1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kanker payudara pada pria tidak sampai 1% dari seluruh kasus kanker ini
Kanker payudara dapat dialami oleh pria. Namun kasus ini jarang terjadi, bahkan jumlahnya diperkirakan tidak sampai satu persen dari keseluruhan kasus kanker payudara. Risiko pria untuk menderita kanker ini diperkirakan sekitar satu banding 883.
Jaringan payudara pada pria menyerupai jaringan payudara pada wanita yang belum pubertas. Namun pada pria, jaringan tersebut tidak tumbuh dan berkembang.
Kemungkinan penderita pria untuk sembuh dari kanker payudara termasuk tinggi jika kanker ditangani sejak stadium awal. Tetapi penyakit ini seringkali terlambat untuk didiagnosis.
Kanker payudara pada pria dapat dikelompokkan menjadi:
Gejala kanker payudara pada pria meliputi:
Penyebab kanker payudara pada pria tidak diketahui secara pasti. Diperkirakan terjadi mutasi pada sel yang membuatnya membelah dengan cepat.
Sel-sel abnormal tersebut kemudian membentuk tumor dan dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya, kelenjar getah bening, atau bagian lain di tubuh.
Mutasi pada gen BRCA2 juga diketahui meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker prostat. Mutasi gen ini diturunkan dari orangtua.
Di samping pengaruh keturunan, faktor-faktor di bawah ini juga diduga dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada pria:
Diagnosis kanker payudara pada pria ditentukan oleh dokter berdasarkan tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berikut penjelasannya:
Dokter akan mengajukan pertanyaan seputar gejala dan faktor risiko yang dimiliki oleh penderita.
Dokter kemudian memeriksa tubuh penderita, termasuk payudara dan ketiak pasien untuk mendeteksi gejala kanker payudara pada pria.
Dokter juga bisa meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan penunjang guna memastikan diagnosis. Serangkaian pemeriksaan ini biasanya meliputi:
Advertisement
Pengobatan kanker payudara pada pria ditentukan berdasarkan stadium kanker, kondisi kesehatan, dan pilihan pasien. Berikut beberapa jenis penanganan yang bisa disarankan oleh dokter:
Tujuan operasi adalah mengangkat tumor dan jaringan di sekitarnya. Prosedur ini terdiri dari mastektomi (pengangkatan seluruh jaringan payudara) dan biopsi kelenjar getah bening sentinel (pengambilan sampel kelenjar getah bening) untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Pada terapi radiasi, sebuah alat akan memancarkan sinar berenergi tinggi seperti X-ray dan proton, serta bergerak mengelilingi tubuh penderita. Sinar ini dapat membunuh sel-sel kanker.
Radioterapi dilakukan setelah operasi dengan tujuan membunuh sel kanker yang tersisa di payudara, otot dada, dan kelenjar getah bening pada ketiak.
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh kanker. Obat ini bisa diberikan melalui infus, dalam bentuk pil, atau keduanya.
Prosedur kemoterapi dapat diberikan setelah operasi guna membunuh sel-sel kanker yang telah menyebar maupun sebelum untuk mengecilkan ukuran tumor. Penderita kanker payudara pada pria juga bisa menjalaninya sebagai pilihan terapi untuk kanker stadium lanjut.
Pada umumnya, kanker payudara pada pria merupakan jenis kanker yang sensitif terhadap perubahan hormon. Ini berarti, pertumbuhan kanker bergantung pada homon.
Oleh karena itu, kanker tersebut dapat ditangani dengan terapi hormon. Salah satu contoh obatnya adalah tamoxifen.
Jika tidak ditangani dengan benar, kanker payudara pada pria bisa menyebabkan komplikasi berupa:
Karena penyebabnya belum diketahui secara pasti, cara mencegah kanker payudara pada pria juga tidak ada. Namun untuk menurunkan kemungkinannya, Anda dapat menghindari beberapa faktor risikonya. Misalnya, mencegah obesitas dan paparan radiasi.
Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala kanker payudara seperti yang telah dijelaskan di atas.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini penting untuk memastikan diagnosis kanker payudara pada pria serta stadiumnya.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved