Iridosiklitis adalah peradangan pada lapisan tengah mata (uvea), tepatnya bagian iris mata dan badan siliar. Iridosiklitis disebut juga uveitis anterior karena peradangan terjadi di bagian depan (anterior) uvea.
Iris adalah bagian mata yang berwarna dan berfungsi mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke mata melalui pupil (lingkaran hitam di tengah iris). Jika peradangan terjadi pada iris saja, kondisi ini disebut dengan iritis.
Berdekatan dengan iris, terdapat badan siliaris yang mengelilingi lensa mata. Badan siliaris berfungsi untuk mengatur bentuk lensa dan mengeluarkan cairan yang disebut aqueous humor yang memberikan nutrisi bagi mata.
Jika terjadi peradangan, fungsi iris dan badan siliaris pun dapat terganggu. Kondisi ini bisa menyebabkan mata memerah, nyeri, penglihatan terganggu, hingga yang paling parah menyebabkan kebutaan.
Iridosiklitis bisa terjadi secara tiba-tiba dan memburuk dengan cepat (akut) atau jadi kronis dengan gejala yang hilang timbul. Kondisi ini dapat mempengaruhi satu atau kedua mata dari berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak.
Meski begitu, sebagian besar kasus iridosiklitis biasanya hanya menimbulkan gejala yang ringan dan bersifat sementara. Umumnya, penyakit ini akan hilang dalam beberapa hari atau minggu.
Iridosiklitis | |
---|---|
Dokter spesialis | Dokter Mata |
Gejala | Mata merah, nyeri, bengkak, penglihatan kabur |
Metode diagnosis | Pemeriksaan fisik, tonometri, slit lamp |
Pengobatan | Obat-obatan dan tindakan medi |
Obat | Kortikosteroid, antibiotik, imunosupresan |
Komplikasi | Edema makula, glaukoma, katarak |
Kapan harus ke dokter? | Mata terasa nyeri dan penglihatan terganggu |
Beberapa gejala iridosiklitis yang mungkin muncul, antara lain:
Baca jawaban dokter: Apakah penyebab sakit kepala dan sakit mata saat melihat cahaya?
Penyebab spesifik uveitis belum diketahui secara pasti dan sering kali tidak dapat diidentifikasi.
Namun, setiap kondisi yang menyebabkan kerusakan atau peradangan pada iris atau badan siliaris dapat menyebabkan uveitis anterior.
Meski tidak selalu, dan bahkan beberapa di antaranya sangat jarang terjadi, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami iridosiklitis, seperti:
Dalam mendiagnosis iridosiklitis, dokter spesialis mata akan mengumpulkan riwayat kesehatan pasien dan melakukan pemeriksaan mata lengkap.
Beberapa pemeriksaan mata yang dilakukan untuk mengecek uveitis anterior, antara lain:
Jika dokter spesialis mata menemukan penyebab iridosiklitis adalah penyakit atau kondisi lain yang tidak berhubungan langsung dengan mata, pasien mungkin akan dirujuk ke dokter lain untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan diberikan terapi yang sesuai.
Advertisement
Sebagian kasus iridosiklitis dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika disebabkan oleh infeksi atau kondisi tertentu, Anda perlu mengobati penyebabnya lebih dulu.
Umumnya penanganan iridosiklitis meliputi terapi berupa obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit, sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia), meredakan peradangan, dan pencegahan komplikasi, seperti sinekia (melekatnya iris pada lensa), katarak sekunder, serta glaukoma.
Beberapa obat yang digunakan, mencakup:
1. Antiperadangan
Kortikosteroid digunakan untuk meredakan peradangan akibat iridosiklitis. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk obat tetes atau oles.
Namun, jika kondisi mata pasien tidak memadai, pemberian obat diberikan secara oral (diminum) atau suntik.
Beberapa jenis obat yang mungkin diresepkan, antara lain:
2. Antispasmodik (relaksan otot)
Obat ini biasanya diberikan dalam bentuk tetes mata yang bekerja dengan cara melebarkan pupil. Tujuannya untuk dapat mengontrol gerakan tak terkendali pada iris dan badan siliaris. Hal ini bisa membantu meredakan nyeri yang dirasakan
3. Antibiotik atau antivirus
Jika peradangan disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengobatinya. Apabila disebabkan oleh infeksi virus, dokter bisa saja memberikan antivirus.
4. Obat imunosupresan
Imunosupresan adalah golongan obat yang dapat mengendalikan sistem imun (imunomodulator) yang menyerang jaringan sehat tubuh, seperti pada lupus.
Jenis obat ini biasanya diperlukan jika iridosiklitis memengaruhi kedua mata, tidak berhasil diobati dengan kortikosteroid atau kondisinya sudah cukup parah.
Pembedahan terkadang diperlukan pada kasus iridosiklitis dengan indikasi berikut:
Beberapa tindakan bedah dan prosedur lain yang dapat dilakukan, yaitu:
Baca juga: Pilihan Obat Mata Bengkak yang Tepat Sesuai Penyebabnya
Jika tidak diobati, iridosiklitis dapat menyebabkan komplikasi, termasuk:
Tidak ada cara spesifik untuk mencegah iridosiklitis. Hal yang terpenting adalah dengan menjaga kesehatan mata Anda secara umum.
Mencari pengobatan yang tepat untuk penyakit autoimun atau infeksi dapat membantu mencegah iridosiklitis berkembang
Menghindari penyebab cedera mata, makan-makanan bernutrisi dan berhenti merokok juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit mata.
Jika ditemukan gejala-gejala yang mengarah ke iridosiklitis, seperti mata terasa sakit dan penglihatan kabur, segeralah pergi ke dokter.
Apabila Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lain, anda dapat menghubungi dokter mata terdekat.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis iridosiklitis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved