1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Inkompatibilitas rhesus terjadi karena sang ibu punya Rh- dan janin memiliki Rh+
Inkompatibilitas rhesus adalah suatu kondisi kelainan darah di mana wanita yang memiliki rhesus negatif (Rh-) mengandung bayi dengan rhesus positif (Rh+). Perbedaan golongan ini dapat menyebabkan bayi mengalami anemia, yaitu keadaan jumlah sel darah merah yang rendah. Kondisi anemia yang parah dapat mengancam nyawa sang bayi.
Rhesus merupakan molekul protein yang terdapat pada sel darah merah. Apabila sel darah merah seseorang memiliki protein rhesus, ia dikatakan bergolongan rhesus positif.
Sebaliknya, seseorang dikatakan bergolongan rhesus negatif bila sel darah merahnya tidak memiliki protein ini.
Sebagian besar orang memiliki golongan darah dengan rhesus positif. Hanya segelintir orang yang memiliki Rh-, bahkan diperkirakan hanya sekitar 15 persen dari penduduk dunia yang mempunyai Rh- ini.
Inkompatibilitas rhesus tidak memengaruhi kesehatan seseorang. Namun bisa menimbulkan masalah pada kehamilan.
Inkompatibilitas rhesus tidak menimbulkan tanda atau gejala apapun pada sang ibu. Tetapi kondisi ini dapat menyebabkan gejala yang bervariasi pada bayi, dari yang ringan hingga mengancam nyawa.
Perbedaan rhesus antara ibu dan bayi dapat menyebabkan sel darah merah dalam tubuh bayi dihancurkan oleh sistem imun (antibodi) sang ibu karena dianggap sebagai benda asing.
Apabila jumlah sel darah yang dihancurkan lebih banyak daripada sel darah merah yang dibentuk, kondisi ini dinamakan anemia hemolitik. Sebagai akibatnya, bilirubin (molekul yang dihasilkan dari penghancuran sel darah merah) akan menumpuk dalam tubuh bayi.
Kadar bilirubin yang melebihi normal akan menimbulkan gejala pada bayi setelah lahir yang meliputi:
Penyebab inkompatibilitas rhesus adalah ibu yang memiliki rhesus yang berbeda dengan janinnya. Contohnya, wanita dengan Rh- yang mengandung bayi bergolongan Rh+.
Adanya perbedaan rhesus tersebut disebabkan oleh sang ayah yang memiliki rhesus yang berlainan dengan sang ibu. Kondisi ini termasuk jarang ditemukan karena orang dengan golongan rhesus negatif cenderung sedikit.
Saat hamil, sel darah merah dari bayi dapat memasuki tubuh ibu lewat plasenta. Karena perbedaan rhesus, tubuh ibu akan menganggap darah bayi sebagai benda asing dan membentuk antibodi terhadap rhesus setelah kehamilan pertama. Oleh karena itu, ketidakcocokan rhesus biasanya baru terjadi pada kehamilan kedua.
Pada kondisi tertentu ketika ibu bergolongan rhesus negatif pernah terpapar golongan rhesus positif sebelum hamil, ketidakcocokan rhesus dapat saja terjadi sejak kehamilan pertama. Misalnya, karena keguguran dan prosedur amniosentesis.
Diagnosis inkompatibilitas rhesus dapat ditentukan oleh dokter melalui pemeriksaan darah berikut ini:
Pada pemeriksaan ini, dokter akan mengecek ada atau tidaknya antibodi terhadap rhesus dalam sampel darah ibu yang sudah diambil.
Setelah bayi lahir, kadar bilirubin dalam darahnya akan diperiksa. Bayi dengan ketidakcocokan rhesus akan memiliki kadar bilirubin yang melebihi normal.
Selain itu, bentuk dan struktur sel darah merah bayi akan dilihat di bawah mikroskop untuk mencari tanda-tanda penghancuran sel darah. Antibodi juga dapat ditemukan dalam darah bayi yang mengalami ketidakcocokan rhesus.
Advertisement
Cara mengobati inkompatibilitas rhesus berfokus pada pencegahan efek negatif kondisi ini pada bayi yang mengalaminya. Langkah-langkah penanganan pada bayi baru lahir meliputi:
Penanganan dapat dilakukan berkali-kali hingga kadar antibodi dan bilirubin yang berlebih sudah menurun. Frekuensi ini tergantung pada tingkat keparahan ketidakcocokan rhesus yang dialami oleh bayi.
Pada dasarnya, ketidakcocokan rhesus dapat ditangani dan bayi akan sembuh. Namun jika kondisi yang dialami tergolong parah, komplikasi-komplikasi di bawah ini bisa terjadi:
Untuk mencegah inkompatibilitas rhesus, wanita dengan Rh- perlu mendapatkan suntikan Rh immune globulin. RhIg akan membantu untuk mencegah sistem imun ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin dengan Rh+.
Pemberian RhIg dilakukan pada waktu tertentu berikut ini:
Bila bayi baru lahir mengalami inkompatibilitas rhesus, maka akan ditangani dengan:
Baca juga: Penting! Inilah Cara Mengatasi Dehidrasi pada Anak
Semua wanita hamil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan dan prenatal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter kandungan atau tenaga kesehatan lainnya guna memeriksakan kesehatan kandungan dan calon momongan Anda.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis inkompatibilitas rhesus. Dengan ini, pengobatan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved