Isaac syndrome atau disebut juga dengan neuromyotonia adalah gangguan neuromuskular langka yang menyebabkan aktivitas otot tidak terkendali. Akibatnya, sejumlah gejala seperti kejang, kram, kedutan, atau kekakuan otot dapat terjadi
Gerakan otot tak terkendali pada Isaac syndrome disebabkan oleh saraf perifer yang hiperaktif dan menyala terus menerus. Oleh karena itu gejala neuromyotonia ini bisa terjadi terus menerus pula, bahkan saat penderitanya sedang tidur atau sedang di bawah pengaruh obat bius.
Isaac syndrome termasuk ke dalam penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan secara keliru menyerang jaringan dan organ yang sehat. Sebagai penyakit langka, Isaac syndrome dilaporkan memiliki angka kejadian sebesar 100-200 kasus di seluruh dunia.
Isaac syndrome atau neuromyotonia juga memiliki istilah medis lain yaitu:
Meski gejala Isaac syndrome bisa terjadi seumur hidup, tetapi gejalanya dapat dikelola dengan pengobatan.
Tanda dan gejala sindrom Isaac umumnya terjadi sepanjang hari, bahkan saat tidur. Gangguan otot seperti kejang, kram, kedutan, atau kekakuan paling sering terjadi pada lengan dan kaki Anda, tetapi gejala tersebut dapat memengaruhi otot lain di tubuh Anda.
Tanda dan gejala penyakit ini biasanya dimulai antara usia 15 dan 60 tahun. Tetapi gejala Isaacs syndrome juga telah dilaporkan terjadi pada pasien yang lebih muda dan bahkan bayi.
Gejala Isaacs syndrome dapat meliputi:
Baca juga: Mengenal Neurologi, Ilmu tentang Saraf Manusia yang Kompleks
Penyebab Isaac syndrome atau neuromyotonia dapat dikategorikan sebagai
1. Acquired atau diperoleh
Jenis sindrom Isaacs ini disebabkan oleh kondisi autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel normal seolah-olah mereka adalah organisme asing. Secara khusus, sekitar 50% penderita sindrom Isaacs memiliki antibodi yang menyerang suatu saluran yang mengontrol pergerakan kalium elektrolit untuk masuk dan keluar dari saraf.
Isaac syndrome kategori acquired cenderung berkembang dengan kondisi lain, seperti:
Isaacs syndrome yang diperoleh juga dapat terjadi bersamaan akibat kondisi lain yang lebih jarang, misalnya:
2. Keturunan
Jenis sindrom Isaac ini bersifat genetik yang berarti diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya.
Baca juga: Alasan Penyakit Autoimun Bisa Berbahaya dan Kemungkinan Sembuhnya
Isaac syndrome dapat berkembang pada siapa saja pada usia berapa pun, tetapi lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Sindrom ini biasanya berkembang antara usia 15-60 tahun. Kebanyakan pasien neuromyotonia mengalami gejala sebelum usia 40 tahun.
Jika Anda memiliki anggota keluarga yang juga mengalami isaac syndrome atau memiliki penyakit autoimun tertentu, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini.
Dalam mendiagnosis Isaacs syndrome, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan meliputi:
Advertisement
Perawatan Isaac syndrome bertujuan untuk mengatasi gejala dan memaksimalkan fungsi tubuh untuk menjalani kegiatan sehari-hari. Jika sindrom Isaacs dikaitkan dengan penyakit autoimun lain atau kanker, maka pengobatan terkait kondisi tersebut akan diberikan.
Penanganan Isaac syndrome dapat meliputi:
Hingga saat ini belum ada strategi untuk mencegah Isaac syndrome dikarenakan penyebabnya yang belum jelas diketahui.
Segera hubungi dokter saat merasakan gejala seperti kejang, kram, kedutan, atau kekakuan otot yang terus menerus terjadi, bahkan saat tidur.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis Isaac syndrome agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved