1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kanker Tenggorokan mengacu pada kanker yang berkembang di tenggorokan (faring), kotak suara (laring) atau amandel.
Kanker tenggorokan adalah kanker yang terjadi dan berkembang di area tenggorokan. Kanker dapat muncul dari sel tubuh yang bermutasi sehingga tumbuh di luar kendali menjadi sel abnormal dan akhirnya membentuk massa sel kanker yang disebut tumor.
Berdasarkan lokasi tumbuhnya, kanker tenggorokan umumnya dikelompokkan menjadi dua kategori, yakni kanker faring dan kanker laring. Namun bagian lain dari tenggorokan seperti tulang rawan (epiglotis) atau amandel pun dapat terjangkiti sel kanker ini.
Tingkat keparahan kanker tenggorokan berjenjang, dari stadium 0 hingga stadium 4 berdasarkan jumlah atau ukuran tumor yang tumbuh. Semakin parah kanker yang dialami semakin besar pula risiko komplikasi, seperti kesulitan menelan, tidak mampu berbicara hingga kesulitan bernapas.
Kanker tenggorokan relatif jarang terjadi dibandingkan dengan kanker lainnya. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan berbagai metode perawatan seperti kemoterapi, terapi radiasi atau operasi.
Baca juga: Fungsi Laring yang Ternyata Berbeda dengan Tenggorokan
Gejala kanker tenggorokan sangat ditentukan oleh lokasi tumbuhnya tumor. Tumor yang menyebar ke jaringan terdekat di faring dan laring dapat menyebabkan gejala umum seperti berikut ini:
Beberapa gejala berikut ini lebih jarang terjadi, tetapi dilaporkan muncul pada beberapa kasus kanker tenggorokan, antara lain:
Seseorang berisiko terkena kanker tenggorokan ketika ada perubahan gen (mutasi) dalam sel di tenggorokannya. Mutasi tersebut mengakibatkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali hingga membentuk massa sel kanker.
Agar dokter dapat memberikan rencana perawatan yang paling efektif, sel kanker pada kanker tenggorokan harus diidentifikasi menjadi dua jenis utama, yaitu:
Sel-sel kanker tersebut dapat tumbuh di berbagai bagian tenggorokan, dan berdasarkan tempat tumbuhnya, kanker tenggorokan dibagi ke dalam beberapa tipe, yakni:
Baca jawaban dokter: Apa penyebab benjolan di tenggorokan?
Belum diketahui secara pasti penyebab perubahan genetik pada seseorang. Namun, beberapa hal yang meningkatkan risiko terjadinya mutase sel hingga membentuk sel kanker, antara lain:
Untuk mendiagnosis kanker tenggorokan, dokter akan merekomendasikan:
Setelah kanker tenggorokan didiagnosis, langkah selanjutnya adalah menentukan sejauh mana (stadium) kanker. Stadium kanker tenggorokan ditandai dengan angka Romawi I hingga IV.
Setiap subtipe kanker tenggorokan memiliki kriteria tersendiri untuk setiap tahap. Berikut penjelasannya:
Advertisement
Pengobatan tergantung pada lokasi kanker, seberapa serius kanker tersebut (stadium), dan kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan. Dalam beberapa kasus, mungkin penderita memerlukan lebih dari satu jenis perawatan:
Apabila tidak ditangani dengan tepat, kanker tenggorokan dapat menimbulkan komplikasi berupa:
Tidak ada cara yang terbukti untuk mencegah kanker tenggorokan. Tetapi ada cara untuk mengurangi risiko kanker tenggorokan. Diantaranya adalah:
Baca juga: Makanan untuk Radang Tenggorokan yang Boleh dan Tidak Boleh
Buatlah janji dengan dokter Anda jika Anda melihat tanda ataupun gejala yang tidak kunjung sembuh, seperti radang tenggorokan atau suara menjadi serak. Sebagian besar gejala kanker tenggorokan tidak spesifik.
Buatlah janji dengan dokter terpercaya Anda jika anda memiliki tanda atau gejala yang mengkhawatirkan. Jika dokter Anda mencurigai adanya tanda-tanda yang memengaruhi telinga, hidung, dan tenggorokan. Anda dapat dirujuk ke dokter spesialis THT. Berikut merupakan beberapa informasi untuk membantu Anda bersiap-siap sebelum berkonsultasi dengan dokter:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis tenggorokan agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved