1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Jumlah, warna, dan tekstur cairan keputihan bisa bervariasi
Keputihan adalah cairan atau lendir yang berfungsi membersihkan, melembapkan, dan melindungi vagina dari infeksi serta iritasi. Cairan ini dihasilkan oleh kelenjar dalam vagina dan leher rahim (serviks).
Kondisi keputihan termasuk hal yang normal dialami oleh wanita. Tapi cairan ini juga bisa menandakan penyakit tertentu bila jumlah, tekstur, dan warnanya abnormal.
Jumlah, warna, dan tekstur keputihan bervariasi dari bening, putih seperti susu dengan tekstur lengket hingga berair.
Variasi cairan tersebut biasa tergantung pada siklus menstruasi. Keputihan akan lebih banyak dialami bila seorang wanita sedang mengalami ovulasi atau menyusui.
Keputihan abnormal ditandai dengan cairan yang berbau serta berwarna kuning, cokelat atau kehijauan. Keluarnya cairan ini juga dapat disertai dengan rasa nyeri atau gatal di vagina, dan menjadi tanda infeksi maupun kondisi medis lain.
Keputihan yang normal dan tidak normal memiliki beberapa ciri-ciri khusus. Gejala keputihan abnormal juga kerap disertai dengan keluhan penyerta, khususnya pada kemaluan.
Gejala keputihan yang normal
Sebelum mengenali jenis abnormal, keputihan yang normal perlu diketahui terlebih dulu. Ciri-ciri ini meliputi:
Seorang wanita dapat mengalami keputihan pada usia berapapun. Jumlah cairan ini juga bervariasi.
Jumlah keputihan biasa akan lebih banyak saat seorang wanita sedang hamil, menggunakan KB, atau aktif secara seksual. Cairan ini kerap terasa basah dan licin selama masa ovulasi (masa subur).
Gejala keputihan yang abnormal
Tanda dan gejala keputihan yang tidak normal dapat ditandai dengan ciri-ciri berikut:
Gejala penyerta keputihan abnormal
Gejala penyerta keputihan yang abnormal dapat berupa:
Baca Juga: Ini Bedanya Keputihan Tanda Hamil dan Keputihan Haid
Penyebab keputihan abnormal adalah ketidakseimbangan bakteri pada vagina. Kondisi ini dapat mempengaruhi bau, warna, atau tekstur cairan vagina.
Beberapa kondisi infeksi dan peradangan yang dapat menyebabkan keputihan yang tidak normal meliputi:
Pada sebagian kasus langka, keputihan bisa menjadi tanda kanker dengan gejala penyerta berupa penurunan berat badan, lemas dan tidak nafsu makan.
Beberapa hal yang dapat menjadi faktor risiko keputihan abnormal meliputi:
Diagnosis keputihan abnormal dilakukan untuk menemukan penyebabnya. Apa sajakah caranya?
Dokter akan menanyakan gejala, faktor risiko, siklus menstruasi, dan aktivitas seksual pasien.
Pemeriksaan fisik bisa meliputi pemeriksaan panggul.
Tes darah dilakukan untuk memeriksa adanya infeksi dan penyakit menular seksual.
Sampel keputihan yang abnormal akan diambil untuk diperiksa lebih lanjut di bawah mikroskop. Dengan ini, dokter akan menganalisis ada tidaknya infeksi jamur, parasit dan bakteri.
Dokter juga dapat melakukan tes pH untuk menilai tingkat keasaman dari cairan keputihan pasien.
PAP smear bertujuan mengambil sampel lendir dari leher rahim (serviks) untuk memeriksa ada tidaknya penyakit HPV dan kanker serviks.
Terdapat beberapa jenis keputihan yang dapat dialami oleh wanita berdasarkan warna dan konsistensi, yaitu:
Adanya sedikit cairan putih di awal atau akhir menstruasi adalah normal. Tapi bila disertai rasa gatal dan memiliki tekstur seperti dadih, keputihan ini termasuk tidak normal dan bisa menjadi tanda infeksi jamur yang memerlukan penanganan.
Jika cairan tampak bening dengan tekstur encer atau seperti lendir, pasien kemungkinan sedang berovulasi (masa subur). Keputihan ini termasuk normal.
Warna cokelat atau adanya darah selama menstruasi, tepatnya 2-3 hari setelah haid, merupakan keputihan normal.
Keputihan dengan sedikit darah termasuk normal bila muncul di antara siklus menstruasi. Kondisi ini juga disebut dengan flek atau spotting.
Flek atau spotting bisa menjadi tanda implantasi dan kehamilan, terutama bila terjadi setelah pasien berhubungan seks tanpa kondom.
Namun flek pada awal kehamilan juga dapat menjadi tanda awal dari keguguran atau kanker serviks. Karena itu pasien harus waspada.
Keputihan berwarna kuning atau hijau tentu tidak normal, terutama jika teksturnya kental, bergumpal, dan berbau tidak sedap. Kondisi ini biasanya menjadi tanda dari infeksi trikomoniasis, gonore, dan chlamydia.
Advertisement
Cara mengobati keputihan abnormal berbeda-beda dan tergantung pada penyebabnya. Dokter bisa menyarankan serangkaian pengobatan yang sesuai maupun penanganan mandiri di rumah.
Berikut contoh penanganan dari dokter meliputi:
Beberapa cara pengobatan mandiri di rumah juga dapat dilakukan untuk mempercepat pemulihan, seperti:
Dokter akan menganjurkan pasien untuk membersihkan bagian luar vagina dengan sabun lembut dan air hangat. Sementara bagian dalam vagina cukup dibasuh dengan air dan tanpa sabun.
Setelah berkemih atau buang air besar, basuh vagina dan seka dari arah depan ke belakang. Langkah ini akan mencegah bakteri dari anus masuk ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi.
Produk khusus kewanitaan justru dapat memperburuk keputihan. Pasalnya, sabun dan cairan pembersih akan mengganggu keseimbangan bakteri di vagina.
Celana dalah berbahan lembut seperti katun memungkinkan vagina tetap ‘bernapas’ dan menyerap keringan, sehingga mengurangi kelembapan. Pastikan juga pakaian dalam ini tidak terlalu ketat.
Komplikasi keputihan tak normal lagi-lagi tergantung pada penyebabnya. Bila keputihan terjadi akibat penyakit menular seksual, komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
Cara mencegah keputihan abnormal dapat dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini:
Hubungi dokter bila Anda mengalami keputihan yang tergolong abnormal dengan gejala berupa cairan keputihan berubah warna, bau, atau tekstur. Demikian pula jika Anda mengalami keluhan penyerta berikut:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis penyebab dari keputihan abnormal. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved