1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Hirsutisme ditandai dengan tumbuhnya rambut secara berlebihan pada bagian tubuh wanita
Hirsutisme adalah pertumbuhan rambut berlebihan di beberapa area tubuh wanita, yang menyerupai pola pertumbuhan rambut pria. Misalnya pertumbuhan rambut berlebih di area sekitar mulut yang menjadi kumis atau janggut, serta tumbuhnya rambut yang lebih kasar pada dada dan punggung.
Hirsutisme biasanya terjadi karena adanya hormon laki-laki (androgen) yang berlebihan di dalam tubuh, terutama hormon testosteron. Hormon ini berperan dalam perkembangan fisik dan organ seksual laki-laki. Wanita biasanya memiliki kadar hormon androgen yang rendah, namun kadarnya bervariasi karena berbagai penyebab.
Pada wanita dengan hirsutisme, kadar hormon androgen yang tinggi dapat menstimulasi folikel rambut, membuat pertumbuhan rambut yang lebih banyak daripada wanita pada umumnya.
Meski cukup umum terjadi, hal ini dapat menyebabkan gangguan penampilan serta ketidaknyamanan bagi wanita yang mengalaminya. Hirsutisme merupakan masalah jangka panjang. Namun, ada beberapa pengobatan yang dapat membantu mengontrolnya.
Secara umum, gejala hirsutisme meliputi:
Pertumbuhan rambut di bagian yang tidak diinginkan oleh wanita merupakan gejala utama hirsutisme. Misalnya, rambut yang lebat di daerah wajah, dada, perut bawah, paha bagian dalam, dan punggung.
Rambut yang tumbuh dapat terasa lebih kasar dan kaku.
Penyebab hirsutisme adalah ketidakseimbangan antara hormon seks wanita (estrogen dan progesteron) dan hormon seks pria (androgen). Normalnya, tubuh wanita memproduksi hormon androgen dalam jumlah yang sedikit.
Hirsutisme bisa muncul akibat produksi androgen yang berlebih yang dapat disebabkan oleh:
Sindrom polikistik ovarium bisanya mulai muncul saat pubertas. Kondisi ini akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon seks wanita
Hormon seks wanita yang tidak seimbang akan menimbulkan berbagai gejala, seperti pertumbuhan rambut berlebih, gangguan menstruasi, obesitas, gangguan kesuburan, dan kista di ovarium (indung telur).
Sindrom Cushing terjadi ketika tubuh terpapar hormon kortisol dalam jumlah besar. Kondisi ini bisa muncul ketika hormon adrenal memproduksi terlalu banyak hormon kortisol atau akibat penggunaan obat-obatan, seperti prednisone, dalam waktu lama.
Hiperplasia adrenal kongenital merupakan kondisi bawan yang ditandai oleh produksi hormon kortisol dan androgen yang berlebihan oleh kelenjar adrenal.
Meski jarang, tumor di indung telur (ovarium) atau kelenjar adrenal dapat menyebabkan hirsutisme.
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan hirsutisme, contohnya minoxidil, danazol, testosteron, dan dehydroepiandrosterone (DHEA).
Bila seorang pria menggunakan salep yang mengandung androgen, pasangan wanitanya dapat terkena efeknya lewat kontak kulit.
Sejumlah kondisi yang memicu hirsutisme juga bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan. Contohnya, hiperplasia adrenal kongenital dan PCOS.
Wanita yang berasal dari ras Mediterania, Asia Selatan, dan Timur Tengah lebih sering memiliki rambut tubuh yang lebih banyak daripada wanita lain. Namun penyebabnya belum jelas.
Obesitas akan meningkatkan produksi hormon androgen, yang dapat memperberat kondisi hirsutisme.
Untuk menegakkan diagnosis hirsutisme, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti:
Dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala dan faktor risiko yang dimiliki pasien. Dokter juga akan menanyakan terkait obat-obatan yang digunakan pasien.
Dokter akan melihat pertumbuhan rambut dan memeriksa tanda hirsutisme lainnya, seperti jerawat.
Dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon dan mencari penyebab hirsutisme. Dalam beberapa kasus, dokter juga akan melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan penderita tidak mengalami diabetes.
Ultrasonografi dapat digunakan untuk melihat kelenjar ovarium dan rahim. Pemeriksaan X-ray dilakukan untuk memeriksa kelenjar adrenal.
Advertisement
Cara mengobati hirsutisme akan tergantung pada preferensi tiap pasien. Karena pertumbuhan rambut tidak menimbulkan bahaya, keputusan untuk memangkas atau mengurangi rambut ini bervariasi pada tiap orang.
Penanganan yang yang dpaat disarankan oleh dokter meliputi:
Metode yang dapat digunakan untuk mengurangi jumlah rambut yang tidak diinginkan berupa:
Karena rambut akan tumbuh kembali dengan cepat, mencukur rambut perlu diulang berkali-kali.
Krim atau lotion ini yang akan melembutkan rambut di atas kulit sehingga dapat diseka untuk mengangkatnya.
Waxing adalah prosedur untuk menarik rambut dari akarnya. Prosedur ini perlu diulang tiap 2-3 minggu sekali.
Prosedur ini melibatkan penggunaan zat kimia untuk memudarkan warna rambut dan menyamarkannya.
Pada prosedur ini, jarum tipis dimasukkan ke dalam folikel rambut dan aliran listrik dialirkan lewat jarum ini. Akibatnya, folikel rambut akan rusak.
Laser khusus diarahkan pada kulit. Cahaya dari laser akan diserap oleh zat warna (pigmen) rambut lalu akan menghancurkan rambut.
Krim kulit dengan kandungan eflornithine dapat memperlambat pertumbuhan rambut. Hasilnya akan tampak dalam 6-8 minggu. Rambut dapat tumbuh kembali dalam 8 minggu bila Anda menghentikan penggunaan krim.
Obat-obatan di bawah ini dapat diresepkan oleh dokter untuk mengatasi hirsutisme:
Pil KB atau kontrasepsi hormonal lainnya yang mengandung estrogen dan progestin dapat mengatasi hirsutisme yang disebabkan oleh produksi hormon androgen.
Obat ini umum digunakan bagi pasien yang tidak mau memiliki anak. Efek sampingnya dapat berupa mual dan nyeri kepala.
Salah satu jenisnya adalah spironolactone. Obat jenis ini menghambat produksi androgen di dalam tubuh. Biasanya obat antiandrogen diresepkan bila obat kontrasepsi tidak efektif mengatasi gejala pasien.
Efek sampingnya dapat berupa siklus menstruasi yang tidak teratur. Karena dapat menyebabkan cacat janin, pasien disarankan menggunakan kontrasepsi ketika menggunakan obat ini.
Dalam penggunaan obat-obatan, efeknya biasa baru terasa dalam enam bulan.
Komplikasi hirsutisme pada wanita dapat berupa rasa tidak percaya diri karena pertumbuhan rambut yang berlebih. Kondisi ini dapat memicu depresi.
Pasien dengan hirsutisme yang disertai gangguan menstruasi juga memiliki kemungkinan mengalami PCOS. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kesuburan.
Cara mencegah hirsutisme yang spesifik belum ada. Namun Anda bisa menurunkan risikonya dengan menurunkan berat badan jika memiliki kondisi obesitas, terutama jika penderita juga mengalami sindrom polikistik ovarium.
Hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala hirsutisme.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis hirsutisme. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved