1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kanker saluran empedu yang bisa terjadi di saluran dalam maupun luar hati
Kanker saluran empedu adalah kanker yang bermula pada saluran empedu, yakni sebuah saluran yang berperan membawa cairan empedu.
Saluran empedu menghubungkan hati dengan kantung empedu yang menuju ke usus halus. Cairan empedu berfungsi membantu dalam pencernaan lemak yang terkandung dalam makanan.
Kanker yang juga disebut cholangiocarcinoma ini merupakan jenis kanker yang sangat jarang terjadi. Kanker saluran empedu biasanya menyerang orang berusia di atas 50 tahun, tapi dapat pula dialami oleh semua usia.
Cholangiocarcinoma merupakan kanker yang sulit diobati. Pada beberapa orang, pengobatan dapat menghancurkan kanker. Sementara pada sebagian pasien lain, kanker tidak dapat hilang sepenuhnya. Pasien mungkin memerlukan dosis kemoterapi dan radiasi rutin, atau jenis pengobatan lainnya.
Tingkat keparahan kanker saluran empedu tergantung dari lokasinya di saluran empedu, seberapa besar ukurannya, dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi gejala kanker saluran empedu sedini mungkin.
Dokter membagi kanker saluran empedu (cholangiocarcinoma) menjadi 2 jenis berdasarkan lokasi bermulanya kanker, yaitu:
Tipe kanker saluran empedu ini lebih sering ditemukan dan lebih mudah ditangani. Kanker dapat terbentuk pada dua area:
Kanker ini terbentuk pada bagian hilum, yaitu lokasi tempat saluran empedu kiri dan kanan menyatu menjadi saluran hepatik.
Kanker ini terbentuk pada bagian distal, yaitu lokasi tempat saluran hepatik melewati pankreas.
Kanker ini terjadi pada saluran empedu yang terdapat di dalam hati. Kanker ini terkadang digolongkan sebagai kanker hati.
Gejala kanker saluran empedu bervariasi tergantung lokasinya, namun umumnya dapat berupa:
Gejala yang jarang namun dapat terjadi adalah pembesaran hati, limpa, atau kantung empedu. Pasien juga dapat mengalami gejala-gejala umum seperti:
Penyebab kanker saluran empedu adalah mutasi (perubahan struktur DNA) pada sel-sel di dalam saluran empedu. Kondisi ini memicu pertumbuhan sel-sel didalam saluran empedu menjadi tidak terkendali dan pada akhirnya membentuk tumor ganas atau sekumpulan sel-sel kanker.
Hingga saat ini belum jelas apa yang menyebabkan mutasi genetik penyebab kanker, tetapi peradangan saluran empedu jangka panjang dapat meningkatkan resiko terserang kanker.
Beberapa kondisi medis yang melibatkan peradangan jangka panjang pada saluran empedu dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker saluran empedu. Faktor risiko kanker saluran empedu tersebut antara lain:
Kondisi ini adalah peradangan dari saluran empedu yang menyebabkan pengerasan dan jaringan parut pada saluran empedu.
Batu saluran empedu mirip dengan batu empedu, namun ukurannya lebih kecil.
Kelainan pada empedu ini terjadi sejak lahir, dan menyebabkan terbentuknya kista (kantong-kantong berisi cairan empedu) di dalam saluran empedu. Bila tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kanker saluran empedu.
Cacing parasit yang terdapat pada ikan mentah atau dimasak kurang matang dapat menginfeksi saluran empedu dan menyebabkan kanker.
Ketika cairan pankreas kembali lagi ke dalam saluran empedu (refluks), cairan tidak dapat kembali lagi. Cairan ini dapat mengiritasi saluran empedu dan memicu kanker.
Sirosis atau jaringan parut pada pasien dengan riwayat menderita penyakit hati yang menahun akan meningkatkan risiko terserang kanker saluran empedu.
Selain penyakit di atas, faktor risiko kanker saluran empedu lain meliputi inflammatory bowel disease, obesitas, diabetes, hepatitis virus, banyak mengonsumsi alkohol, lansia (berusia 50 tahun ke atas), serta merokok.
Untuk memastikan diagnosis kanker saluran empedu, dokter akan melakukan beberapa hal berikut:
Dokter akan menanyakan riwayat penyakit, riwayat penyakit kanker dalam keluarga, penyakit hati, gaya hidup, dan kebiasaan seperti kebiasaan merokok dan minum-minuman keras (alkohol).
Selain tanya jawab, juga akan dilakukan pemeriksaan fisik dengan melihat tanda dan gejala fisik, seperti kulit dan mata berwarna kuning; dan melihat apakah ada benjolan atau cairan didalam perut.
Tes darah dilakukan memeriksa kadar antigen kanker CA 19-9 dalam darah untuk melihat tanda-tanda kanker dan tes fungsi hati untuk melihat fungsi organ hati.
ERCP dilakukan untuk memeriksa saluran empedu dengan kamera kecil. Tes ini merupakan pemeriksaan endoskopi untuk memeriksa saluran empedu hingga usus kecil.
Pencitraan ini bisa berupa CT scan atau MRI yang dikombinasikan dengan MRCP (magnetic resonance cholangiopancreatography). MRCP mulai sering digunakan sebagai metode alternatif noninvasif pengganti ERCP.
Biopsi biasanya digunakan untuk memastikan diagnosis dengan mengambil sampel dan diperiksa di laboratorium. Walaupun tindakan ini tidak selalu dilakukan untuk memastikan diagnosis.
Advertisement
Cara mengobati kanker saluran empedu diberikan oleh dokter berdasarkan pada jenis kanker yang diderita dan kondisi kesehatan pasien. Beberapa jenis kanker dapat diobati dengan operasi dan yang lainnya dengan kemoterapi.
Berikut adalah beberapa jenis pengobatan kanker saluran empedu yang dapat dilakukan:
Terdapat dua tipe operasi, yaitu kuratif dan paliatif. Operasi kuratif dilakukan jika tumor dapat diangkat seluruhnya.
Sementara operasi paliatif dilakukan untuk meringankan gejala penyakit atau mengobati komplikasi jika kanker sudah menyebar dan sulit untuk diangkat seluruhnya.
Kemoterapi adalah penanganan yang paling sering digunakan sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran tumor dan meningkatkan tingkat kesuksesan operasi, atau sebelum operasi transplantasi hati. Pengobatan ini juga dapat dilakukan jika kanker tersebut kembali.
Kemoterapi digunakan pada penderita dengan kanker stadium akhir untuk memperlambat perjalanan penyakit dan meringankan tanda atau gejala dari kanker tersebut. Prosedur ini dapat diberikan secara oral atau dengan injeksi intravena.
Operasi dilakukan untuk mengangkat hati yang terjangkit sel kanker dan menggantinya dengan hati baru dari pendonor. Prosedur ini bisa menjadi salah satu pilihan penanganan bagi penderita hilar cholangiocarcinoma. Tapi risiko kambuhnya kanker tetap ada.
Terapi radiasi (radioterapi) dilakukan dengan menggunakan sinar bertenaga tinggi seperti sinar-X, untuk membunuh sel-sel kanker.
Terapi ini dapat mengurangi rasa sakit yang dialami penderita kanker sebagai akibat atau efek samping pengobatan kanker lainnya. Terapi ini juga mampu memperlambat pertumbuhan kanker.
Metode fotodinamik dilakukan dengan menyuntikkan bahan kimia yang sensitif terhadap cahaya ke dalam vena penderita. Bahan kimia ini akan terakumulasi di dalam sel kanker.
Laser lalu diarahkan ke sel kanker tersebut, sehingga menimbulkan reaksi kimia dalam sel kanker dan membunuh sel kanker.
Terapi ini biasanya dilakukan berulang. Para pasien dianjurkan untuk menghindari paparan sinar matahari setelah melakukan terapi.
Drainase bilier bertujuan mengembalikan aliran dari cairan empedu. Cara ini dilakukan dengan operasi bypass atau stent.
Bypass akan mengubah jalan cairan di sekitar kanker. Sedangkan stent digunakan untuk menahan saluran empedu yang tertutup akibat kanker supaya tetap terbuka.
Drainase bilier membantu dalam meringankan tanda serta gejala dari cholangiocarcinoma.
Komplikasi kanker saluran empedu antara lain:
Cara mencegah kanker saluran empedu dengan pasti belum ditemukan. Namun Anda dapat mencoba beberapa cara berikut untuk menurunkan risikonya:
Segera konsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala kanker saluran empedu seperti merasa kelelahan, sakit perut, dan perubahan warna kulit menjadi kuning yang terjadi secara terus-menerus.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis kanker saluran empedu. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved