1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Katarak traumatik biasanya terjadi bertahun-tahun setelah cedera atau trauma pada mata
Sesuai namanya, katarak traumatik adalah jenis katarak yang terjadi akibat cedera atau trauma pada mata. Katarak biasanya baru terjadi bertahun-tahun setelahnya.
Pada umumnya, katarak terjadi pada kalangan lanjut usia (lansia) dan muncul secara perlahan-lahan sampai akhirnya mengganggu penglihatan. Sementara pada katarak traumatik, karatak dapat terjadi pada usia berapa saja.
Katarak yang terjadi pada penuaan bermula ketika zat protein dalam mata membentuk gumpalan yang lama-kelamaan menghalangi pandangan mata.
Berbeda dengan katarak akibat penuaan, katarak traumatik terjadi akibat pecahnya kapsul lensa akibat trauma. Katarak traumatik merupakan salah satu penyebab kebutaan setelah trauma pada mata.
Gejala katarak traumatik sama dengan gejala katarak pada umumnya. Keluhan ini meliputi:
Biasanya, katarak traumatik hanya terjadi pada satu sisi mata yang mengalami trauma. Ini menyebabkan penderita kesulitan melihat karena satu matanya dapat melihat dengan jelas, sedangkan penglihatan mata sebelahnya kabur.
Katarak traumatik juga sering disertai dengan robeknya selaput bening (kornea), cedera pada selaput pelangi (iris), perdarahan vitreus (gel dalam bola mata), dan robekan retina. Robekan retina merupakan kondisi serius yang memerlukan penanganan secepat mungkin.
Penyebab katarak traumatik meliputi:
Ketika pasien pertama kali datang ke rumah sakit atau klinik akibat trauma pada mata, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terlebih dahulu. Langkah ini juga untuk memastikan tidak ada keadaan yang membahayakan jiwa pasien. Setelahnya, dokter akan melakukan evaluasi dan penanganan yang menyeluruh.
Diagnosis katarak traumatik bisa ditentukan berdasarkan tanya jawab, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. Berikut penjelasannya:
Seperti biasa, dokter akan memulai proses diagnosis dengan menanyakan seputar mekanisme terjadinya trauma mata.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan visus atau ketajaman penglihatan mata. Tes ini menggunakan diagram Snellen (Snellen chart).
Dalam pemeriksaan ketajaman penglihatan, pasien akan diminta duduk sejauh 6 meter dari diagram Snellen. Dokter kemudian meminta Anda untuk menyebutkan huruf, angka, atau gambar yang ditunjuk oleh dokter.
Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan menyeluruh pada bagian luar mata. Bius lokal mungkin diberikan bila Anda tidak dapat membuka mata karena nyeri.
Kemudian, dokter memeriksa pergerakan bola mata dengan menyuruh Anda menggerakkan mata mengikuti benda. Lalu dokter mengecek pupil dengan menyinari mata Anda memakai senter kecil.
Bila dirasa perlu, dokter bisa menganjurkan pemeriksaan lanjutan berupa CT scan orbita. Langkah ini bertujuan mengevaluasi trauma pada bola mata dan ada tidaknya tulang mata yang patah, serta mendeteksi benda asing dalam mata.
Pemeriksaan slit-lamp pun bisa dilakukan guna melihat struktur luar mata Anda di bawah sinar. Dokter dapat mengevaluasi kondisi kornea, iris, lensa, serta ruangan antara selaput bening dan pelangi.
Pemeriksaan retina menggunakan slit-lamp atau alat oftalmoskop pun dapat dianjurkan. Pertama, dokter akan meneteskan tetes mata untuk memperbesar ukuran pupil mata agar bisa melihat retina mata Anda.
Setelah dokter yakin bahwa tidak ada hal serius pada cedera serius pada mata Anda, Anda biasanya boleh pulang. Namun bila setelah beberapa waktu terjadi trauma, Anda merasakan gejala katarak, Anda dapat kembali memeriksakan mata ke dokter mata.
Advertisement
Pertama-tama, dokter akan memberikan resep kacamata. Penggunaan kacamata dapat memperbaiki penglihatan Anda untuk sementara waktu.
Namun bila katarak traumatik telah berkembang dan mengganggu penglihatan Anda secara serius, dokter akan menganjurkan operasi katarak. Selama operasi, dokter Anda akan mengangkat lensa mata yang mengalami katarak dan menggantinya dengan lensa baru.
Prosedur pengangkatan katarak tersebut bisa meliputi:
Sama seperti semua prosedur medis, operasi katarak juga bisa menyebabkan komplikasi tertentu. Beberapa di antaranya
Apabila dibiarkan, katarak traumatik dapat menimbulkan komplikasi pada mata yang meliputi:
Hal terpenting yang dapat Anda lakukan sebagai tindak pencegahan katarak traumatik adalah menghindari cedera mata. Misalnya, menggunakan pelindung mata berupa goggle ketika melakukan aktivitias fisik yang berisiko, misalnya saat terpapar zat kimia atau berolahraga yang berisiko.
Bila telah terjadi trauma pada mata, Anda dapat mencegah masalah lebih lanjut dengan cara-cara berikut:
Balut mata Anda dengan perban steril sampai Anda mendapat penanganan medis, tapi ingatlah agar Anda tidak membebatnya terlalu kencang.
Ketika Anda mengalami trauma pada mata, segera ke fasilitas kesehatan terdekat. Terutama bila Anda mengalami penurunan ketajaman penglihatan, pembengkakan, perdarahan, atau nyeri pada mata Anda.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada mata dan bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis di balik gejala-gejala yang Anda alami, sehingga pengobatan yang tepat bisa dilakukan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved