1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Impetigo seringkali muncul pada wajah, terutama di bagian hidung dan mulut.
Impetigo adalah infeksi kulit menular yang biasa terjadi pada bayi dan anak-anak. Impetigo biasanya muncul sebagai bisul dan luka kemerahan pada wajah, terutama di hidung, mulut, tangan dan kaki. Luka tersebut akan membesar dan berwarna cokelat kemerahan.
Bakteri penyebab impetigo biasanya berkembang dalam kondisi panas dan lembap. Jadi, kasus impetigo juga cenderung musiman jika terjadi di negara 4 musim. Sementara itu, di negara tropis seperti Indonesia, penyakit ini dapat terjadi sepanjang waktu.
Diperkirakan 162 juta anak di seluruh dunia mengalami impetigo pada satu waktu. Impetigo lebih sering terjadi di negara berkembang. Namun, jumlah kasus tertinggi yang tercatat berasal dari daerah Oseania, yang meliputi Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara lain.
Perawatan dengan antibiotik sangat disarankan untuk membantu mencegah penyebaran impetigo kepada orang lain. Sangat penting untuk tetap menjaga anak yang terkena impetigo agar tetap berada di rumah, setidaknya 24 jam setelah mulai mengonsumsi antibiotik. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan.
Impetigo dapat memengaruhi kulit di bagian tubuh manapun, tetapi paling sering terjadi di sekitar hidung, mulut, tangan, dan lengan bawah, pada balita sering terjadi di area popok.
Impetigo umumnya terlihat seperti bintik atau bisul berukuran rata-rata sebesar biji jagung di kulit yang:
Gejala impetigo berdasarkan jenis:
Baca juga: Cacar Monyet: Memahami Perbedaan Monkeypox dengan Impetigo
Impetigo adalah infeksi kulit yang disebabkan bakteri. Jenis bakteri yang paling sering menyebabkan impetigo adalah Streptococcus dan Staphylococcus aureus.
Bakteri tersebut bisa masuk ke tubuh melalui luka di kulit akibat cedera, goresan, gigitan serangga, atau ruam akibat penyakit kulit. Setelah bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh, mereka akan berkembang biak dan menyerang tubuh.
Anak-anak atau orang dewasa dapat tertular bakteri impetigo ketika berkontak langsung dengan luka impetigo, atau dengan barang yang telah terpapar bakteri seperti pakaian, kain linen, handuk bahkan mainan.
Sejumlah faktor berikut dapat meningkatkan risiko terkena impetigo, antara lain:
Dokter biasanya mendiagnosis impetigo dengan melihat luka khas impetigo. Tes laboratorium biasanya tidak dibutuhkan.
Jika luka tidak sembuh meskipun sudah menggunakan antibiotik, dokter akan mengambil sampel produksi cairan dari luka untuk melihat tipe antibiotik yang akan berfungsi. Pasalnya, beberapa tipe bakteri penyebab impetigo bisa jadi kebal terhadap beberapa obat antibiotik.
Advertisement
Impetigo dapat diobati dengan antibiotik, baik sebagai salep atau obat yang diminum, dengan pengaturan sebagai berikut:
Pastikan untuk menghabiskan seluruh obat yang diresepkan walaupun infeksinya sudah sembuh. Hal ini membantu mencegah infeksi berulang maupun resistensi terhadap antibiotik.
Ketika infeksi mulai sembuh, lakukan langkah perawatan berikut ini:
Baca jawaban dokter: Anak mengalami infeksi kulit yang tak kunjung sembuh, apa obatnya?
Impetigo umumnya bukan penyakit yang berbahaya. Luka yang ditimbulkan biasanya bersifat ringan dan dapat sembuh secara perlahan. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, impetigo dapat menimbulkan komplikasi seperti:
Menjaga kulit tetap bersih adalah cara yang baik untuk mencegah impetigo. Sangat penting untuk mencuci luka, goresan, gigitan serangga dan luka lain secepatnya. Berikut ini adalah cara mencegah impetigo menular pada orang lain:
Baca juga: 7 Langkah Cuci Tangan yang Efektif Singkirkan Kuman
Jika mencurigai adanya impetigo pada diri Anda maupun anak, berkonsultasilah dengan dokter kulit atau dokter anak.
Sebelum berkonsultasi dengan dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal berikut:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis impetigo agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved