1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Anak-anak yang terlalu banyak terpapar merkuri dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan sistem saraf.
Keracunan merkuri adalah suatu kondisi akibat terlalu banyak terpapar merkuri hingga mengalami keracunan. Merkuri adalah jenis logam beracun yang muncul dalam berbagai bentuk.
Penyebab keracunan merkuri yang paling umum adalah konsumsi berlebihan methylmercury atau merkuri organic. Umumnya, merkuri ada pada makanan laut atau hewan yang memakan hewan lain yang telah terpapar merkuri. Namun, ikan dan kerang adalah sumber utama methylmercury.
Selain itu, sejumlah kecil merkuri juga bisa terdapat pada makanan dan produk yang dikonsumsi sehari-hari. Paparan merkuri yang tinggi dapat membahayakan otak, jantung, ginjal, paru-paru, dan sistem kekebalan tubuh.
Tidak ada pengobatan khusus untuk keracunan merkuri. Penanganan terbaik adalah dengan menghentikan paparan merkuri dan jika dibutuhkan, pasien akan mendapatkan terapi khelasi untuk mengeluarkan merkuri dalam tubuh.
Terpapar merkuri terlalu banyak dapat menyebabkan:
Gejala keracunan merkuri pada orang dewasa antara lain berupa:
Sementara itu, gejala keracunan merkuri pada anak-anak dan bayi, diantaranya adalah mengalami keterlambatan fungsi:
Merkuri terdiri dari berbagai bentuk. Merkuri dalam bentuk logam umumnya tidak begitu berbahaya, karena hanya 15% yang bisa terserap dalam tubuh manusia. Namun begitu terpapar ke alam, dalam kondisi tertentu merkuri bisa bereaksi dengan metana yang berasal dari penguraian senyawa organic, hingga membentuk metilmerkuri yang bersifat toksik.
Baik dalam bentuk logam maupun methylmercury, merkuri masuk ke tubuh manusia lewat pencernaan dan pernapasan. Namun pada bentuk logam, biasanya sebagian besar merkuri bisa diekreksikan. Sisanya akan menumpuk diginjal dan sistem saraf, yang suatu saat dapat berbahaya jika penumpukannya semakin banyak.
Berbeda dari bentuk logam, sebagian besar methylmercury akan menumpuk di otak dengan daya penyerapan yang tinggi. Akibatnya, dalam waktu singkat methylmercury bisa menyebabkan keracunan merkuri dan menimbulkan berbagai gangguan yang berbahaya.
Berikut sumber paparan merkuri yang bisa menyebabkan keracunan merkuri, antara lain:
Keracunan methylmercury (keracunan merkuri organik) sangat terkait dengan makanan laut, terutama ikan. Keracunan dari ikan memiliki dua penyebab, yaitu mengonsumsi jenis ikan yang mengandung merkuri tertentu seperti tilefish, tuna, hiu, ikan todak, marlin, king mackerel,Ikan mendapatkan merkuri dari air yang menjadi habitat sehingga semua jenis ikan akan mengandung merkuri pada kadar tertentu. Jenis ikan besar seperti tuna atau hiu dapat memiliki jumlah merkuri yang lebih tinggi karena memangsa ikan lain yang mengandung merkuri juga.
Penyebab lain keracunan merkuri dapat berasal dari lingkungan atau dari paparan bentuk-bentuk lain dari logam, termasuk:
Merkuri anorganik dapat ditemukan pada:
Merkuri organik dapat ditemukan di:
Baca jawaban dokter: Apa Ciri-Ciri Krim Kosmetik yang Mengandung Merkuri?
Beberapa kondisi dan faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko keracunan merkuri:
Baca juga: Hindari Jenis Ikan ini untuk Cegah Keracunan Merkuri
Dalam mendiagnosis keracunan merkuri, dokter akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan berupa:
Dokter akan bertanya tentang gejala yang dialami pasien dan waktu awal kemunculannya. Dokter juga akan bertanya tentang pilihan makanan dan kebiasaan gaya hidup lainnya.
Tes darah direkomendasikan untuk mendiagnosis keracunan merkuri karena kebanyakan merkuri dapat ditedeteksi dalam sel darah merah. Semakin dini tes darah dilakukan ketika paparan dimulai, semakin tinggi pula kadar merkukri yang dapat dideteksi. Kadar merkuri dalam darah akan semakin menurun selama minggu-minggu berikutnya.
Merkuri organik umumnya dapat bertahan dalam darah kira-kira 7-10 minggu setelah terpapar. Jika terpapar dalam bentuk uap, merkuri dapat bertahan selama 3- 15 hari setelah paparan. Sementara itu, paparan merkuri anorganik akan bertahan selama 3-4 minggu
Pemeriksaan urine digunakan untuk menilai paparan kronis dari merkuri anorganik. Paparan merkuri organik (melalui konsumsi makanan laut) biasanya hanya dapat dideteksi dalam jumlah kecil.
Advertisement
Tidak ada pengobatan untuk keracunan merkuri. Cara terbaik adalah dengan menghentikan paparan terhadap logam dan berhenti mengonsumsi ikan laut.
Jika keracunan dikaitkan dengan lingkungan atau tempat kerja, hindari daerah tersebut untuk mencegah efek keracunan lebih lanjut.
Jika kadar merkuri mencapai titik tertentu, dokter akan melakukan terapi khelasi. Terapi ini dilakukan dengan memasukkan bahan kimia berupa agen pengkhelat untuk mengikat merkuri dalam tubuh agar dapat dikeluarkan. Biasanya pasien akan menerima cairan infus berisi bahan pengkhelat tersebut.
Untuk perawatan jangka panjang, perawatan dilakukan dalam mengelola efek keracunan merkuri seperti efek neurologis.
Tanpa perawatan yang tepat, komplikasi keracunan merkuri dapat terjadi, berupa:
Cara terbaik untuk mencegah keracunan merkuri adalah dengan lebih memperhatikan asupan ikan atau makanan laut yang dikonsumsi, dengan:
Baca juga: Risiko Bahaya Merkuri, Ini yang Dapat Dilakukan untuk Mencegahnya
Gejala dari keracunan merkuri dapat muncul secara lambat, selama beriminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Oleh karena itu, meskipun gejala belum muncul, apabila mengetahui telah terjadi paparan merkuri dalam kegiatan Anda, segera periksakan diri ke dokter agar kadar merkuri tidak mencapai batas yang membahayakan.
Sebelum menjalani pemeriksaan oleh dokter, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis keracunan merkuri agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved