22 Des 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kanker darah terjadi ketika sel darah bertumbuh secara abnormal
Kanker darah adalah jenis kanker yang menyerang sel darah, akibat pertumbuhan sel darah yang tidak normal. Kondisi ini umumnya terjadi di sumsum tulang tempat sel darah dibuat, dan bisa juga di sistem limfatik (kelenjar getah bening).
Secara umum, terdapat 4 komponen sel darah dengan fungsi masing-masing, di antaranya:
Sel kanker bisa menyerang berbagai komponen sel darah tersebut. Keberadaan sel kanker, dapat mengganggu berbagai fungsi sel darah sehingga tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Berdasarkan jenis sel darah yang diserang serta tempat tumbuhnya, kanker darah terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Leukemia adalah kanker darah yang timbul di sel darah putih (leukosit) dan sumsum tulang. Kondisi ini terjadi ketika tubuh menciptakan terlalu banyak sel darah putih sehingga mengganggu kemampuan sumsum tulang untuk membuat sel darah merah dan trombosit.
Limfoma merupakan kanker darah yang menyerang sistem limfatik, seperti kelenjar getah bening, limpa, dan kelenjar timus.
Bagian-bagian tubuh tersebut berhubungan dengan sel darah putih untuk melawan infeksi dalam tubuh.
Limfoma dimulai di salah satu jenis sel darah putih, yang disebut limfosit.
Berdasarkan sel yang dijangkiti kanker, kondisi ini terbagi menjadi dua kategori besar, yakni limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin.
Mieloma (myeloma) merupakan kanker yang tumbuh di sumsum tulang. Kanker ini menyerang sel plasma darah yang berfungsi memproduksi antibodi.
Sel-sel yang mengalami perubahan karena myeloma kemudian dapat merusak tulang. Sel-sel ini juga membuat mengganggu fungsi antibodi hingga tidak dapat melawan infeksi.
Kanker ini juga sering disebut multiple myeloma karena ditemukan di banyak bagian sumsum tulang.
Pada sindrom mielodisplasia, terdapat sel abnormal pada sumsum tulang yang disebut sel blast. Sel blast dapat menghasilkan peningkatan jumlah sel darah yang belum matang.
Sel-sel ini tidak tumbuh dengan baik dan sering mati sebelum waktunya. Akibatnya, jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang diproduksi menjadi lebih rendah.
Sel-sel darah yang bertahan hidup pun sering kali berkualitas buruk, punya bentuk yang tidak normal, dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Tanpa sel darah merah, sel darah putih dan trombosit yang cukup, tubuh akan sering merasa lelah, rentan terkena infeksi, dan lebih mudah berdarah dan memar.
Kanker ini awalnya tumbuh di sumsum tulang, tempat sel darah dibuat. MPN dapat mengakibatkan sumsum tulang membuat terlalu banyak jenis sel darah dan mengubah ketebalan darah.
Hal tersebut menyebabkan sumsum tulang memadat dan kemudian tidak dapat memproduksi sel darah sehat dalam jumlah yang cukup.
Ada berbagai jenis penyakit MPN. Salah satu contohnya adalah polisitemia vera.
Gejala kanker darah dapat berbeda pada tiap pasien, tergantung dari jenis sel darah yang terdampak, seberapa cepat sel kanker berkembang, dan seberapa jauh kanker telah menyebar ke dalam tubuh.
Namun, terdapat beberapa gejala kanker darah yang umum terjadi, meliputi:
Baca juga: Berkenalan dengan Eritrosit (Sel Darah Merah), Fungsi Hingga Gangguannya
Cause (penyebab)
Penyebab utama kanker darah adalah adanya perubahan atau mutasi gen pada sel darah. Perubahan itulah yang memengaruhi cara kerja sel darah, khususnya dalam cara mereka tumbuh dan membelah diri.
Perubahan genetik yang menyebabkan sel kanker dapat terjadi karena:
Meski belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sel darah bermutasi secara abnormal, ada beberapa faktor yang membuat Anda lebih berisiko mengalami kanker darah.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda kena kanker darah, antara lain:
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan mendiagnosis kanker darah adalah:
Untuk memastikan Anda kena kanker darah atau tidak, dokter akan melakukan tanya jawab (anamnesa) dan pemeriksaan fisik.
Dokter akan memeriksa tubuh pasien, termasuk bagian kulit yang pucat karena anemia, pembengkakan kelenjar getah bening, dan pembesaran hati serta limpa.
Tes darah dilakukan untuk melihat kelainan dari sel darah terutama kadar dan jumlahnya. Contoh tes darah yang biasa digunakan adalah complete blood count. Pemeriksaan ini juga berguna untuk memeriksa protein darah, fungsi ginjal dan lainnya.
Hasil lab yang mungkin ditemukan pada kanker darah:
Sampel sumsum tulang (biasanya dari tulang panggul) akan diambil dengan menggunakan jarum, kemudian diperiksa di laboratorium untuk melihat kemungkinan adanya sel-sel kanker pada sumsum tulang.
Proses ini dinamakan aspirasi sumsum tulang, atau bone marrow puncture.
Pungsi lumbal atau lumbar pungsi dilakukan dengan mengambil sampel cairan tulang belakang untuk memeriksa keberadaan sel kanker.
Pemeriksaan ini dapat direkomendasikan untuk memeriksa kondisi organ lain yang mungkin terpengaruh oleh kanker darah.
Advertisement
Pengobatan untuk kanker darah dan sumsum tulang tergantung pada usia, jenis kanker, seberapa cepat kanker berkembang, dan letak penyebaran kanker, serta beberapa faktor lainnya.
Beberapa terapi kanker darah yang umum untuk leukemia, limfoma, dan multiple myeloma meliputi:
Kemoterapi adalah metode pengobatan dengan pemberian obat antikanker yang dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Kemoterapi untuk kanker darah kadang-kadang melibatkan pemberian beberapa obat bersama-sama dalam satu terapi. Perawatan ini juga dapat diberikan sebelum transplantasi sel induk.
Terapi radiasi, atau disebut dengan radioterapi, menggunakan sinar bertenaga tinggi, yaitu sinar-X, untuk membunuh sel-sel kanker. Selama terapi radiasi, pasien akan diminta berbaring dan mendapatkan paparan radiasi dari mesin yang bergerak di sekitarnya. Radiasi diarahkan pada bagian tubuh yang terjangkit sel kanker.
Transplantasi sel induk atau stem cell dilakukan dengan menanamkan sel induk baru yang sehat ke dalam tubuh.
Sel induk yang ditransplantasikan dapat berasal dari sumsum tulang atau darah tali pusat.
Terapi biologis ini dapat membantu sistem kekebalan tubuh agar mengenali dan melawan sel kanker.
Rata-rata pasien kanker darah memiliki survival rate atau angka bertahan hidup sebesar 70% daripada orang yang tidak memiliki kanker darah dalam lima tahun setelah mereka terdiagnosis.
Meski begitu, dengan kemajuan pengobatan yang ada saat ini, beberapa jenis kanker darah memiliki angka kelangsungan hidup yang lebih dari 85%, terlebih jika ditemukan pada stadium awal.
Jika tidak ditangani dengan baik, kanker darah dapat menimbulkan berbagai komplikasi, di antaranya:
Baca jawaban dokter: Apakah jika menderita kanker darah tidak bisa donasi organ tubuh?
Tidak ada cara spesifik untuk mencegah kanker darah. Hal terpenting adalah menghindari faktor risiko yang dapat memicu terjadinya kanker, yaitu:
Baca juga: Panduan Olahraga yang Dianjurkan untuk Pasien Kanker
Jika ditemukan gejala-gejala yang mengarah ke kanker darah atau jika terdapat kekhawatiran atau pertanyaan lain, anda dapat menghubungi dokter terdekat.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis kanker darah. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved