logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Jantung Berdebar (Palpitasi)

16 Mei 2023

| Popy Hervi Putri

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

jantung berdebar kencang (palpitasi)

Jantung berdebar (palpitasi) bisa terjadi kapan saja

Pengertian jantung berdebar (palpitasi)

Palpitasi atau jantung berdebar adalah kondisi ketika seseorang merasa jantung berdegup kencang. Beberapa hal yang jadi penyebab jantung berdebar meliputi stres, aktivitas fisik seperti olahraga, atau efek samping obat tertentu. 

Detak jantung normal orang dewasa adalah 60-100 kali per menit. Detak jantung di atas 100 per menit disebut takikardia. Sedangkan denyut jantung di bawah 60 per menit disebut bradikardia.

Meski keluhan jantung berdebar bisa mengkhawatirkan, kondisi ini umumnya tidak berbahaya untuk kesehatan.

Dalam kasus yang jarang, palpitasi juga bisa menjadi tanda penyakit jantung yang lebih serius, misalnya, aritmia yang memerlukan perawatan lebih lanjut.

 

Tanda dan gejala jantung berdebar (palpitasi)

Sampai sekarang, penyebab jantung berdebar belum diketahui. Pasalnya, kondisi ini bisa terjadi karena berbagai hal. Mulai dari faktor psikologis, obat-obatan, gaya hidup, hingga penyakit jantung.

Berikut adalah beberapa kemungkinan faktor risiko palpitasi jantung kencang:

1. Gaya hidup

Kebiasaan tertentu bisa menyebabkan jantung berdebar, seperti:

  • Olahraga berat
  • Konsumsi kafein atau alkohol berlebihan
  • Merokok
  • Kurang tidur
  • Dehidrasi

2. Faktor psikologis

Kondisi emosi juga bisa menyebabkan jantung berdegup kencang, seperti:

  • Stres
  • Kecemasan
  • Rasa takut
  • Panik
  • Terkejut

3. Obat-obatan

Obat yang Anda konsumsi juga memiliki efek jantung berdebar kencang, seperti:

  • Obat-obatan yang dijual bebas
  • Suplemen herbal
  • Inhaler asma
  • Dekongestan
  • Obat stimulan

4. Kondisi jantung

Walaupun umumnya tidak berbahaya, jantung berdebar bisa juga menandakan adanya penyakit jantung. Beberapa di antaranya:

5. Kondisi medis lainnya

Selain penyakit jantung, ada beberapa kondisi kesehatan lain yang bisa membuat Anda mengalami jantung berdetak kencang, seperti:

  • Anemia
  • Gula darah rendah
  • Hipertiroidisme
  • Demam
  • Sleep apnea
  • Kadar elektrolit tidak seimbang
  • Rendahnya kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah
  • Perubahan hormon karena kehamilan atau menopause

Penyebab jantung berdebar (palpitasi)

Jantung berdebar sendiri sebenarnya adalah gejala dari kondisi tertentu. Kondisi ini bisa terjadi kapan pun, baik saat istirahat ataupun beraktivitas.

Jantung berdebar biasanya akan disertai beberapa gejela lain, seperti berdebar, berdenyut, hingga iramanya tidak beraturan.

Degup jantung bisa terasa di dada, leher, hingga tenggorokoan.

Mengutip Cleveland Clinic, durasinya kemungkinan tidak berlangsung lama, sekitar hitungan detik atau menit. Namun, dalam kondisi tertentu palpitasi jantung bisa terjadi lebih lama.

Diagnosis jantung berdebar (palpitasi)

Jantung berdebar yang jarang terjadi dan hanya berlangsung selama beberapa detik umumnya tidak perlu diperiksa dokter.

Namun, jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung serta gejala palpitasi sering terjadi, segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Segera cari pertolongan medis jika jantung berdebar disertai dengan:

  • Ketidaknyamanan pada dada
  • Nyeri dada
  • Sesak napas parah
  • Pusing
  • Pingsan

Advertisement

Cara mengobati jantung berdebar (palpitasi)

Untuk memastikan penyebab jantung berdebar yang Anda alami, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan.

Pemeriksaan klinis bisa dimulai dari menanyakan riwayat kesehatan, gejala, serta melakukan pemeriksaan fisik, termasuk mendengar detak jantung dengan stetoskop.

Jika jantung berdebar kemungkinan disebabkan oleh aritmia, dokter akan melakukan tes lainnya untuk mendiagnosis, seperti:

1. Elektrokardiogram (EKG)

Elektrokardiogram atau EKG adalah pemeriksaan untuk mengetahui sinyal listrik di jantung pasien. Cara ini membantu menemukan penyebab jantung berdebar.

2. Holter monitoring

Selama menjalani Holter monitoring, pasien akan memakai perangkat portabel untuk merekam aktivitas listrik di jantung secara terus-menerus, biasanya selama 24-72 jam.

Pasien juga akan diminta untuk membuat catatan harian saat merasakan palpitasi. Holter monitoring digunakan untuk mendeteksi palpitasi jantung yang tidak ditemukan melalui pemeriksaan EKG.

3. Cardiac event recording

Jika tidak ada detak jantung abnormal selama memakai holter monitoring, atau palpitasi muncul kurang dari sekali seminggu, dokter mungkin merekomendasikan perekam kejadian jantung.

Perekam kejadian jantung (cardiac event recorder) adalah perangkat portabel yang Anda kenakan atau bawa untuk merekam aktivitas listrik jantung, saat beraktivitas.

Fungsinya untuk mencatat seberapa cepat perubahan detak beserta irama jantung.

Anda perlu menempel patch di dada, lalu monitornya dipasang pada pergelangan tangan. Sedangkan untuk jenis implantable loop recorder akan ditanamkan di bawah kulit dada.

4. Ekokardiogram

Ekokardiogram atau USG jantung adalah pemeriksaan menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan ukuran, struktur, dan gerakan jantung serta fungsi jantung.

Cara mencegah jantung berdebar (palpitasi)

Cara mengatasi jantung berdebar kencang tergantung dari penyebab serta seberapa parah gejala.

Apabila dokter tidak menemukan penyebabnya, dokter akan merekomendasikan beberapa cara untuk membantu mengurangi gejala, seperti:

  • Mengurangi asupan kafein dan nikotin
  • Mengendalikan stres dan kecemasan 
  • Melakukan relaksasi, seperti latihan pernapasan yoga, serta meditasi
  • Rutin berolahraga
  • Berhenti merokok
  • Mengatur pola makan sehat

Jika penyebabnya adalah penyakit jantung, Anda akan mendapatkan obat untuk jantung berdebar, seperti obat golongan beta blocker atau calcium channel blocker.

Tindakan medis tertentu, pembedahan, atau penanaman alat mungkin akan dilakukan jika berbagai cara lainnya tidak berhasil.

Komplikasi jantung berdebar

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jantung berdebar sering kali bukanlah masalah serius.

Akan tetapi, jika palpitasi disebabkan oleh kondisi medis tertentu dan tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa menyebabkan sejumlah komplikasi.

Beberapa komplikasi yang mungkin muncul karena jantung berdebar, antara lain: 

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Berikut adalah beberapa cara mencegah serta membantu mengurangi gejala jantung berdebar:

  • Kurangi tingkat stres, misalnya dengan melakukan meditasi
  • Hindari atau batasi jumlah alkohol 
  • Hindari atau batasi jumlah kafein
  • Jangan merokok atau menggunakan produk tembakau atau nikotin
  • Berolahraga secara teratur
  • Hindari makanan dan aktivitas yang memicu jantung berdebar
  • Kontrol tekanan darah dan kadar kolesterol

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait jantung berdebar?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis jantung berdebar agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

penyakit jantungstresjantung berdebarsakit jantungaritmia

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved