah besar yang dapat diproses menjadi sianida. 

Seseorang bisa mengalami keracunan sianida ketika menghirup udara, mengonsumsi air dan makanan, atau menyentuh tanah yang mengandung senyawa kimia ini. 

Apabila seseorang bekerja di bidang tertentu pun, faktor risiko keracunan sianida bisa meningkat. Faktor risiko ini meliputi:

  • Pertanian
  • Pengolahan logam,plastik, kertas, dan kain
  • Fotografi
  • Kimia
  • Pembuatan perhiasan
  • Pewarnaan

Diagnosis keracunan sianida

Pasien keracunan sianida memerlukan pertolongan darurat. Jadi, proses diagnosis umumnya dilakukan setelah kondisi pasien stabil.

Selanjutnya, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai gejala yang dirasakan oleh pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. 

Dokter juga akan melakukan tes darah untuk menilai:

  • Tingkat methemoglobinemia, yang diukur ketika dokter mencurigai adanya cedera akibat menghirup asap
  • Konsentrasi karbon monoksida darah (kadar karboksihemoglobin), yang dapat menunjukkan jumlah asap yang telah dihirup
  • Tingkat laktat plasma atau darah, yang mampu mendeteksi keracunan sianida

Selain itu, dokter juga akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan urine, rontgen dada, dan rekam jantung (EKG).

Advertisement

Cara mengobati keracunan sianida

Pengobatan keracunan sianida hanya dapat dilakukan oleh petugas medis. Sebab, penanganan zat kimia ini bisa berbahaya bila tidak tepat. Jadi, segera hubungi bantuan medis bila kondisi ini terjadi.

Ketika terjadi paparan racun sianida, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Menjauh dari area yang terkontaminasi sianida.
  • Lepaskan pakaian atau benda apa pun di tubuh yang mungkin terkontaminasi.
  • Jika mata terasa panas atau tidak bisa melihat dengan jelas, basuh selama 10-15 menit menggunakan air hangat. Jangan gunakan obat tetes mata.
  • Mandi dengan sabun dan air bersih.
  • Jangan berusaha untuk muntah jika tidak sengaja menelan sianida.
  • Tunggu bantuan medis datang.

Pertolongan pertama keracunan sianida dari petugas medis

Berikut pertolongan pertama keracunan sianida yang dapat dilakukan oleh petugas medis:

  • Mengidentifikasi sumber paparan
  • Jika pasien terpapar di ruangan atau area yang mengandung sianida, segera pindahkan pasien ke area terbuka untuk mengurangi paparannya
  • Apabila pakaian atau tubuh pasien terkontaminasi cairan atau larutan yang mengandung sianida, lepaskan pakaian dan bersihkan semua bagian tubuh tersebut dengan sabun dan air

Umumnya, ada standar keselamatan kerja yang akan dilakukan dan harus dipatuhi dalam mengevakuasi serta memberikan pertolongan pertama dalam setiap industri yang berkaitan dengan sianida.

Penanganan dari dokter

Paparan sianida dapat mempengaruhi asupan oksigen pasien, sehingga dokter akan memberikan alat bantuan pernapasan berupa masker atau tabung endotrakeal.

Dokter juga dapat memberikan beberapa pengobatan di bawah ini:

  • Arang aktif untuk menyerap racun agar tubuh dapat bersih dari sianida dengan aman
  • Obat penawar sianida, yaitu amil nitrit, natrium nitrit, dan natrium tiosulfat untuk mempercepat proses detoksifikasi
  • Hydroxocobalamin untuk menetralkan sianida pada tingkat yang cukup lambat sehingga memungkinkan enzim rhodanese guna mendetoksifikasi sianida di hati pasien

Komplikasi keracunan sianida

Jika tidak segera ditangani, keracunan sianida dapat mengakibatkan kejang, gagal jantung, dan koma. Dalam sebagian kasus, kondisi ini bahkan bisa berujung pada kematian. 

Pada kasus keracunan sianida yang parah, pasien yang selamat pun dapat mengalami komplikasi berupa kerusakan jantung, otak, dan saraf. Jadi, bila  terpapar sianida, bantuan medis darurat harus segera dilakukan.

Cara mencegah keracunan sianida

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah keracunan sianida, yaitu dengan:

  • Melakukan tindakan pencegahan yang tepat terhadap kebakaran, khususnya di rumah. Contohnya dengan memasang detektor asap dan tidak merokok di tempat tidur.
  • Menyimpan bahan kimia beracun di lemari terkunci dan menjauhkannya dari jangkauan anak-anak.
  • Mengikuti aturan keselamatan kerja jika bekerja dalam lingkungan yang berkaitan dengan sianida.
  • Jangan merokok atau membakar sampah plastik.

Baca jawaban dokter : Bolehkah mengonsumsi singkong lalu dilanjutkan dengan obat?

 

Advertisement

keracunankeracunan sianida

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved