1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Infeksi ginjal termasuk bentuk dari infeksi saluran kemih (ISK)
Infeksi ginjal atau pielonefritis merupakan sebuah bentuk dari infeksi saluran kemih (ISK). Kebanyakan dari infeksi ginjal disebabkan oleh bakteri atau virus yang menginfeksi saluran kemih.
Infeksi biasanya terjadi pada kandung kemih, kemudian naik ke ginjal. Infeksi ginjal merupakan suatu penyakit yang serius, dengan jumlah penderita di Indonesia sebanyak 150.000 per tahunnya.
Maka dari itu, infeksi ginjal harus segera ditangani. Perempuan umumnya lebih mudah terserang infeksi ginjal dibandingkan dengan laki-laki karena saluran kemihnya yang relatif lebih pendek dan lurus.
Infeksi ginjal dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yakni akut dan kronis. Infeksi ginjal akut adalah infeksi yang sifatnya tiba-tiba dan berat.
Ginjal akan membengkak dan dapat membuat kerusakan permanen. Jika infeksi akut ini terjadi secara berulang atau berkepanjangan, maka infeksinya disebut kronis. Umumnya infeksi ginjal kronis jarang terjadi.
Tubuh manusia memiliki berbagai cara untuk menghindari terjadinya infeksi. Misalnya, urine hanya mengalir satu arah, yaitu dari ginjal ke kandung kemih. Hal ini menyebabkan bakteri atau virus yang masuk dapat dikeluarkan ketika berkemih.
Infeksi ginjal akut biasanya menyebabkan nyeri berat. Infeksi ini juga menimbulkan tanda dan gejala yang dapat berbeda tergantung dari usia. Umumnya, gejala dan tanda yang timbul adalah:
Beberapa golongan usia dapat memiliki gejala yang berbeda. Misalnya, anak-anak di bawah usia dua tahun hanya memiliki gejala demam tinggi saja. Sebaliknya, lansia dengan usia di atas 65 tahun dapat memiliki gejala yang lebih berat, seperti halusinasi atau gangguan proses berpikir sehingga tampak bingung.
Penyebab infeksi ginjal yang paling umum adalah bakteri sejenis E. coli masuk ke dalam saluran kencing. Bakteri ini hidup di usus besar dan jika tetap di sana mereka tidak membahayakan.
E. coli biasanya berpindah ke saluran kemih karena ketika kurang hati-hati ketika membasuh anus setelah BAB. Perpindahan bisa juga karena hubungan seks anal lalu ke vaginal.
Infeksi bisa juga tanpa didahului infeksi saluran kencing. Hal tersebut umumnya terjadi pada penderita batu ginjal, menderita diabetes, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Selain itu, bakteri dan virus lain bisa juga menyebabkan pielonefritis.
Pada kasus yang jarang terjadi, infeksi bisa juga terjadi melalui kulit. Dari kulit, infeksi masuk ke dalam aliran darah lalu menyebar hingga ke ginjal. Meski kecil kemungkinannya, infeksi juga bisa terjadi setelah seseorang melakukan operasi ginjal.
Faktor risiko infeksi ginjal yang membuat seseorang lebih berpeluang mengalami kondisi ini antara lain:
Perempuan lebih berisiko menderita infeksi ginjal daripada laki-laki. Pasaslnya, saluran kemih kaum hawa lebih pendek, sehingga bakteri lebih mudah untuk masuk ke saluran kemih.
Tak hanya itu, wanita hamil bahkan memiliki risiko yang lebih besar lagi untuk mengalami infeksi ginjal.
Penyumbatan saluran kencing bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti batu ginjal atau pembengkakan kelenjar prostat. Kondisi ini membuat aliran urine lebih lambat, sehingga saluran kemih sulit dikosongkan.
Beberapa kondisi medis bisa menurunkan kekebalan tubuh. Contohnya, mengidap HIV/AIDS atau diabetes, menjalani kemoterapi untuk mengobati kanker, serta mengonsumsi obat penekan imun (imunorupresan).
Jika terjadi kerusakan saraf di sekitar saluran kencing atau sumsum tulang belakang, seseorang bisa kehilangan sensasi pada saluran kemihnya. Kondisi ini membuat penderita tak menyadari infeksi ginjal yang terjadi.
Selang kateter biasanya digunakan untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih pada pasien yang menjalani operasi atau mengidap penyakit tertentu. Namun alat ini bisa meningkatkan risiko infeksi pada ginjal.
Vesicoureteral reflux adalah kondisi yang membuat sejumlah kecil urine kembali mengalir ke ureter dan ginjal. Penderitanya akan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami infeksi ginjal.
Diagnosis infeksi ginjal bisa ditentukan dengan cara-cara di bawah ini:
Dokter akan menanyakan gejala-gejala serta faktor risiko pasien.
Dkter akan memeriksa kondisi fisik pasien untuk mencari tanda-tanda infeksi. Misalnya, suhu tubuh saat demam atau bagian pinggang yang sakit.
Tes urine atau urinalisis bertujuan mendeteksi ada tidaknya tanda-tanda infeksi pada saluran kemih. Pemeriksaan ini akan membantu dokter untuk mengetahui kadar bakteri, darah, dan nanah dalam air seni.
Pencitraan melalui USG atau CT scan bisa dilakukan guna mengetahui ada tidaknya penyumbat dalam saluran kencing.
Dokter mungkin akan melakukan tes dimercaptosuccinic acid (DMSA) guna memastikan keberadaan jaringan parut akibat infeksi ginjal.
Kultur darah dilakukan dengan pengambilan sampel yang akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Langkah ini bertujuan mengetahui ada tidaknya bakteri atau organisme lain dalam darah pasien.
Advertisement
Cara mengobati infeksi ginjal umumnya akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit dan kondisi pasien secara keseluruhan.
Dokter dapat menganjurkan beberapa penanganan infeksi gingal di bawah ini:
Pengobatan awal untuk infeksi ginjal adalah pemberian obat antibiotik. Jenis antibiotik yang diresepkan oleh dokter akan tergantung pada kondisi kesehatan pasien secara umum serta tipe bakteri yang ditemukan melalui pemeriksaan medis.
Antibiotik harus dihabiskan sesuai dengan anjuran dokter. Jangan pernah berhenti meminumnya tanpa konsultasi dengan dokter meski kondisi pasien sudah membaik.
Infeksi ginjal umumnya akan sembuh dalam waktu seminggu. Guna memastikan kesembuhan, dokter mungkin akan meminta pasien untuk kembali menjalani tes urine.
Untuk infeksi ginjal yang parah, pasien mungkin perlu menjalani rawat inap di rumah sakit. Dokter dapat memberikan obat antibiotik dan cairan infus.
Durari rawat inap akan sangat tergantung pada tingkat keparahan infeksi ginjal yang terjadi serta kondisi kesehatan pasien.
Pada kondisi tertentu, kerusakan saluran kemih bisa menjadi penyebab kambuhnya infeksi ginjal. Karena itu, dokter dapat menyarankan operasi guna memperbaiki struktur saluran kencing jika dibutuhkan.
Jika tidak ditangani dengan benar, infeksi ginjal bisa menyebabkan komplikasi berupa:
Jaringan parut pada ginjal bisa memicu penyakit ginjal kronis, tekanan darah tinggi, dan gagal ginjal.
Salah satu fungsi ginjal adalah menyaring darah dan membuang limbah ke luar tubuh. Jika ginjal mengalami infeksi, bakteri bisa saja masuk ke aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Penyebaran bakteri tersebut kemudian dapat memicu peradangan dan kerusakan pada beragam organ. Inilah yang disebut sepsis.
Wanita pengidap infeksi ginjal memiliki isiko besar untuk mengalami masalah saat hamil di kemudian hari. Akibatnya, komplikasi kehamilan pun akan lebih tinggi, misalnya melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
Cara mencegah infeksi ginjal yang terbaik adalah dengan menjaga agar saluran dan kandung kemih bebas dari bakteri. Langkahnya bisa berupa:
Periksakan diri Anda ke dokter bilsa mengalami:
Infeksi ginjal merupakan kondisi serius. Oleh karena itu, pastikan segera ke dokter jika mengalami gejalanya. Menunda hal tersebut bisa membahayakan jiwa.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis infeksi ginjal agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved