1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Katarak adalah penyakit mata yang ditandai dengan kaburnya penglihatan karena adanya pengeruhan pada lensa mata.
Katarak adalah penyakit mata yang ditandai dengan kaburnya pandangan penderita akibat pengeruhan di lensa mata. Kondisi ini sering dikaitkan dengan pertambahan usia karena biasanya terjadi pada orang yang berusia di atas 60 tahun. Namun katarak juga bisa saja menyerang orang berusia muda.
Sebagian besar katarak berkembang secara perlahan-lahan dan awalnya tidak mengganggu penglihatan. Seiring waktu, kondisi ini akan mengganggu penglihatan dan dapat menyebabkan kebutaan.
Namun pada dasarnya, katarak bukanlah penyakit menular dan bisa disembuhkan melalui operasi.
Menurut data terakhir dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), katarak menyebabkan sekitar 51 persen dari kebutaan di seluruh dunia. Jumlah orang yang mengidap katarak juga diperkirakan makin bertambah dari waktu ke waktu.
Dilansir dalam situs resmi Departemen Kesehatan, jumlah kasus katarak diperkirakan bertambah sekitar 250.000 orang per tahun di Indonesia.
Katarak terjadi karena penumpukan protein pada lensa mata dan membuat lensa menjadi keruh. Hal ini membuat sinar sulit melewati lensa dengan baik dan menyebabkan gangguan penglihatan. Terdapat berbagai jenis katarak, yaitu:
Jenis katarak ini adalah katarak yang paling sering ditemui. Nuclear cataract terbentuk pada bagian tengah lensa yang dikenal dengan nama nukleus. Seiring berjalannya waktu, lensa mengeras dan berubah warna menjadi kuning atau bahkan cokelat.
Pasien akan kesulitan melihat detail kecil, warna tampak memudar, dan melihat halo atau lingkaran sekitar lampu.
Katarak kortikal terbentuk pada bagian ujung lensa yang dikenal dengan nama korteks. Awalnya katarak tampak seperti segitiga putih di ujung lensa yang mengarah ke bagian tengah lensa.
Gejala utamanya adalah silau dan membuat pasien sulit berkendara pada malam hari. Gejala lainnya adalah buramnya penglihatan.
Katarak jenis ini terbentuk pada kapsul lensa bagian belakang. Kapsul lensa adalah bagian mata yang mengelilingi lensa dan menjaga lensa pada tempatnya. Pada katarak subkapsular posterior, gejala cepat memburuk (biasanya dalam beberapa bulan).
Katarak jenis ini terbentuk pada kapsul lensa bagian depan. Cedera, pembengkakan pada mata, bahkan dermatitis atopik dapat menimbulkan kondisi ini.
Katarak kongenital muncul sejak lahir atau ketika usia anak-anak. Katarak jenis ini disebabkan oleh faktor genetik atau penyakit yang diderita ibu ketika hamil seperti rubella.
Katarak traumatik merupakan katarak yang disebabkan oleh cedera pada mata, seperti terkena bola, luka bakar, atau paparan zat kimia. Katarak dapat langsung muncul setelah cedera atau hingga beberapa tahun paskatrauma.
Katarak sekunder merupakan katarak yang disebabkan oleh kondisi medis lainnya atau pengobatan medis. Beberapa penyebabnya adalah diabetes, obat-obatan (kortikosteroid), bahkan operasi katarak.
Katarak radiasi disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet (UV) berlebih, seperti pada petani atau nelayan yang bekerja di luar rumah. Untuk mencegahnya, Anda dapat menggunakan kacamata hitam dengan proteksi UVA dan UVB. Katarak radiasi juga dapat disebabkan oleh terapi radiasi bagi pasien kanker.
Katarak jenis ini biasanya muncul pada anak-anak dan pada kedua mata. Zonular cataract disebabkan oleh faktor genetik. Katarak membentuk titik-titik putih tipis pada bagian tengah lensa mata yang semakin lama membuat lensa berwarna putih.
Katarak ini terbentuk pada bagian belakang lensa dan biasanya disebabkan oleh faktor genetik. Kondisi ini sering tidak bergejala.
Katarak ini terbentuk pada bagian depan lensa dan tampak seperti titik-titik putih kecil. Kondisi ini sering tidak menimbulkan gangguan penglihatan.
Vitrektomi adalah operasi untuk mengangkat vitreous, cairan seperti gel yang terdapat pada bagian tengah mata. Operasi ini dapat memicu terjadinya katarak.
Katarak yang dikenal dengan nama polychromatic cataract ini akan membentuk kristal berkilauan pada lensa mata. Kondisi ini paling umum ditemukan pada pasien dengan myotonic dystrophy.
Nuclear cataract yang tidak ditangani akan berubah warna menjadi kecokelatan dan keras. Katarak jenis ini membuat pasien sulit membedakan warna biru dan ungu.]
Operasi untuk mengangkat brunescent cataract akan lebih sulit, lama, dan berisiko dibanding nuclear cataract.
Katarak yang jarang ditemui ini dapat terjadi pada pasien dengan diabetes. Katarak ini membentuk pola putih keabuan yang tampak seperti kepingan salju.
Gangguan penglihatan yang disebabkan oleh katarak hanya mempengaruhi sebagian kecil lensa mata dan pasien mungkin tidak sadar akan gejala tersebut. Seiring berkembangnya katarak, lensa mata yang semakin keruh akan mengganggu sinar yang masuk melalui lensa. Hal ini akan memunculkan sejumlah gejala.
Tanda dan gejala katarak dapat berupa:
Katarak terutama terjadi ketika protein lensa bergumpal sehingga membuat lensa dari jernih menjadi keruh. Lensa terletak di belakang bagian iris mata (bagian yang memberi warna pada mata).
Lensa mata berfungsi memfokuskan cahaya yang masuk ke dalam mata agar tepat jatuh di retina, sehingga menghasilkan pandangan yang jelas.
Namun penyebab katarak beum diketahui dengan pasti. Para pakar menduga bahwa ada sejumlah faktor yang bisa memengaruhi kemunculan gangguan mata ini.
Faktor-faktor risiko katarak di bawah ini diperkirakan bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini:
Untuk menentukan diagnosis katarak, dokter akan melakukan sederet pemeriksaan di bawah ini:
Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien maupun keluarga.
Tes ketajaman visual bertujuan mengukur seberapa baik pasien bisa membaca serangkaian huruf pada sebuah bagan, dengan jarak tertentu. Mata pasien akan diuji secara bergantian sambil menutup mata sebelahnya.
Pemeriksaan dengan mikroskop khusus ini memungkinkan dokter untuk melihat ada tidaknya gangguan pada bagian dalam mata. Misalnya, kornea, iris, dan lensa mata. Dokter juga bisa mengecek jarak antara iris dan kornea mata pasien.
Dokter akan memberikan obat tetes mata untuk membuat pupil pasien membesar. Dengan ini, dokter lebih mudah memeriksa bagian retina.
Dengan alat yang bernama oftalmoskop, dokter mata akan memeriksa lensa mata guna melihat tanda-tanda katarak.
Advertisement
Satu-satunya cara mengobati katarak dengan efektif adalah operasi katarak. Prosedur ini khususnya dianjurkan bila masalah penglihatan makin mengganggu rutinitas pasien, seperti membaca atau menyetir.
Jika pasien tidak ingin menjalani operasi dan dokter mengizinkannya, pasien juga bisa mendapatkan penanganan alternatif. Misalnya, mengganti ukuran lensa kacamata atau menggunakan lampu yang lebih terang saat membaca.
Jika terus dibiarkan tanpa penanganan yang benar, katarak dapat menyebabkan komplikasi berupa kebutaan di kemudian hari.
Beberapa jenis katarak memang bisa berhenti berkembang. Tapi tingkat kekeruhan pada lensa mata pasien tidak mungkin mengecil dengan sendirinya.
Belum ada cara mencegah katarak secara sepsifik. Namun beberapa langkah di bawah ini mungkin dapat menurunkan risikonya:
Berkonsultasilah dengan dokter mata bila Anda mengalami gangguan penglihatan. Anda juga perlu segera menghubungi dokter jika tiba-tiba mengalami perubahan penglihatan. Contohnya, pandangan ganda, melihat kilatan cahaya, nyeri mata, atau sakit kepala mendadak.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis katarak. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved