1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Infeksi virus West Nile disebarkan oleh nyamuk
Infeksi virus West Nile adalah penyakit yang disebarkan oleh gigitan nyamuk Culex yang sudah terinfeksi. Nyamuk ini menggigit burung dengan virus West Nile dan menjadi pembawa virus. Apabila nyamuk menggigit manusia, infeksi virus West Nile dapat terjadi pada manusia.
Sebagian besar penderita hanya mengalami gejala ringan atau bahkan bisa tanpa gejala. Tetapi pada kasus yang berat, infeksi virus ini dapat menyebabkan peradangan pada otak atau saraf tulang belakang yang mengancam jiwa.
Infeksi virus yang berat dapat dialami oleh orang yang berusia lebih dari 60 tahun atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Apabila didiagnosis dan ditangani secara cepat, penderita bisa sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Sebagian besar orang yang terinfeksi virus West Nile tidak memiliki gejala. Namun sebagian lainnya bisa mengalami gejala ringan maupun berat.
Sekitar 20 persen dari penderita infeksi virus West Nile mengalami gejala ringan berupa:
Gejala-gejala yang ringan tersebut biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari.
Hanya ada sekitar satu persen dari kasus infeksi virus West Nile yang menimbulkan gejala serius. Misalnya, peradangan otak (ensefalitis) dan peradangan lapisan pembungkus otak dan saraf tulang belakang (meningitis). Gejala-gejalanya meliputi:
Gejala infeksi berat dapat bertahan hingga beberapa minggu hingga beberapa bulan. Sementara gejala seperti kelemahan otot bisa menjadi permanen.
Penyebab infeksi virus West Nile adalah gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi oleh virus ini. Awalnya, nyamuk menggigit burung yang terinfeksi, lalu menularkannya ke manusia lewat gigitannya.
Meski sangat jarang, virus West Nile juga dapat ditularkan lewat transfusi darah dan transplantasi organ. Selain itu, ibu dapat pula menularkan virus ini pada anak yang sedang dikandung atau melalui proses menyusui.
Selain melakukan tanya jawab dan pemeriksaan fisik, dokter akan menganjurkan serangkaian pemeriksaan penunjang untuk memastikan keberadaan dan diagnosis virus West Nile. Demikian pula dengan penyakit pada sistem saraf yang terkait dengan virus ini, seperti ensefalitis atau meningitis.
Beberapa pemeriksaan penunjang tersebut meliputi:
Kadar antibodi terhadap virus dapat diperiksa melalui darah penderita untuk memastikan ada tidaknya infeksi. Pada penderita yang sudah terinfeksi, kadar antibodi terhadap virus West Nile akan meningkat.
Cairan di sekitar lapisan pelindung saraf tulang belakang akan diambil untuk diperiksa lebih lanjut. Pemeriksaan ini bertujuan menentukan diagnosis meningitis.
Pada beberapa kasus, dokter mungkin melakukan pemeriksaan EEG untuk menilai aktivitas otak pasien.
MRI juga dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya peradangan pada otak.
Advertisement
Kebanyakan penderita tidak memerlukan pengobatan infeksi virus West Nile secara khusus. Virus umumnya bisa menghilang dengan sendirinya dari tubuh penderita.
Namun bila dibutuhkan, doter bisa menyarankan cara mengobati infeksi virus West Nile berikut:
Bila tidak segera ditangani dengan benar, infeksi virus West Nile bisa memicu komplikasi berupa:
Hingga saat ini, vaksin untuk mencegah penyakit ini belum ditemukan. Oleh karena itu, cara mencegah infeksi virus West Nile yang dapat dilakukan adalah menghindari gigitan nyamuk dengan langkah-langkah di bawah ini:
Selain itu, Anda juga dapat melaporkan pada dinas kesehatan terkait apabila terdapat kasus kematian burung di sekitar Anda.
Gejala ringan yang disebabkan oleh infeksi virus West Nile biasanya akan membaik dengan sendirinya. Akan tetapi, penderita dengan gejala berat perlu segera dibawa ke dokter, seperti mengalami sakit kepala hebat, kaku pada leher, bingung, atau mengalami disorientasi.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan dapat menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis infeksi virus West Nile. Dengan ini, pengobatan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved