1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ketika ileus terjadi, komponen makanan tidak dapat keluar dari saluran pencernaan
Ileus adalah kondisi yang terjadi ketika gerakan usus terhenti sehingga menyebabkan makanan tersumbat di dalam usus. Hal ini paling sering terjadi setelah seseorang menjalani operasi di area perut.
Ketika masuk ke dalam tubuh, makanan akan dicerna di lambung untuk selanjutnya dialirkan menuju usus halus dan usus besar. Panjang usus halus bisa mencapai 6 meter dan sepanjang itu pula makanan harus menempuh perjalanan agar sisa pencernaan dapat dikeluarkan.
Pada kondisi normal, otot-otot usus akan berkontraksi agar dapat mendorong makanan (gerakan peristalsis). Namun ketika ileus terjadi, komponen makanan tidak dapat keluar dan menyebabkan penyumbatan di usus.
Ileus adalah masalah kesehatan yang berbahaya. Selain menimbulkan ketidaknyamanan pada perut, jika dibiarkan, ileus dapat menyebabkan perforasi atau robekan pada usus. Di samping itu, bagian usus yang mengandung banyak kuman dapat keluar ke rongga tubuh dan mengancam jiwa penderitanya.
Oleg karena itu, penanganan ileus perlu dilakukan secepatnya. Pengobatan ileus terdiri dari pemberian obat-obatan dan tindakan medis.
Baca juga: Fungsi Usus Halus yang Sangat Besar dalam Pencernaan Makanan
Gejala ileus umumnya meliputi:
Ketika ileus terjadi, gerakan peristaltik yang melibatkan kontraksi serta relaksasi otot di usus berhenti. Akibatnya, makanan yang seharusnya dialirkan ke sepanjang usus ikut terhenti. Hal ini dapat mencegah lewatnya partikel makanan, gas, dan cairan di saluran pencernaan.
Jika penderitanya terus mengonsumsi makanan, terutama dalam bentuk padat, akan terjadi penumpukan komponen makanan tersebut. Hal ini kemudian menyebabkan obstruksi pada sebagian atau seluruh usus.
Berdasarkan penyebabnya, ileus bisa dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu ileus mekanik (obstruksi) serta ileus paralitik.
Ileus mekanik (obstruksi)
Jenis ileus ini disebabkan oleh sumbatan seperti tumor, volvulus, dan hernia.
Ileus paralitik
Jenis ileus ini adalah ileus yang paling sering terjadi. Penyebab yang paling umum adalah prosedur operasi pada area perut. Sebab, operasi pada usus dapat memicu terjadinya kondisi seperti berikut ini:
Selain penyebab di atas, beberapa faktor berikut ini juga dapat memicu terjadinya ileus.
Dalam mendiagnosis ileus, dokter akan melakukan tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lainnya. Berikut ini penjelasannya:
Dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai gejala yang dialami oleh pasien. Begitu juga dengan riwayat pengobatan, riwayat operasi, dan kondisi medis lain yang dimiliki oleh pasien.
Pada pemeriksaan ini, dokter akan memantau tanda-tanda ileus, seperti pembesaran atau nyeri pada perut. Dokter juga menggunakan stetoskop untuk memeriksa bunyi usus pada perut pasien yang disebut dengan bising usus.
Ileus obstruktif dan paralitik dapat dibedakan dari bising usus yang terdengar. Pada ileus obstruktif, akan terdengar bunyi gerak usus yang meningkat. Sebaliknya, pada ileus paralitik, peningkatan bising usus tidak akan terdengar.
Pemeriksaan penunjang juga akan dilakukan oleh dokter untuk memastikan diagnosis. Beberapa di antaranya meliputi:
Dari pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi gas yang atau adanya sumbatan pada usus. Berdasarkan hasil foto X-ray atau rontgen hasil diagnosis ileus diterjemahkan dalam hasil berikut ini.
- Ileus obstruktif: pelebaran usus, adanya sumbatan, tidak terdapat udara pada rektum, serta air-fluid level atau batas antara udara dan cairan
- Ileus paralitik: adanya udara di rektum serta melebarnya usus besar dan kecil
Akan tetapi, rontgen bukanlah pemeriksaan yang akurat untuk mendiagnosis ileus.
Hasil pemeriksaan CT scan lebih detail daripada rontgen dan dapat membantu dokter dalam mengidentifikasi lokasi terjadinya ileus.
USG lebih sering digunakan untuk pasien anak-anak.
Pada pemeriksaan ini, barium sulfat akan dimasukkan ke dalam usus, kemudian dokter akan melakukan foto X-ray perut. Tes barium enema dapat membantu dokter dalam mengecek ada tidaknya sumbatan pada usus.
Jika terjadi muntah berulang maka akan dilakukan pemeriksaan elektrolit seperti natrium, kalium. Serta memeriksa analisa gas darah, untuk mendeteksi adanya alkalosis metabolik sebagai komplikasi kekurangan cairan akibat muntah berulang.
Baca juga: Pemeriksaan Bising Usus Normal untuk Deteksi Penyumbatan Usus, Siapa yang Perlu?
Advertisement
Pengobatan ileus tergantung pada tingkat keparahannya. Jika gerakan usus terhenti secara parsial (tidak terhenti seutuhnya), dokter dapat menyarankan upaya berikut ini:
Jika kondisi pasien masih stabil, dokter dapat merekomendasikan diet rendah serat (makanan seperti nasi atau roti putih). Meskipun gerakan usus terhenti, masih ada ruang bagi makanan yang mudah dicerna untuk lewat. Namun ketika kondisi pasien bertambah parah, dokter memberikan infus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan elektrolitnya.
Dokter juga dapat meresepkan obat pereda rasa sakit untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami oleh pasien.
Akan tetapi, jika gerakan usus terhenti sepenuhnya, hal ini merupakan darurat medis. Penanganan yang dilakukan juga berbeda, antara lain melalui:
Dokter akan melakukan tindakan operasi dengan metode laparotomi bagi sumbatan usus dengan komplikasi seperti sepsis, iskemia, gangguan hemodinamik.
Untuk pasien yang tidak bisa menjalani operasi, misalnya lansia atau penderita kanker usus, maka pemasangan stent dapat dilakukan.
Stent, dikenal juga dengan nama ring, merupakan silinder kecil dari logam atau plastik yang dimasukkan ke dalam pembuluh agar tetap terbuka. Pada pasien ileus yang tidak memungkinkan untuk dioperasi, stent digunakan untuk menjaga agar usus tetap terbuka. Dengan begini, makanan dapat melewati usus.
Untuk ileus paralitik, perawatannya akan diberikan berdasarkan peyebab yang mendasarinya. Ileus akibat operasi biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam 2-4 hari setelah operasi.
Akan tetapi, berberapa pasien yang kondisinya tidak kunjung membaik dapat menjalani perawatan yang umum diberikan pada ileus paralitik.
Beberapa perawatan yang dapat disarankan oleh dokter yaitu:
Jika penyebab ileus adalah obat-obatan tertentu, dokter mungkin dapat meresepkan obat lain yang diberikan bertujuan untuk merangsang gerakan usus. Contoh obat ini adalah metoklopramid.
Selain itu jika memungkinkan, dokter juga dapat menghentikan pemberian obat-obatan yang dapat menyebabkan ileus.
Selang nasogastrik akan dipasang lewat hidung untuk mengurangi tekanan dan pembengkakan akibat menumpuknya gas dan cairan di usus. Pada beberapa kasus, dokter juga bisa memasang selang lewat anus ke usus besar untuk mengurangi tekanan pada usus besar.
Pada kasus ileus yang parah, dokter mungkin harus mengangkat seluruh usus melalui operasi pembedahan. Dalam hal ini, dokter akan membuat kantong khusus yang disebut ostomy. Kantung tersebut memungkinkan kotoran mengalir dari saluran pencernaan pasien.
Komplikasi
Jika tidak ditangani dengan tepat, ileus dapat menjadi kondisi yang serius serta membahayakan nyawa. Ada dua komplikasi ileus yang paling berbahaya, yaitu nekrosis dan peritonitis.
Nekrosis adalah istilah untuk kematian sel yang terjadi secara tak alami. Kondisi ini timbul karena berhentinya gerakan usus saat ileus, yang dapat memotong peredaran darah ke area tersebut.
Tanpa darah sebagai media perpindahan, oksigen tak dapat masuk ke jaringan otot, sehingga menyebaban otot tersebut mati. Jika jaringan otot pada usus mati, usus menjadi mudah robek dan isi usus tak bisa lagi tertampung. Robeknya jaringan otot pada usus disebut sebagai perforasi usus.
Peritonitis adalah peradangan pada rongga perut karena infeksi bakteri atau jamur.
Dalam kondisi normal, bakteri merupakan salah satu komponen dalam usus. Namun jika jaringan usus robek akibat ileus, bakteri dapat meluber keluar dari usus dan menjangkiti rongga perut. Apabila hal itu terjadi, kondisi lain yang dinamakan sepsis bisa timbul dan menyebabkan syok serta gagalnya fungsi organ.
Baca jawaban dokter: Bengkak saat habis operasi usus tersumbat, apa penyebabnya?
Sebagian besar kondisi yang menyebabkan ileus tidak dapat dicegah. Akan tetapi, ileus akibat kondisi medis tertentu (seperti tumor atau hernia) bisa Anda hindari dengan menangani penyakit yang mendasarinya.
Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:
Sebelum menjalani pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis ileus. Dengan ini, pengobatan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved