1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kekurangan yodium bisa memicu penyakit gondok (goiter)
Kekurangan yodium adalah kondisi kadar yodium yang terlalu rendah dalam tubuh seseorang. Kondisi ini bisa memicu berbagai gangguan fungsi tubuh.
Yodium (iodine) merupakan zat yang diperlukan oleh tubuh untuk:
Menurut beberapa penelitian, sepertiga penduduk dunia memiliki risiko untuk mengalami kekurangan yodium. Beberapa kelompok orang yang lebih berisiko meliputi ibu hamil, orang- yang tak menggunakan garam beryodium, para vegetarian, serta orang yang tinggal di daerah dengan tanah yang memiliki sedikit yodium.
Sebagian besar gejala kekurangan yodium timbul akibat produksi hormon tiroid yang tidak berjalan dengan baik. Kondisi ini kemudian dapat memicu kondisi hipotiroidisme.
Tingkat keseriusan gejala kekurangan yodium bisa bervariasi pada tiap penderita, dan umumnya berupa:
Kelenjar tiroid yang membesar atau penyakit gondok merupakan gejala paling umum dari kekurangan yodium. Leher penderita akan tampak membengkak karena kelenjar ini terletak di bagian depan leher.
Orang yang kekurangan yodium dapat terserang penyakit gondok karena yodium dibutuhkan agar tubuh bisa memproduksi hormon tiroid. Bila kadar mineral ini rendah, tubuh pun tidak mampu membuat hormon tiroid yang cukup.
Untuk mengimbangi kekurangan tersebut, kelenjar tiroid akan bekerja lebih keras dalam menghasilkan lebih banyak tiroid. Akibatnya, sel-sel akan tumbuh dan berkembang menjadi gondok.
Ketika kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup, proses metabolisme akan melambat. Sebagai akibatnya, jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh akan lebih sedikit. Kondisi inilah yang menyebabkan berat badan bisa bertambah, padahal pola makan penderita tidak berubah.
Produksi hormon tiroid yang rendah akan memengaruhi proses tubuh untuk menciptakan energi. Karena itu, penderita kekurangan yodium bisa merasa lemas, lelah, dan tak berenergi.
Yodium dalam hormon tiroid berperan membantu regenerasi sel-sel kulit, Jadi jika tubuh kekurangan hormon ini, produksi sel-sel kulit akan terganggu sehingga kulit tampak kering dan bersisik.
Folikel-folikel akan berhenti beregenerasi saat jumlah hormon tiroid rendah dalam tubuh, sehingga berujung pada rambut rontok. Pasalnya, hormon ini berfungsi mengendalikan pertumbuhan folikel rambut.
Kekurangan yodium bisa menyebabkan perubahan detak jantung menjadi lebih lambat dari biasanya. Sebaliknya, kadar yodium berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan detak jantung lebih cepat.
Pada kondisi yang parah, kondisi ini akan memicu rasa lelah, lemas, hingga pingsan pada penderitanya.
Penurunan produksi energi pada penderita kekurangan yodium bisa pula memicu tubuh yang lebih sensitif terhadap suhu dingin. Kondisi ini muncul karena proses metabolisme tubuh yang menurun.
Yodium diperlukan untuk memproduksi hormon tiroid yang cukup. Bila tubuh kekurangan yodium, hormon tiroid pun otomatis berkurang.
Salah satu dampak kurangnya hormon tiroid adalah terganggunya perkembangan otak. Kondisi ini dapat berujung pada penderita yang sulit belajar dan sukar mengingat.
Wanita hamil perlu memastikan dirinya mendapatkan nutrisi yang cukup, termasuk yodium. Pasalnya, ibu hamil berisiko tinggi untuk mengalami kekurangan yodium.
Bila asupan yodium tidak mencukupi kebutuhan tubuh selama mengandung, sang ibu bisa mengalami lelah dan lemas. Perkembangan otak dan fisik janin juga akan terganggu. Kekurangan yodium yang parah bahkan dapat meningkatkan risiko bayi meninggal dalam kandungan (stillbirth).
Gejala kekurangan yodium selanjutnya adalah haid yang tidak teratur atau volume darah haid yang terlalu banyak. Keluhan ini juga berhubungan dengan rendahnya kadar hormon tiroid dalam tubuh seorang wanita.
Kekurangan yodium akan menurunkan daya tahan tubuh seseorang. Akibatnya, penderita umumnya lebih mudah sakit, misalnya terserang flu.
Penyebab umum dari kekurangan yodium adalah asupan yodium yang tidak memadai dari makanan. Pasalnya, tubuh manusia tidak dapat memproduksi yodium sehingga asupannya harus dipenuhi melalui konsumsi makanan.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), jumlah yodium per hari yang dianjurkan adalah 150 mikrogram. Namun ibu hamil dan menyusui direkomendasikan untuk mengonsumsi lebih banyak yodium, yaitu sebesar 290 mikrogram.
Selain masalah pada pola makan, beberapa faktor di bawah ini juga bisa meningkatkan risiko seserang untuk mengalami kekurangan yodium:
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Garam Beryodium Sangat Penting Bagi Tubuh
Diagnosis kekurangan yodium dapat dipastikan melalui beberapa pemeriksaan berikut:
Pemeriksaan urine termasuk metode paling mudah dan cepat untuk mengetahui kadar yodium dalam tubuh. Tetapi tes ini sering dinilai kurang akurat daripada metode pemeriksaan kadar yodium lainnya.
Kekurangan yodium ditandai dengan nilai rata-rata kadar yodium dalam urine di bawah 100 μg/L pada orang yang tidak hamil, atau kurang dari 150 μg/L pada wanita hamil.
Metode pemeriksaan ini lebih akurat dibandingkan pemeriksaan urine.
Dokter akan mengoleskan yodium dengan pola tertentu pada kulit pasien dan memeriksanya pada 24 jam setelahnya. Apabila pasien menderita kekurangan yodium, pola tersebut akan menghilang dengan cepat sebelum 24 jam.
Hasil pemeriksaan belum tentu akurat, namun menjadi pilihan karena prosesnya yang cepat serta biaya yang lebih murah.
Iodine loading test adalah metode pemeriksaan yang dilakukan dengan meminta pasien untuk menampung seluruh urine selama 24 jam. Kadar yodium dalam sampel ini kemudian akan diperiksa di laboratorium.
Advertisement
Cara mengobati kekurangan yodium yang terbaik adalah mengubah pola makan agar asupan mineral ini lebih memadai. Contoh sumber makanan tinggi yodium meliputi:
Bila perlu, dokter dapat membantu pasien untuk menyesuaikan asupan yodium sebesar 150 μg melalui konsumsi suplemen, khususnya pada ibu hamil.
Bila terus dibiarkan, kekurangan yodium bisa berujung pada beberapa komplikasi di bawah ini:
Baca Juga: Mudah dan Murah, Ini Cara Mengobati Gondok dengan Garam Beryodium
Cara mencegah kekurangan yodium yang tepat adalah dengan mencukupi kebutuhan mineral ini. Bagaimanakah caranya?
Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter apabila merasakan gejala-gejala yang mengarah pada kekurangan yodium. Jangan sampai kondisi Anda bertambah parah.
Jika kekurangan yodium ditangani sejak dini, kondisi kesehatan Anda akan kembali sehat dan terhindar dari beragam komplikasi.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis kekurangan yodium agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved