1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Miranda Rachellina
Bakteri helicobacter pylori biasanya terdapat pada makanan dan minuman yang tidak bersih atau yang sudah terkontaminasi.
Helicobacter pylori atau H. pylori merupakan jenis bakteri yang dapat masuk ke dalam tubuh yang tinggal dan beradaptasi pada lingkungan saluran pencernaan yang asam serta menyerang lapisan lambung. Bentuk spiral (helico) pada bakteri H. pylori memampukan bakteri tersebut untuk menembus dinding saluran pencernaan serta mengganggu respons sistem kekebalan tubuh.
Hal tersebut berakibat bakteri H. pylori tidak dapat dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat menimbulkan masalah pada saluran pencernaan. Infeksi dari bakteri ini biasanya tidak berbahaya, akan tetapi seringkali menimbulkan luka pada dinding lambung maupun usus halus.
Gangguan pencernaan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori adalah gastritis dan tukak lambung.
Mayoritas orang yang terinfeksi bakteri H. pylori tidak mengalami gejala. Selanjutnya, apabila infeksi tersebut telah menimbulkan luka pada saluran pencernaan, maka beberapa gejala ini dapat timbul, yaitu:
Apabila terus dibiarkan dan tidak ditangani dengan baik, infeksi oleh bakteri H. pylori akan menimbulkan komplikasi-komplikasi yang lebih parah pada saluran pencernaan, seperti:
Penyebaran bakteri H. pylori ke dalam tubuh manusia belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, bakteri tersebut diketahui dapat menular lewat kontak mulut ke mulut dimana ada pertukaran ludah. Contohnya, berbagi makanan, menggunakan peralatan makan yang telah digunakan orang yang terinfeksi, atau kontak dekat lainnya.
Cara penyebaran lainnya adalah dari fecal-oral (bakteri ditemukan pada feses). Misalnya, saat menggunakan toilet dan tangan terkontaminasi feses, kemudian tidak dicuci bersih sebelum digunakan untuk makan.
Bakteri H. pylori ini juga dapat ditemukan pada air maupun makanan yang terkontaminasi.
Bakteri-bakteri H. pylori yang masuk ke dalam lambung dapat menimbulkan masalah dalam saluran pencernaan. Pada saat menembus lapisan lambung, bakteri H. pylori akan menghasilkan sebuah zat yang dapat menetralisir asam lambung, sehingga menyebabkan area perut menjadi lebih sensitif apabila terpapar oleh zat asam yang cukup keras.
Selanjutnya, bakteri-bakteri H. pylori dan zat asam tersebut akan mengiritasi lapisan pada lambung dan menimbulkan luka. Risiko terkena infeksi bakteri H. pylori biasanya juga terkait dengan kurangnya tingkat kebersihan lingkungan tempat tinggal.
Infeksi bakteri H. pylori adalah salah satu faktor risiko untuk kanker lambung.
Apabila bakteri ini telah menyebabkan peradangan pada dinding lambung, maka salah satu komplikasi yang terjadi adalah luka terbuka (ulkus) pada lapisan perut. Karena ulkus merupakan luka terbuka, maka infeksi bakteri akan lebih mudah terjadi. Peradangan kronis pada dinding lambung ini meningkatkan risiko kanker lambung.
Namun, perlu diingat bahwa bakteri ini hanya satu dari banyak faktor yang terasosiasi dengan kanker lambung. Gaya hidup, pola makan, dan riwayat kesehatan juga dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.
Dalam pemeriksaan untuk memastikan diagnosis infeksi bakteri H. pylori, terdapat beberapa tahapan dan metode pemeriksaan, antara lain:
Baca juga:
Tes Helicobacter: Seperti apa prosedurnya?
Advertisement
Pengobatan yang dilakukan akan difokuskan pada dua hal, yaitu mengobati infeksi dan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi pada saluran pencernaan. Beberapa pengobatan yang dilakukan antara lain:
Apabila bakteri H. pylori telah positif terdeteksi dalam tubuh, dibutuhkan jangka waktu tertentu guna menyembuhkan infeksi bakteri tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengurangi pemicu yang dapat mengganggu saluran pencernaan maupun pemicu produksi asam lambung yang berlebih, seperti menghindari penggunaan aspirin maupun obat-obatan yang dapat mengiritasi saluran pencernaan.
Tidak terdapat vaksin untuk mencegah infeksi H. pylori. Akan tetapi, mengingat bakteri tersebut dapat menyebar melalui makanan maupun air yang terkontaminasi, maka terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah infeksi oleh bakteri H. pylori:
Apabila Anda merasakan nyeri atau sakit pada area perut dan tak kunjung reda setelah Anda mengkonsumsi obat-obatan seperti antacid maupun adanya gejala-gejala lain seperti kesulitan menelan, anemia (kurang darah), serta adanya darah pada feses atau muntahan Anda, maka sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved