logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Kedutan di Dagu

24 Nov 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Kedutan di dagu terjadi karena adanya kontraksi otot wajah secara tiba-tiba

Kedutan di dagu terjadi karena adanya kontraksi otot wajah secara tiba-tiba

Pengertian kedutan di dagu

Banyak orang mengaitkan kedutan di dagu dengan mitos-mitos. Padahal, kondisi ini bisa dijelaskan secara medis. Kedutan, termasuk di dagu, terjadi karena kontraksi otot wajah secara tiba-tiba. Biasanya, ini dapat berasal dari salah satu sisi wajah atau rahang yang bermasalah. 

Saraf wajah dapat mengalami iritasi atau kerusakan sehingga menyebabkan pembuluh darah mendorong saraf yang terhubung ke batang otak. Hal ini dapat memicu saraf untuk mengirimkan sinyal ke otak yang akhirnya menghasilkan respons berupa kedutan. 

Awalnya, kedutan tersebut mungkin terjadi di area wajah seperti mata, alis, pipi, mulut, rahang lalu kemudian menjalar ke dagu hingga leher bagian atas. Beberapa kasus kedutan di dagu juga disertai dengan rasa nyeri. 

Selain itu, kedutan di dagu juga bisa dipicu dari kejang rahang. Ketika otot rahang menegang dan kaku, kedutan di rahang bisa muncul dan dapat menyebar ke area di sekitarnya, termasuk dagu. 

Umumnya, kedutan di dagu tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, jika terjadi terus-menerus atau hilang timbul dalam jangka waktu yang lama, hal tersebut dapat menandakan suatu kondisi medis. 

Oleh karena itu, mengetahui penyebab dari kedutan di dagu yang Anda alami adalah langkah utama guna mendapatkan pengobatan yang paling tepat.

Penyebab kedutan di dagu

Kedutan di dagu dapat dipicu oleh sejumlah kondisi medis, seperti:

1. Otot berkedut (fasikulasi)

Fasikulasi atau otot berkedut adalah kondisi yang terjadi karena adanya stimulasi (rangsangan) pada saraf. Hal ini dapat terjadi pada bagian otot mana pun, termasuk di dagu. 

Sejumlah kondisi berikut ini dapat memicu terjadinya kedutan tersebut, antara lain:

  • Kelelahan dan kurang istirahat
  • Stres
  • Minum terlalu banyak kopi atau stimulan lainnya
  • Dehidrasi
  • Tubuh kekurangan elektrolit
  • Efek samping obat, misalnya obat epilepsi, psikosis, antidepresan, dan diuretik
  • Kebiasaan merokok
  • Kekurangan nutrisi
  • Lou Gehrig’s disease
  • Distrofi otot

2. Cedera pada saraf wajah atau kepala

Cedera kepala atau wajah dapat mengganggu kerja saraf. Kondisi ini memicu hemifacial spasm, alias kejang wajah. Kondisi ini bisa menyebabkan bagian wajah berkedut secara tiba-tiba.

Biasanya kondisi ini terjadi jika saraf wajah yang dikenal sebagai saraf kranial ketujuh rusak karena cedera tersebut.

3. Neuralgia Trigeminal

Kedutan di bagian wajah juga dapat disebabkan oleh suatu kondisi yang disebut neuralgia trigeminal. Kondisi ini terjadi karena iritasi yang menyerang saraf kepala, yakni saraf kranial kelima. 

Neuralgia trigeminal dapat menyebabkan penekanan pada saraf yang menyebabkan otot berkontraksi sehingga menimbulkan kedutan. Biasanya gejalanya muncul pada area rahang, gigi, atau gusi bagian bawah. 

4. Bell’s Palsy

Bell’s palsy adalah kelumpuhan sementara  yang memengaruhi salah satu sisi wajah. Kondisi ini dapat terjadi ketika saraf pengendali otot wajah mengalami peradangan, pembengkakan, atau tertekan.

Salah satu gejala yang muncul adalah otot wajah yang berkedut. Kedutan tersebut dapat muncul di berbagai area wajah seperti pipi atau dagu. 

5. Tumor jinak

Tumor jinak yang berada di area mulut atau rahang dapat menjadi sumber iritasi arteri. Iritasi tersebut kemudian akan menekan saraf wajah di dekat batang otak sehingga memicu timbulnya kedutan. 

6. Dislokasi sendi temporomandibular (TMJ)

Dislokasi sendi temporomandibular atau TMJ (Temporomandibular Joint Disorder) adalah rasa sakit yang disebabkan iritasi atau peradangan pada otot dan sendi rahang, wajah, atau kepala. 

Penderita TMJ umumnya mengalami kejang otot yang timbul sebagai kedutan yang memengaruhi pelipis, mata, telinga atau dagu yang terhubung dengan rahang.

7. Masalah gigi

Beberapa tindakan pada gigi, seperti pencabutan gigi geraham, operasi mulut, atau penggunaan jarum anestesi pada gigi dapat menyebabkan kejang rahang yang memicu kedutan.

8. Myofascial Pain Syndrome

Myofascial pain syndrome adalah peradangan dan iritasi yang memengaruhi otot dan jaringan ikat putih tipis yang membungkus setiap otot (fasia). Hal ini terjadi karena penggunaan otot yang berlebihan. Gejalanya berupa rasa sakit dan kedutan pada area yang terdampak.

9. Efek samping tindakan medis tertentu

Tindakan medis, seperti botox, atau operasi yang dilakukan di area mulut, termasuk dagu, dapat menyebabkan efek samping berupa kedutan. 

10. Efek samping obat-obatan

Obatan-obatan berikut ini diketahui dapat menimbulkan kedutan sebagai efek samping, antara lain:

  • Antidepresan trisiklik
  • Antipsikotik seperti fenotiazin
  • Beberapa obat kemoterapi
  • Beberapa jenis terapi radiasi

11. Kadar kalsium rendah

Hipokalsemia adalah suatu kondisi yang menggambarkan rendahnya kalsium dalam darah. Keberadaan kalsium sangat memengaruhi saraf dan otot. 

Kurangnya kadar kalsium akan menyebabkan berbagai gangguan pada kinerja saraf dan otot. Salah satu bentuk gangguan tersebut adalah otot yang kejang atau berkedut. 

12. Multiple sklerosis

Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun yang menyerang lapisan yang menyelubungi sel saraf otak dan saraf tulang belakang (myelin). Hal ini menyebabkan terjadinya peradangan dan kerusakan sel saraf yang dapat memicu kedutan.

13. Distonia

Distonia adalah gangguan pergerakan yang terjadi ketika otot-otot tubuh berkontraksi secara tidak terkontrol. Ketika distonia terjadi di area rahang, bibir, dan lidah (distonia oromandibular), kedutan di dagu dapat menjadi salah satu gejalanya.

14. Kelainan genetik

Beberapa penyakit genetik dapat menyebabkan kedutan di dagu. Misalnya, hipertermia maligna, yaitu kelainan pada protein yang mengontrol fungsi otot atau geniospasme yang ditandai gerakan tidak teratur pada dagu dan bibir bawah akibat kontraksi berulang pada otot.

15. Stroke

Stroke adalah suatu kondisi yang menyebabkan suplai darah ke otak terganggu atau berkurang. Meski jarang, kedutan di area wajah dapat menjadi salah satu gejala dari kondisi ini. 

Advertisement

Cara mengobati kedutan di dagu

Pengobatan kedutan di dagu akan bergantung pada penyebabnya. Anda akan disarankan untuk memperbanyak istirahat, membatasi jumlah kafein dan minuman stimulan lain, serta memenuhi kebutuhan nutrisi. 

Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan yang dapat mengendurkan otot-otot wajah, seperti baclofen atau klonazepam. 

Selain itu, pada kasus tertentu, tindakan medis seperti operasi bisa dilakukan. Biasanya tindakan yang dipilih berupa operasi dekompresi mikrovaskular yang dapat mengurangi kompresi abnormal dari saraf kranial.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Konsultasikan pada dokter apabila kedutan di dagu yang Anda alami tidak kunjung hilang, terlebih jika disertai gejala lain seperti nyeri yang tidak tertahankan atau muncul benjolan. 

Ini bisa jadi menandakan adanya masalah kesehatan lain yang lebih serius. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebabnya.

Advertisement

masalah sarafcedera saraf tulang belakangsistem saraf

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved