logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kandungan

Kehamilan Ektopik

1 Jun 2021

| Lenny Tan

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Kehamilan ektopik terjadi saat sel telur yang sudah dibuahi tumbuh di luar rahim, misalnya di tuba falopi

Kehamilan ektopik sering terjadi pada bagian tuba falopi

Pengertian kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim (uterus). Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri panggul, perdarahan hebat, dan keguguran, karena janin tidak akan bisa berkembang.

Pada kehamilan normal, sel telur yang sudah dibuahi akan menempel pada dinding rahim. Namun pada kondisi hamil di luar kandungan, sel telur malah menempel di organ-organ lain.

Kehamilan ektopik seringkali terjadi pada tuba falopi. Namun bagian tubuh lain juga bisa mengalaminya, seperti indung telur (ovarium), rongga perut, atau leher rahim (serviks).

Kehamilan ektopik tidak dapat dipertahankan, karena telur yang telah dibuahi gagal bertahan hidup dan hanya akan menimbulkan komplikasi medis serius jika biarkan. Oleh karena itu, kehamilan ektopik umumnya harus diangkat melalui operasi maupun penggunaan obat-obatan.

Perawatan yang tepat dapat mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan peluang di masa depan untuk memiliki kehamilan yang sehat.

 

Tanda dan gejala kehamilan ektopik

Gejala kehamilan ektopik cenderung mirip dengan tanda kehamilan pada umumnya di minggu ke-4 sampai ke-12. Penderita akan mengalami haid yang terhenti, nyeri pada payudara saat disentuh, dan mual-mual.

Apabila penderita melakukan tes kehamilan, hasilnya juga bisa positif. Karena itu, kondisi hamil di luar kandungan ini sulit terdeteksi.

Meski begitu, Anda sebaiknya waspada apabila mengalami gejala umum maupun gejala darurat medis berikut ini, yang dapat menjadi gejala kehamilan ektopik.

1. Gejala umum

Nyeri panggul seringkali menjadi tanda pertama dari kehamilan ektopik. Keluhan ini dapat disertai dengan perdarahan ringan dari vagina.

Apabila darah berasal dari tuba falopi, nyeri pada perut akan semakin parah. Penderita juga dapat merasakan dorongan untuk buang air besar (BAB) atau rasa tidak nyaman saat BAB dan buang air kecil.

Apabila terjadi perdarahan berat, penderita kemungkinan bisa mengalami rasa sakit di bahu. Sebab, darah akan memenuhi rongga panggul dan perut.

2. Gejala darurat medis

Jika sel telur yang telah dibuahi terus berkembang dalam tuba falopi, maka tuba falopi dapat pecah. Dalam kondisi ini, perdarahan hebat dalam rongga perut pun akan terjadi. Pecahnya tuba falopi termasuk kondisi gawat darurat medis yang membutuhkan operasi secepatnya, untuk memperbaiki organ tersebut.

Gejala pecahnya tuba falopi bisa berupa nyeri perut yang muncul mendadak, terasa tajam, dan intens, sangat pusing, pingsan, wajah yang sangat pucat, syok (penurunan tekanan darah yang mengganggu aliran darah tubuh).

Baca juga: Bumil Wajib Tahu, Inilah 6 Tanda yang Membedakan Hamil Anggur dengan Hamil Normal

 

Penyebab kehamilan ektopik

Hingga sekarang, penyebab kehamilan ektopik belum diketahui dengan pasti. Namun ada beberapa kondisi yang kerap dikaitkan dengan kehamilan ektopik, yakni:

  • Tuba falopi yang rusak karena peradangan atau cacat akibat infeksi maupun pembedahan
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Kelainan genetik
  • Cacat lahir
  • Kondisi medis yang memengaruhi bentuk maupun kondisi saluran tuba dan organ reproduksi lainnya
  • Faktor risiko

Semua wanita yang aktif secara seksual berisiko mengalami kehamilan ektopik. Namun, beberapa faktor berikut ini bisa meningkatkan risikonya.

  • Riwayat kehamilan ektopik
  • Pernah mengalami peradangan atau infeksi tertentu, misalnya penyakit menular seksual (seperti gonore atau klamidia). Kondisi ini dapat memicu inflamasi pada tuba falopi atau organ terdekat, sehingga meningkatkan risiko kehamilan di luar rahim.
  • Prosedur untuk meningkatkan kesuburan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menjalani program bayi tabung atau perawatan serupa, lebih rentan mengalami kehamilan ektopik.
  • Gangguan kesuburan (infertilitas)
  • Pernah menjalani operasi tuba falopi
  • Penggunaan alat kontrasepsi intrauterine device (IUD). Jika kehamilan terjadi saat KB spiral masih ada dalam rahim, Anda kemungkinan besar akan mengalami kehamilan ektopik.
  • Prosedur ligasi tuba (mengikat tuba). Metode kontrasepsi permanen ini juga bisa meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
  • Kebiasaan merokok. Semakin sering merokok, risiko kehamilan ektopik pun akan semakin tinggi.

Baca juga: Tips Berhenti Merokok untuk Kehamilan yang Sehat

 

Diagnosis kehamilan ektopik

Diagnosis kehamilan ektopik bisa dilakukan dengan beberapa langkah di bawah ini.

  • Pemeriksaan fisik

Dokter dapat mendeteksi area yang sakit melalui pemeriksaaan panggul.

  • Tes kehamilan

Pemeriksaan ini dilakukan dengan tes darah yang akan mendeteksi peningkatan hormon HCG. Dokter bisa menganjurkan tes kehamilan ulangan beberapa hari setelahnya, sampai hasil USG mampu memastikan atau menyingkirkan kemungkinan kehamilan di luar rahim.

  • Ultrasound (USG)

Pemerisaan ultrasound berupa USG transvaginal akan membantu dokter menentukan lokasi kehamilan secara tepat. Sementara itu, USG abdominal (perut) dapat digunakan untuk memastikan kehamilan atau memeriksa keberadaan perdarahan internal.

  • Tes darah

Tes darah, seperti hitung darah lengkap (complete blood count atau CBC), dibutuhkan untuk melihat gejala perdarahan maupun anemia.

Dokter juga akan melakukan tes golongan darah pada pasien yang didiagnosis mengalami kehamilan ektopik. Langkah ini bertujuan mempersiapkan kemungkinan diperlukannya transfusi darah.

 

Advertisement

Cara mengobati kehamilan ektopik

Janin pada kehamilan ektopik tidak bisa diselamatkan. Sebab, sel telur yang telah dibuahi tidak mampu berkembang normal di luar rahim.

Cara mengobati kehamilan ektopik biasanya akan disesuaikan dengan gejala yang dialami, ukuran jani, dan kadar hormon HCG dalam darah pasien. Secara umum, dokter dapat merekomendasikan langkah-langkah berikut ini.

  • Obat-obatan

Dokter dapat meresepkan methotrexate untuk pasien, untuk menghentikan pertumbuhan dan perkembangan janin.

Pemberian methotrexate dianjurkan pada kehamilan ektopik yang telah terdeteksi sejak dini dan tanpa perdarahan tidak stabil. Dokter akan memberikannya dalam bentuk injeksi (disuntikkan).

Sebelum Anda mengonsumsi metotreksat, dokter akan melakukan tes darah untuk mengukur kadar hCG dan fungsi organ tertentu. Biasanya, dokter hanya memberikan satu dosis dari obat ini.

Namun jika kadar hCG belum berkurang signifikan setelah pemberian dosis pertama, dosis metotreksat selanjutnya dapat diberikan.

Efek samping methotrexate mirip dengan gejala keguguran, yaitu kram serta perdarahan yang mengandung jaringan. Jika gejela-gejala ini muncul, operasi lebih lanjut jarang diperlukan.

  • Operasi

Operasi dilakukan untuk mengangkat janin yang tumbuh di luar rahim, agar tidak semakin besar. Jenis operasi pengangkatan ini umumnya dilaksanakan dengan teknik laparoskopi, sehingga masa pemulihan akan lebih singkat.

Sementara itu, operasi berupa tindakan laparatomi untuk kondisi darurat bisa dilakukan apabila kehamilan ektopik menyebabkan perdarahan hebat.

Pada sebagian kasus, tuba falopi pasien dapat diperbaiki. Namun jika tidak memungkinkan, dokter akan mengangkat tuba yang pecah.


Komplikasi kehamilan ektopik

Penanganan kondisi hamil di luar kandungan perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi. Sebab, kehamilan ektopik dapat mengakibatkan tuba falopi yang pecah bila terus dibiarkan.

Tanpa perawatan dan penanganan yang cepat, pecahnya tuba falopi bisa memicu komplikasi berupa perdarahan parah, yang mengancam nyawa penderitanya.

Baca jawaban dokter: Cara agar cepat hamil setelah SC karena kehamilan ektopik?

 

Cara mencegah kehamilan ektopik

Karena penyebabnya belum diketahui dengan pasti, cara mencegah kehamilan ektopik juga belum ditemukan. Namun beberapa langkah di bawah ini dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko, yaitu dengan:

  • Mencegah penyakit menular seksual, setia pada pasangan, tidak berganti-ganti pasangan seks, atau senantiasa memakai kondom saat berhubungan intim
  • Tidak merokok. Jika memiliki kebiasaan merokok, berhentilah sebelum Anda menjalani program hamil (promil).

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Kehamilan ektopik termasuk sulit dikenali karena gejalanya yang mirip dengan kehamilan normal. Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan secara rutin mesti dilakukan.

Anda juga sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami tanda-tanda kehamilan yang disertai nyeri panggul yang parah dan perdarahan dengan volume banyak dari vagina.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum memeriksakan diri ke dokter, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Sementara untuk kehamilan ektopik yang membutuhkan penanganan darurat, tidak ada persiapan khusus yang bisa Anda lakukan.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini.

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terhadap kehamilan ektopik?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis kehamilan ektopik agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

masalah kehamilankehamilan ektopikpemeriksaan kehamilan

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved