20 Jun 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kanker vagina ditandai dengan perdarahan vagina yang berlebihan dan nyeri pinggul
Kanker vagina adalah jenis kanker yang terjadi ketika ada sel-sel abnormal di vagina yang tumbuh secara tidak terkendali. Kondisi ini paling umum terjadi pada sel yang melapisi permukaan vagina.
Istilah kanker vagina mengacu pada kanker yang dimulai di vagina, dan bukan penyebaran kanker dari bagian tubuh lain. Meski termasuk jenis kanker yang jarang terjadi, kondisi ini tetap perlu diwaspadai.
Jika berhasil didiagnosis pada stadium awal, penderita kanker vagina memiliki kemungkinan besar untuk sembuh.
Umumnya, kanker vagina memiliki beberapa tipe, yaitu:
Jenis kanker sel skuamosa dimulai di lapisan vagina dan berkembang secara perlahan. Menurut University of Texas sekitar 75% pengidap kanker vagina mengalami tipe kanker ini.
Jenis kanker ini dimulai pada sel-sel kelenjar vagina dan paling sering dialami oleh wanita di atas 50 tahun. Kanker adenokarsinoma adalah jenis kanker vagina kedua yang paling umum terjadi.
Sama seperti jenis kanker kulit melanoma, tipe kanker vagina ini dimulai dari sel-sel yang memberi warna pada kulit. Melanoma cenderung terjadi di bagian bawah atau luar vagina.
Sarkoma hanya menyumbang sekitar 4 persen dari total kasus kanker vagina. Kanker ini dimulai di dinding vagina.
Kanker vagina pada tahap awal umumnya tidak menimbulkan gejala yang mencurigakan. Tapi keluhan dapat muncul ketika kanker sudah berkembang.
Secara umum, gejala kanker vagina meliputi:
Hingga kini, penyebab kanker vagina belum diketahui. Namun faktor yang diduga bisa memicu kanker vagina adalah mutasi genetik.
Secara umum, kanker dimulai ketika sel sehat mengalami perubahan mutasi) genetik sehingga sel normal menjadi abnormal.
Ketika sel-sel tersebut tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali, massa (tumor) akan terbentuk dan dapat menjadi kanker.
Beberapa faktor risiko kanker vagina meliputi:
Diagnosis kanker vagina dilakukan melalui beberapa metode pemeriksaan berikut:
Selama pemeriksaan panggul, dokter akan memeriksa alat kelamin bagian luar. Setelah itu, dokter akan memasukkan 2 jari ke dalam vagina, lalu secara bersamaan menekan perut pasien untuk merasakan rahim dan ovarium.
Dokter juga akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina. Alat ini akan membuka saluran vagina sehingga dokter dapat memeriksa vagina dan leher rahim untuk melihat ada tidaknya kelainan.
Pap smear dapat membantu untuk mendeteksi ada tidaknya sel-sel kanker.
Kolposkopi adalah pemeriksaan vagina dengan alat pembesar berlampu khusus yang disebut colposcope. Prosedur ini memungkinkan dokter untuk memperbesar permukaan vagina guna melihat area sel abnormal.
Biopsi adalah prosedur untuk mengambil sampel jaringan yang kemudian diperiksa di laboratorium untuk mengecek ada tidaknya sel kanker. Dokter mungkin melakukannya bersamaan dengan kolposkopi.
Dokter bisa menyarankan Anda untuk menjalani tes pencitraan guna menentukan apakah kanker telah menyebar atau tidak. Jenis pemeriksaan yang mungkin disarankan, meliputi rontgen, CT scan, MRI, atau PET scan.
Sistoskopi dapat membantu dokter menentukan apakah kanker telah menyebar ke area tertentu, seperti kandung kemih.
Langkah-langkah pemeriksaan akan membantu dokter dalam menentukan stadium kanker yang umumnya meliputi:
Kanker hanya ada di dinding vagina.
Kanker telah menyebar ke jaringan di sebelah vagina tetapi belum menyebar ke dinding panggul.
Kanker telah menyebar lebih jauh ke dalam panggul dan dinding panggul. Kanker juga mungkin menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya, seperti panggul atau selangkangan.
Stadium 4 dibagi menjadi 2 subtahap, yakni 4A dan 4B. Pada stadium 4A, kanker telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau keduanya.
Sementara pada stadium 4B, kanker telah menyebar lebih jauh, seperti paru-paru, hati, atau kelenjar getah bening yang letaknya lebih jauh.
Advertisement
Cara mengobati kanker vagina umumnya akan tergantung dari stadium, seberapa lama pasien sudah mengalaminya, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Beberapa pilihan penanganan yang bisa disarankan oleh dokter meliputi:
Operasi adalah cara mengobati kanker vagina yang paling umum. Dokter dapat menganjurkan 3 tipe operasi berikut:
Kanker yang terbatas pada permukaan vagina dapat diangkat bersama dengan sedikit jaringan sehat di sekitarnya, untuk memastikan bahwa semua sel kanker telah dihilangkan.
Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat sebagian vagina (vaginektomi parsial) atau seluruh vagina (vaginektomi radikal).
Tergantung pada stadium kanker, dokter bedah juga bisa merekomendasikan operasi pengangkatan rahim dan ovarium (histerektomi), serta kelenjar getah bening di dekatnya (limfadenektomi) bersamaan dengan vaginektomi.
Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat kelenjar getah bening, kemudian sampel jaringan diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat tanda-tanda kanker.
Jika kanker berada di vagina bagian atas, kelenjar getah bening panggul akan diangkat. Sementara, bila kanker berada di vagina bagian bawah, kelenjar getah bening di selangkangan akan diangkat.
Operasi ini dilakukan untuk mengangkat usus besar bagian bawah, rektum, kandung kemih, leher rahim, vagina, dan ovarium. Kelenjar getah bening di sekitarnya juga akan diangkat.
Bukaan buatan (stoma) dibuat agar urine dan feses mengalir dari tubuh ke dalam kantong penampung.
Radioterapi adalah prosedur yang menggunakan sinar-X atau bentuk radiasi lain untuk membunuh kanker. Dokter mungkin akan memakai mesin untuk mengirimkan sinar-X ke dalam tubuh Anda, atau memasukkan zat radioaktif ke bagian tubuh di dekat kanker.
2 jenis radioterapi di bawah ini mungkin dianjurkan:
Pengobatan kanker vagina dapat dilakukan dengan kemoterapi yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh atau menghentikan pertumbuhan sel kanker.
Obat ini bisa diminum atau disuntikkan. Pada beberapa kasus, dokter juga mungkin memberi kemo dalam bentuk losion atau krim.
Penyakit kanker maupun pengobatannya bisa menyebabkan gejala fisik maupun emosional. Terapi paliatif dapat membantu mengendalikannya.
Jenis perawatan ini sangat bervariasi, dari pengobatan medis, perubahan pola makan, teknik relaksasi, hingga dukungan emosional dan spiritual.
Penderita kanker yang menerima terapi paliatif bersama dengan pengobatan kanker lain, umumnya memiliki gejala yang lebih ringan, kualitas hidup yang lebih baik, serta hasil pengobatan yang lebih memuaskan.
Jika tidak ditangani dengan optimal, komplikasi kanker vagina yang bisa terjadi adalah penyebaran kanker (metastasis) ke organ-organ yang jaraknya jauh, seperti paru-paru, hati, dan tulang.
Baca juga: Mengenal Metastasis dan Bagian Tubuh yang Bisa Terdampak
Hingga saat ini, belum ada pencegahan penyakit kanker vagina. Pasalnya, penyebabnya juga tidak diketahui secara pasti.
Namun, Anda bisa mengurangi risiko penyakit ini dengan cara:
Periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala yang mengarah pada ciri-ciri kanker vagina. Demikian pula jika Anda memiliki tanda atau gejala lain yang tidak disebutkan maupun kekhawatiran serta pertanyaan lainnya.
Walau gejala-gejala yang muncul tidak selalu berkaitan dengan kanker vagina, pemeriksaan tetap perlu dilakukan. Dengan ini, masalah kesehatan bisa terdeteksi sedini mungkin dan mendapat penanganan yang sesuai.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis kanker vagina agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved