1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Keguguran ditandai keluarnya darah dari vagina disertai sakit dan kram di perut bawah
Keguguran adalah kehilangan janin secara mendadak, yang terjadi pada usia kehamilan sebelum 20 minggu. Kondisi ini bisa menimpa pada sekitar 10 hingga 20 persen wanita hamil.
Meski demikian, angka kasus keguguran mungkin saja lebih tinggi, mengingat banyak kasus yang tidak disadari karena muncul pada kehamilan yang baru saja terjadi.
Kehilangan janin secara spontan juga bisa terjadi karena berbagai kondisi medis tertentu. Sebagian besar di antaranya berada di luar kendali seseorang.
Namun kemungkinan keguguran bisa saja dikurangi dengan memahami faktor risiko, tanda, dan penyebabnya. Mengetahui berbagai hal tersebut juga berguna untuk mendapatkan dukungan dan perawatan yang tepat.
Ada beberapa tipe yang dikelompokkan berdasarkan gejala dan tahap kehamilan penderitanya. Apa sajakah itu?
Disebut keguguran total (abortus komplet) jika semua jaringan kehamilan telah keluar dari tubuh penderitanya.
Keguguran tidak lengkap (abortus inkomplet) berarti ibu hamil hanya berhasil mengeluarkan sebagian jaringan atau plasenta, sementara sebagian lagi masih tertinggal dalam rahim.
Sesuai istilahnya, jenis keguguran ini terjadi ketika embrio mengalami kematian tanpa sepengetahuan calon ibu. Embrio ini pun masih ada dalam rahim.
Nama medisnya adalah abortus imminens. Kondisi ini ditandai dengan perdarahan dan kram yang menunjukkan adanya kemungkinan keguguran.
Istilah medis adalah abortus insipiens. Kondisi ini terjadi ketika muncul perdarahan, kram, dan pelebaran serviks (leher rahim), yang menandakan bahwa keguguran akan terjadi dan tidak bisa dihindari.
Keguguran septik menimpa ketika infeksi telah terjadi dalam rahim ibu hamil.
Gejala keguguran bisa berupa:
Perdarahan dari vagina merupakan gejala keguguran yang paling umum. Darah ini bisa memiliki beragam warna, dari bercak darah merah kecoklatan atau merah terang dengan jumlah sedikit, volume darah yang banyak, hingga berbentuk gumpalan.
Durasi pendarahan juga bisa berlangsung atau datang dan pergi selama beberapa hari.
Adapun tanda-tanda keguguran lain yang mungkin muncul meliputi:
Ada banyak penyebab keguguran, namun tidak selalu dapat diidentifikasi secara jelas oleh dokter.
Jika muncul pada tiga bulan pertama kehamilan (trimester pertama), penyebab keguguran yang paling sering terjadi adalah perkembangan atau kondisi janin yang tidak optimal. Tiga dari empat kasus keguguran dialami oleh ibu hamil pada masa ini.
Meski begitu, bila keguguran terjadi setelah tiga bulan kehamilan, penyebabnya yang paling umum adalah gangguan pada kesehatan calon ibu.
Sementara apabila keguguran terjadi pada akhir kehamilan, penyebabnya bisa karena infeksi pada sang bayi yang memicu pecahnya air ketuban atau perdarahan. Kondisi ini kadang-kadang muncul akibat serviks yang terbuka sebelum waktunya.
Sekitar separuh dari keguguran terjadi karena kromosom atau gen yang tidak normal. Kelainan tersebut bisa menyebabkan beberapa hal berikut:
Terdapat sederet faktor yang dikatakan dapat meningkatkan kemungkinan keguguran sebaiknya diwaspadai. Faktor-faktor risiko ini meliputi:
Perempuan berusia lebih dari 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami keguguran daripada perempuan dengan umur lebih muda.
Saat umur 35 tahun, wanita memiliki risiko keguguran sebesar 20 persen. Risiko ini akan terus meningkat seiring bertambahnya usia seorang wanita.
Risiko terjadinya keguguran akan bertambah menjadi 40 persen ketika seorang wanita hamil pada usia 40 tahun dan sekitar 80 persen di atas umur 45 tahun.
Wanita yang pernah keguguran dua kali atau lebih secara berturut-turut, lebih berisiko untuk kembali mengalaminya pada kehamilan berikutnya.
Ibu hamil yang mengidap penyakit kronis yang tidak tidak terkendali juga berosiko lebih tinggi untuk mengalami keguguran, seperti diabetes, gangguan kelenjar tiroid, serta masalah hormon.
Ada beberapa jenis infeksi yang bisa menambah risiko keguguran bila dialami oleh ibu hamil. Contohnya, toksoplasmosis dan rubella.
Beberapa kondisi yang tidak normal pada rahim (seperti fibroid rahim) dan serviks rahim yang lemah dapat pula menambah kemungkinan munculnya keguguran.
Plasenta adalah organ yang menyuplai nutrisi dari darah ibu pada janin. Jika ada masalah pada plasenta seperti plasenta previa dimana plasenta menutupi jalan lahir atau solusio plasenta dimana plansenta lepas sebelum waktunya melahirkan sehingga berujung pada keguguran.
Perempuan yang merokok saat hamil akan lebih rentan untuk mengalami keguguran daripada yang tidak merokok. Demikain pula dengan kaum hwa yang mengonsumsi alkohol dan menggunakan obat-obatan terlarang.
Berat badan berlebih atau berada di bawah batas ideal juga bisa meningkatkan risiko keguguran.
Meski terbilang kecil, beberapa tes prenatal invansif bisa pula menambah risiko keguguran. Misalnya pengambilan sampel cairan ketuban.
Diagnosis keguguran akan dilakukan oleh dokter ketika pasien datang dengan keluhan perdarahan vagina, kram perut, atau gejala keguguran lainnya. Jika usia kehamilan 18 minggu, pasien akan dirujuk ke unit bersalin di rumah sakit.
Sementara untuk pasien dengan usia kehamilan kurang dari enam minggu, pasien mungkin akan menjalani tes terlebih dulu. Langkah ini bertujuan memastikan apakah pasien benar-benar mengalami keguguran atau tidak.
Beberapa metode pemeriksaan dan diagnosis yang mungkin disarankan oleh dokter meliputi:
Advertisement
Sebagai cara mengobati keguguran, dokter bisa menganjurkan beberapa metode berikut:
Dokter umumnya akan merekomendasikan pasien untuk istirahat sampai perdarahan dan nyeri mereda. Wanita yang keguguran juga akan diminta agar tidak berolahraga dan menunda hubungan seksual selama beberapa waktu.
Langkah-langkah penanganan tersebut bertujuan meningkatkan kenyamanan pasien sampai kondisinya benar-benar pulih sekaligus mencegah komplikasi. Setelah masa penyembuhan berakhir, pasien baru boleh kembali berakitivas dengan normal.
Pada kondisi tertentu (seperti janin mati atau tidak terbentuk), dokter mungkin akan menyarankan prosedur untuk mengeluarkan jaringan yang ada dalam rahim. Pilihan penanganan ini meliputi:
Dokter bisa memberikan waktu untuk menunggu selama maksimal tiga atau empat minggu sampai jaringan luruh dan keluar sendiri dari vagina. Jika cara ini tidak efektif, operasi mungkin dibutuhkan.
Ketika janin dinyatakan sudah meninggal, dokter akan mengeluarkannya dengan bantuan obat-obatan, misalnya misoprostol.
Obat penggugur kandungan hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk obat minum (oral) atau obat yang dimasukkan lewat vagina.
Pemberian obat penggugur kandungan umumnya memakan waktu 24 jam hingga jaringan luruh dah keluar lewat vagina.
Kuretase atau kuret termasuk langkah penanganan keguguran yang juga bisa ditempuh untuk mengeluarkan janin dari rahim. Prosedur ini biasanya dilakukan jika keguguran disertai dengan perdarahan hebat atau tanda-tanda infeksi.
Bila dibiarkan tanpa penanganan yang memadai, keguguran dapat menyebabkan komplikasi berupa infeksi uterus. Kondisi ini juga disebut keguguran septik.
Gejala dan tanda terjadinya komplikasi keguguran bisa berupa demam, menggigil, nyeri di perut bagian bawah, serta bau busuk pada vagina. Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala ini pada masa pasca-keguguran.
Tidak semua cara mencegah keguguran bisa dilakukan. Namun antisipasi berupa menjaga kehamilan yang sehat tetap bisa diterapkan. Cara-cara ini meliputi:
Segera periksakan diri ke dokter kandungan bila Anda mengalami gejala yang mengarah pada keguguran, terutama perdarahan dari vagina dan kram perut. Seringan apapun keluhan yang Anda rasakan, tidak ada salahnya untuk tetap berkonsultasi dengan dokter agar kesehatan Anda dan janin bisa terjaga.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis keguguran agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved