logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Kanker Rahim

12 Jun 2023

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Kanker rahim terjadi ketika sel abnormal di rahim tumbuh secara tidak terkendali

Kanker rahim bisa menimbulkan sejumlah gejala

Pengertian kanker rahim

Kanker rahim adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel sehat di rahim bermutasi dan tumbuh secara tidak terkendali hingga membentuk tumor ganas. Tumor ini dapat tumbuh serta menyebar ke bagian tubuh lain bila tidak ditangani dengan benar.

Penyakit kanker rahim berbeda dengan kanker serviks. Umumnya, kanker rahim dimulai pada sel-sel tertentu di lapisan rahim. Sedangkan kanker serviks tumbuh pada sel-sel di bagian leher rahim alias serviks, yang menghubungkan rahim dengan vagina.

Jenis kanker rahim

Terdapat 2 jenis kanker rahim yang dapat terjadi pada wanita, yaitu:

  • Kanker endometrium

Kanker endometrium adalah kanker yang berawal di lapisan dinding rahim. Kanker yang termasuk adenokarsinoma ini merupakan jenis kanker rahim yang paling umum terjadi. 

Dikutip dari World Cancer Research Fund International, terdapatada lebih dari 417.000 kasus kanker endometrium baru di seluruh dunia pada tahun 2020.

  • Sarkoma

Sarkoma adalah kanker rahim yang berkembang di jaringan pendukung kelenjar rahim atau lapisan tengah dari dinding rahim. Bagian ini terdiri dari otot-otot polos (miometrium). Penyakit ini hanya menyumbang sekitar 2-4% dari seluruh kasus kanker rahim.

Tanda dan gejala kanker rahim

Berikut berbagai ciri-ciri kanker rahim dari mulai yang paling umum:

  • Perdarahan atau bercak darah dari vagina setelah menopause
  • Menstruasi dengan volume darah yang lebih banyak dari biasanya
  • Perdarahan dari vagina di luar siklus menstruasi
  • Keputihan yang abnormal, misalnya sangat cair dan berbau
  • Benjolan atau bengkak di perut
  • Nyeri panggul atau punggung bawah
  • Sakit perut bagian bawah
  • Nyeri saat berhubungan intim
  • Kencing berdarah
  • Sulit buang air kecil atau besar
  • Penurunan berat badan

Terkadang, tanda-tanda kanker rahim tersebut juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi lain. Oleh sebab itu, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter guna memastikannya.

Penyebab kanker rahim

Pada umumnya, sel kanker dapat tumbuh karena mutasi gen. Perubahan pada gen ini dapat menyebabkan sel bertambah banyak secara abnormal. 

Hingga kini, penyebab mutasi gen tersebut belum diketahui secara pasti. 

Akan tetapi, beberapa faktor di bawah ini mungkin meningkatkan risiko kanker rahim:

  • Berusia di atas 50 tahun
  • Mengalami obesitas
  • Mengidap ketidakseimbangan hormon estrogen dalam tubuh
  • Menstruasi pertama pada usia yang terlalu dini (sebelum usia 12 tahun) atau menopause yang terlambat
  • Belum pernah hamil
  • Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit kanker rahim atau kanker usus besar
  • Menjalani terapi pengganti hormon (TPH)
  • Menggunakan tamoxifen untuk mengobati kanker payudara
  • Menderita diabetes
  • Mengalami penebalan lapisan rahim (hiperplasia endometrium)
  • Mengidap sindrom polikistik ovarium (PCOS)
  • Pernah menjalani radioterapi untuk kanker lain di area panggul
  • Mengonsumsi terlalu banyak makanan tinggi lemak hewani.

Baca Juga: 14 Faktor Penyebab Kanker Rahim pada Wanita

Diagnosis kanker rahim

Dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai segala gejala yang pasien alami. Lalu untuk memastikan diagnosis kanker rahim, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan yang dapat berupa:

1. Pemeriksaan panggul

Dokter akan memeriksa bagian terluar dari alat kelamin pasien (vulva), vagina, ovarium, leher rahim, serta rektum. PAP Smear juga dapat dilakukan karena terkadang prosedur ini dapat menemukan sel-sel abnormal yang disebabkan oleh kanker rahim.

2. Ultrasonografi (USG)

Dokter akan menggunakan USG untuk melihat gambaran rahim pasien. Terdapat 2 jenis USG yang dapat dilakukan, yaitu USG panggul dan USG transvaginal. Kedua tes ini akan membantu dokter menemukan ada tidaknya kelainan pada lapisan rahim.

3. Biopsi

Dokter akan melakukan biopsi untuk mengambil sampel jaringan dari lapisan endometrium. Jaringan ini kemudian diperiksa di laboratorium guna mendeteksi ada tidaknya sel kanker. 

Hasil biopsi dapat memberikan diagnosis pasti serta stadium kanker rahim yang dialami oleh pasien.

4. Dilatasi dan kuretase

Apabila sampel jaringan yang diambil saat biopsi endometrium tidak memadai untuk diagnosis, dilatasi dan kuretase diperlukan. Prosedur ini dilakukan untuk mengambil jaringan dari dalam rahim dengan alat khusus.

Prosedur ini sering dilakukan bersama dengan histeroskopi sehingga dokter dapat melihat lapisan rahim selama prosedur berlangsung.

5. CT scan

CT scan bertujuan mengambil gambar bagian dalam tubuh dengan sinar-X yang diambil dari berbagai sudut. 

Komputer lalu menggabungkannya hingga membentuk gambar 3 dimensi terperinci, yang dapat menunjukkan kelainan atau tumor apa pun. Tes ini juga bisa digunakan untuk mengukur tumor.

6. MRI

MRI menggunakan medan magnet untuk menghasilkan gambar tubuh yang lebih jelas, termasuk mengukur tumor.

Prosedur ini sering dilakukan pada penderita kanker rahim stadium awal untuk melihat seberapa jauh sel kanker telah tumbuh dalam dinding rahim.

7. Tes darah

Dokter juga dapat melakukan tes darah berupa pemeriksaan darah rutin. Pemeriksaan darah rutin bertujuan melihat kadar sel darah merah, termasuk akibat kanker endometrium, yang mampu memicu anemia.

8. Pemeriksaan CA-125

CA-125 adalah jenis tumor marker yang dikeluarkan oleh sel kanker endometrium dan ovarium ke dalam darah. Jika terdapat CA-125 dalam sampel darah, dapat dicurigai adanya kanker endometrium. 

Sementara bila kadar CA-125 tergolong sangat tinggi, ada kemungkinan kanker sudah menyebar ke organ lain.

Stadium kanker rahim

Setelah kanker rahim terdiagnosis, dokter akan menentukan stadium kanker yang umumnya meliputi:

  • Stadium 1

Kanker tumbuh hanya di bagian rahim dan tidak menyebar ke bagian lain.

  • Stadium 2

Kanker sudah menyebar ke sekitar leher rahim atau serviks, namun belum menyebar di luar rahim.

  • Stadium 3

Kanker sudah menyebar ke vagina, ovarium, tuba falopi, dan atau kelenjar getah bening.

  • Stadium 4

Kanker sudah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau ke organ lain yang jauh dari rahim, seperti paru-paru, maupun tulang.

Advertisement

Cara mengobati kanker rahim

Pengobatan kanker rahim ditentukan berdasarkan jenis dan stadium kanker, serta kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh. Beberapa tindakan medis yang dapat direkomendasikan oleh dokter meliputi:

1. Operasi

Operasi bertujuan mengangkat seluruh bagian yang terjangkit tumor ataupun kanker. Beberapa jenis operasi di bawah ini mungkin dianjurkan oleh dokter:

  • Histerektomi total: Operasi pengangkatan rahim (uterus), termasuk leher rahim (serviks).
  • Salpingo-ooforektomi bilateral: Operasi pengangkatan kedua ovarium (indung telur) dan tuba falopi.
  • Histerektomi radikal: Operasi pengangkatan rahim, termasuk serviks, dan sebagian dari vagina.

2. Kemoterapi

Pengobatan kemoterapi dilakukan menggunakan obat untuk membunuh sel-sel kanker. Obat kanker rahim ini akan menyebar ke seluruh tubuh pasien untuk memberantas sel-sel kanker, bahkan yang telah meluas ke bagian tubuh lain.

3. Radioterapi

Radioterapi atau terapi radiasi dilakukan dengan sinar berenergi tinggi, yaitu sinar-X, untuk membunuh sel-sel kanker. Selama menjalani prosedur ini, pasien diposisikan di atas meja. Lalu, mesin khusus akan bergerak di sekitar pasien dan mengarah ke bagian yang terjangkit sel kanker.

Radioterapi untuk kanker rahim dapat dilakukan sebagai pengobatan utama jika pasien tidak bisa menjalani operasi, kankernya berukuran besar atau telah menyebar, setelah operasi atau bersama dengan kemoterapi, serta untuk membantu menghentikan kanker muncul kembali.

4. Terapi hormon

Terapi hormon menggunakan obat yang memengaruhi kadar hormon dalam tubuh. Terapi ini bertujuan meredakan gejala dan mengendalikan kanker jika telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Ada 2 pilihan untuk terapi ini, yaitu obat untuk meningkatkan jumlah progesteron dan obat untuk mengurangi jumlah estrogen dalam tubuh.

5. Terapi target

Terapi target berfokus pada kelemahan yang dimiliki oleh sel kanker. Dokter akan memberikan obat-obatan untuk menyerang titik lemah sel ini dan mematikannya.

Terapi ini biasanya dapat dikombinasikan dengan kemoterapi untuk penanganan kanker rahim stadium lanjut.

6. Imunoterapi

Imunoterapi adalah terapi dengan obat-obatan yang akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Pada kanker rahim, langkah ini diberikan jika kanker sudah mencapai stadium lanjut dan prosedur lain tidak memberikan hasil optimal.

7. Perawatan paliatif

Perawatan paliatif adalah perawatan medis untuk mengurangi nyeri dan gejala lainnya dari penyakit serius. Langkah ini juga digunakan jika penderita menjalani pengobatan berat, seperti operasi, kemoterapi, dan radioterapi. 

Melalui perawatan paliatif, penderita kanker rahim diharapkan bisa merasa nyaman dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Komplikasi kanker rahim

Jika kanker rahim tidak ditangani dengan benar, sederet komplikasi berikut mungkin terjadi:

  • Perdarahan
  • Anemia, akibat perdarahan yang terjadi terus-menerus
  • Obstruksi usus
  • Penyebaran kanker ke organ lain.

Komplikasi kanker rahim bisa menjadi serius bahkan mengancam jiwa. Guna membantu mengurangi risiko ini, pastikan untuk mendapatkan pengobatan yangs sesuai.

Cara mencegah kanker rahim

Karena penyebabnya belum diketahui dengan pasti, cara mencegah kanker rahim secara total pun tidak tersedia. 

Namun beberapa hal di bawah ini mungkin dapat dilakukan guna mengurangi risiko kanker rahim:

  • Menjaga berat badan agar tetap pada angka ideal
  • Berolahraga secara rutin
  • Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang
  • Mengelola diabetes bila mengalaminya
  • Menjalani pemeriksaan kandungan secara berkala, termasuk pap smear, khususnya bagi wanita yang telah aktif secara seksual
  • Berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi pil KB atau memakai IUD (KB spiral)
  • Berdiskusi dengan dokter sebelum melakukan terapi pengganti hormon.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Jika Anda mengalami gejala yang mengarah pada penyakit kanker rahim, misalnya perdarahan lewat vagina di luar siklus haid atau setelah menopause, segera konsultasikan dengan dokter. 

Semakin dini penyebabnya diketahui, semakin besar pula tingkat keberhasilan pengobatan serta peluang Anda untuk sembuh.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Buat daftar mengenai hal apa yang membuat gejala terasa memburuk atau membaik.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Beri tahu dokter mengenai kekhawatiran Anda tentang kanker.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. Mereka bisa membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait kanker rahim?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis kanker rahim agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

kankerkanker endometriumkanker rahim

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved