Jaringan parut merupakan bekas luka yang terbentuk sebagai bagian dari proses penyembuhan. Biasanya kondisi ini muncul setelah kulit mengalami luka atau keruskan.
Ketika mendapatkan luka atau kerusakan, kulit akan memperbaiki dirinya sendiri dengan menumbuhkan jaringan baru. Hal ini perlu dilakukan guna menyatukan luka dan mengisi celah yang disebabkan luka.
Jaringan parut terbuat dari bahan utama protein yang disebut kolagen. Ia akan berkembang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa di antaranya berukuran besar dan menimbulkan rasa sakit. Namun, ada juga yang hampir tak terlihat.
Hal tersebut membuat tidak semua bekas luka membutuhkan perawatan. Bahkan, banyak bekas luka akan hilang seiring waktu. Namun jika bekas luka mengganggu Anda atau menyebabkan rasa sakit, mungkin butuh bantuan dokter guna mengatasinya.
Jaringan parut yang muncul berdasarkan jenisnya dibagi beberapa jenis, antara lain:
Jenis ini merupakan jaringan parut yang biasanya akan hilang secara bertahap. Bekas luka ini akan rata dengan kulit lainnya seiring berjalannya waktu. Dalam prosesnya, waktu yang dibutuhkan biasanya hingga 2 tahun.
Hanya saja, jaringan parut ini tidak akan hilang sama sekali. Pada akhirnya, terlihat garis halus di area bekas luka. Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan nyeri, namun hanya berupa gatal.
Jaringan parut dengan pertumbuhan jaringan berlebih biasanya disebut dengan keloid. Hal ini terjadi ketika terlalu banyak kolagen yang diproduksi di lokasi luka. Alhasil, bekas mengalami pertumbuhan terus-menerus, bahkan setelah lukanya sembuh.
Mirip dengan keloid, bekas luka jenis hipertrofik merupakan hasil dari produksi kolagen berlebih di lokasi luka. Hanya saja, pertumbuhannya tidak melampaui batas luka asli. Kondisi ini akan terus menebal selama 6 bulan lalu kemudian membaik selama beberapa tahun kemudian.
Pada kondisi jaringan parut di wajah akibat jerawat dan cacar air, bentuknya mungkin akan berlubang atau cekung. Penyebab lainnya adalah cedera yang menyebabkan lemak kulit hilang. Kondisi ini biasa juga dikenal dengan sebutan jaringan parut atrofi.
Kontraktur biasanya disebabkan oleh luka bakar. Pada kasus yang demikian, kulit biasanya akan mengalami penyusutan. Akibatnya, kulit mengalami penyusutan dan keterbatasan dalam bergerak.
Kondisi ini terjadi ketika kulit mengalami penyusutan dan pengembangan dengan cepat. Hal tersebut menyebabkan jaringan ikat di bawah kulit mengalami kerusakan. Kondisi ini umumnya muncul di payudara, perut, paha, dan lengan atas.
Penyebab jaringan parut adalah adanya proses penyembuhan pada tubuh. Sebagai bagian dari sistem imunitas, kulit merupakan penghalang untuk melindungi tubuh dari kuman dan zat berbahaya lainnya.
Pada waktu kulit mengalami luka, tubuh membuat jaringan baru yang terbuat dari kolagen untuk membantu memperbaiki dirinya sendiri. Kolagen sendiri memainkan banyak peran penting di seluruh tubuh, termasuk mengencangkan kulit dan membantu tulang rawan melindungi persendian.
Saat bekas luka berkembang, serat kolagen memperbaiki kulit yang rusak dan menutup area terbuka. Jaringan baru melindungi dari infeksi. Proses inilah yang kemudian memunculkan jaringan parut atau bekas luka pada kulit.
Beberapa kondisi yang menjadi sebab munculnya jaringan parut pada kulit antara lain:
Advertisement
Jika jaringan parut yang Anda miliki terasa mengganggu, sebaiknya konsultasikan hal tersebut dengan dokter. Beberapa prosedur mungkin akan direkomendasikan dokter guna meminimalisir gangguan tersebut.
Pastikan Anda ke dokter jika bekas luka memiliki kondisi berikut:
Kontak dokter sesegera mungkin jika di sekitar jaringan parut terlihat tahi lalat, bintik, atau pertumbuhan pada jaringan parut atau di sekitarnya. Pemeriksaan sedini mungkin wajib dilakukan mengingat mungkin saja hal tersebut menandakan adanya kanker kulit yang tumbuh di jaringan parut.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved