1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Kelahiran prematur bisa memicu gangguan kesehatan dan keterlambatan perkembangan pada bayi
Kelahiran prematur adalah persalinan yang terjadi pada tiga minggu atau lebih cepat dari perkiraan lahir (HPL). Dengan kata lain, kondisi ini muncul sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu.
Berdasarkan seberapa awal bayi dilahirkan, kelahiran prematur dapat dikelompokkan menjadi:
Bayi yang prematur, terutama yang dilahirkan sangat awal, sering memiliki masalah kesehatan. Komplikasinya bisa berupa masalah pernapasan, kesulitan saat menyusu, cerebral palsy, keterlambatan perkembangan, masalah penglihatan, dan gangguan pendengaran.
Secara umum, gejala kelahiran prematur bisa berupa:
Sementara itu, untuk bayi yang mengalami kelahiran prematur, tanda dan gejalanya meliputi:
Mungkin saja ada tanda dan gejala kelahiran prematur lainnya yang belum disebutkan di atas. Bila memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu yang Anda alami, konsultasikanlah dengan dokter.
Baca juga: Berbagai Kelainan pada Alat Kelamin Akibat Kelahiran Prematur
Secara umum, penyebab persalinan prematur berupa:
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur pada ibu hamil:
Baca jawaban dokter: Riwayat melahirkan prematur, bisakah tidak terulang lagi?
Diagnosis awal dalam kelahiran prematur sebenarnya dapat dirasakan sendiri dengan cara memeriksa kontraksi yang terjadi. Pemeriksaan kontraksi dapat dilakukan dengan langkah berikut ini:
Apabila Anda memutuskan mengunjungi fasilitas kesehatan, tim medis akan memeriksa intensitas kontraksi terjadi dan jangka waktu berlangsungnya menggunakan monitor elektronik. Monitor ini memiliki perangkat kecil (transduser) yang diletakkan di atas perut Anda.
Transduser akan mendeteksi dan mengirim informasi tentang kontraksi ke monitor. Detak jantung bayi Anda juga biasanya akan ikut dipantau.
Cara lain untuk memeriksa persalinan prematur di fasilitas kesehatan meliputi:
Prosedur ini dilakukan untuk mendeteksi perubahan pada serviks sang ibu
Pemeriksaan USG ini menggunakan transduser yang diletakkan di dalam vagina untuk mengukur panjang serviks.
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah kantung ketuban sudah pecah.
FFN adalah protein yang ditemukan antara membran amniotik dan lapisan uterus. Keberadaan FFN dapat menandakan terjadinya persalinan prematur.
Apabila dilahirkan secara prematur, bayi akan dipindahkan ke Neonatal Intensive Care Unit (NICU) untuk menjalani sejumlah pemeriksaan. Beberapa pemeriksaan diagnosis untuk bayi prematur diantaranya
Advertisement
Perawatan untuk ibu yang akan menjalani persalinan prematur terdiri dari:
Dokter mungkin akan menyarankan persalinan jika perawatan di atas tidak berhasil, atau jika nyawa Anda maupun bayi dalam keadaan terancam. Selain persalinan normal, operasi Caesar mungkin diperlukan.
Bagi bayi yang mengalami kelahiran prematur, dokter akan menempatkannya di NICU untuk mendapatkan penanganan pendukung berupa:
Bayi yang lahir prematur akan ditempatkan ke dalam inkubator bayi untuk membantu mempertahankan suhu tubuh normal. Setelahnya petugas kesehatan dari tim NICU akan menunjukkan cara khusus untuk menggendong bayi tersebut, yang dikenal dengan perawatan “kangaroo”, sehingga bayi dapat kontak langsung ke tubuh orang tua.
Sebuah sensor akan merekam tubuh bayi untuk memantau tekanan darah, jantung, pernapasan dan suhu tubuh. Ventilator dapat digunakan untuk membantu bayi bernapas.
Awalnya, bayi akan menerima cairan dan nutrisi melalui selang intravena. Selanjutnya, air susu ibu akan diberikan melalui pipa yang dipasangkan pada hidung dan perut bayi.
Bayi membutuhkan jumlah cairan tertentu setiap harinya, tergantung pada usia dan kondisi kesehatannya. Tim NICU akan memonitor cairan, level sodium dan potasium.
Untuk mengobati penyakit kuning, bayi harus ditempatkan di bawah sinar lampu blue light untuk beberapa waktu. Lampu ini dapat membantu sistem pencernaan bayi untuk memecahkan bilirubin yang berlebih, karena hati tidak dapat memrosesnya dengan baik.
Saat berada di bawah blue light, bayi akan menggunakan masker pelindung mata agar dapat beristirahat dengan nyaman.
Bayi prematur membutuhkan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah darah, terutama jika bayi mengalami anemia.
Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi berupa:
Baca juga: Cara Merawat Bayi Prematur Ini Penting dan Perlu Anda Terapkan
Cara mencegah kelahiran prematur yang bisa dilakukan, meliputi:
Hubungi dokter bila Anda mengalami kontraksi setiap 10 menit atau lebih sering, salah satu gejala yang telah disebutkan sebelumnya terus memburuk atau mengalami rasa sakit yang parah.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Bagi ibu yang telah melahirkan bayinya secara prematur, Anda bisa memantau bayi Anda di NICU dengan melihat monitor dan jenis peralatan lainnya. Ajukan pertanyaan tentang kondisi bayi Anda kepada dokter, seperti:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan dan melakukan pemeriksaan sebagai berikut:
Jika harus menjalani persalinan prematur, Anda mungkin memerlukan perawatan seperti pemberian cairan intravena, maupun pemberian obat untuk menenangkan rahim, menghentikan proses persalinan, obat untuk mempercepat perkembangan paru-paru bayi, maupun pemberian antibiotik.
Apabila persalinan Anda terus berlanjut dan tidak dapat dihentikan, dokter atau bidan akan siap mendampingi selama persalinan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved