logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit Lainnya

Hipotensi Ortostatik

1 Jun 2021

| dr. Levina Felicia

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Penurunan tekanan darah secara mendadak dapat menyebabkan pusing atau bahkan pingsan

Penurunan tekanan darah secara mendadak dapat menyebabkan pusing atau bahkan pingsan.

Pengertian hipotensi ortostatik

Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah secara mendadak yang terjadi ketika seseorang berdiri dari duduk atau berbaring. Hal ini dapat menyebabkan Anda merasa pusing bahkan pingsan.

Kondisi ini merupakan salah satu tipe tekanan darah rendah atau hipotensi yang cukup umum terjadi. Biasanya penyakit ini berlangsung hanya beberapa menit, tetapi apabila ini berlangsung lama mungkin hal ini dapat menandakan keadaan yang serius.

Hipotensi ortostatik akut yang terjadi sesekali biasanya memiliki penyebab yang jelas, seperti dehidrasi atau tirah baring yang lama dan mudah ditangani. Akan tetapi, hipotensi ortostatik yang kronis biasanya menjadi tanda adanya masalah medis yang lebih serius sehingga pengobatannya juga bervariasi.

 

Tanda dan gejala hipotensi ortostatik

Gejala yang paling umum terjadi pada penyakit ini adalah pusing dan kepala terasa ringan saat berdiri dari duduk atau berbaring. Selain pusing, ada beberapa gejala yang ditimbulkan penyakit ini, yaitu:

  • Pandangan kabur
  • Merasa letih dan lemas
  • Pingsan
  • Kebingungan
  • Mual
  • Sakit kepala
  • Terasa nyeri di dada
  • Terasa nyeri di leher dan bahu

 

Penyebab hipotensi ortostatik

Saat berdiri, gravitasi mengakibatkan darah berpusat di kaki dan perut. Hal ini menurunkan tekanan darah karena darah yang bersirkulasi kembali ke jantung menjadi lebih sedikit. Selain itu, ada beberapa penyebab dari penyakit ini:

  • Dehidrasi
  • Anemia
  • Kehamilan
  • Masalah pada jantung, seperti serangan jantung
  • Penyakit parkinson
  • Kurang beraktivitas
  • Cuaca atau suhu di lingkungan sekitar yang terlalu panas
  • Mengonsumsi obat tertentu
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
  • Usia lanjut

 

Diagnosis hipotensi ortostatik

Untuk memastikan dan menemukan penyebab utama, dokter akan menyarankan melakukan pemeriksaan fisik dan denyut jantung. Untuk hasil yang lebih pasti, dokter dapat melakukan beberapa tes lain, di antaranya:

  • Pemantauan tekanan darah

Dokter akan melakukan pengukuran tekanan darah ketika pasien duduk dan berdiri, lalu membandingkan hasil pengukuran.

  • Tes darah

Tes ini dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah (apakah rendah) dan sel darah merah (apakah rendah) dalam darah karena hal ini dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

  • Elektrokardiogram (EKG)

EKG merupakan alat yang mempunyai sensor untuk mendeteksi sinyal listrik di jantung dengan cara ditempelkan di dada. Tes ini digunakan untuk mendiagnosis hipotensi ortostatik.

  • Ekokardiogram

Tes ini menggunakan gelombang suara untuk menggambar ukuran, struktur, dan gerakan jantung serta fungsi jantung.

  • Stress test

Pemeriksaan ini dilakukan ketika pasien berolahraga, seperti berjalan di atas treadmill atau setelah pasien diberikan obat untuk membuat jantung bekerja lebih keras. Setelah itu, jantung akan dimonitor dengan alat elektrokardiogram (EKG).

  • Tilt table test

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi bagaimana tubuh bereaksi terhadap perubahan posisi. Pasien diminta untuk berbaring pada meja datar, lalu meja tersebut akan berayun untuk meningkatkan bagian atas tubuh. Pemeriksaan ini menyerupai pergerakan saat seseorang berbaring dan kemudian berdiri.

Tekanan darah akan diukur seiring dengan perubahan posisi tersebut.

  • Manuver Valsava

Pada pemeriksaan ini, pasien diminta untuk menarik napas dalam dan membuang napas lewat mulut sambil menutup hidung, mirip ketika seseorang mencoba meniup balon. Pemeriksaan ini dapat memeriksa fungsi sistem saraf otonom dengan menganalisa denyut jantung dan tekanan darah setelah beberapa siklus tarikan napas.

 

Kategori hipotensi ortostatik

Hasil tes tekanan darah akan ditunjukkan dalam satuan milimeter per satuan raksa (mmHg) dalam dua angka. Angka pertama dikenal dengan tekanan darah sistolik, yaitu tekanan darah pada pembuluh darah arteri ketika jantung berdenyut. Angka kedua dikenal dengan tekanan darah diastolik, yaitu tekanan darah pada pembuluh darah arteri di antara denyut jantung.

Tekanan darah diklasifikasikan sebagai normal, bila tekanan darah berada di bawah 120/80 mmHg dan hipotensi bila tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg.

Tekanan darah diklasifikasikan sebagai hipotensi ortostatik bila tekanan darah sistolik turun lebih dari 20 mmHg dan tekanan darah diastolik turun lebih dari 10 mmHg setelah 3 menit berdiri.

 

Advertisement

Cara mengobati hipotensi ortostatik

Pengobatan ini bertujuan untuk mengembalikan tekanan darah menjadi normal. Hal ini biasanya dilakukan dengan meningkatkan volume darah, mengurangi pengumpulan darah di kaki bawah, dan membantu pembuluh darah untuk mendorong darah ke seluruh tubuh. Anda juga dapat mengikuti beberapa cara lain, seperti:

  • Mengubah gaya hidup

Dengan mengonsumsi air yang cukup dan tidak mengonsumsi alkohol. Apabila suhu di sekitar terlalu panas, usahakan untuk menghindari untuk menjaga suhu di sekitar tetap normal.

  • Menggunakan compression stockings

Compression stockings dapat mengurangi pengumpulan darah di kaki dan mengurangi gejala hipotensi ortostatik.

  • Mengonsumsi obat-obat tertentu

Obat seperti fludrokortison dapat digunakan untuk membantu meningkatkan jumlah cairan dalam darah, sehingga meningkatkan tekanan darah.

 

Komplikasi hipotensi ortostatik

Komplikasi hipotensi ortostatik dapat berupa:

  • Jatuh

Jatuh sering terjadi pada pasien dengan hipotensi ortostatik.

  • Stroke

Adanya perubahan tekanan darah ketika pasien duduk dan berdiri dapat menjadi faktor risiko terjadinya stroke karena penurunan aliran darah ke otak.

  • Penyakit kardiovaskular

Hipotensi ortostatik dapat menjadi faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah serta komplikasi lainnya, seperti nyeri dada, gagal jantung, atau gangguan irama jantung.

 

Cara mencegah hipotensi ortostatik

Beberapa cara mencegah hipotensi ortostatik yang dapat dilakukan antara lain:

  • Menjaga suhu tubuh tetap normal

Jangan mandi dengan air yang sangat panas.

  • Jaga tubuh tetap terhidrasi

Minum banyak air, batasi konsumsi alkohol, dan hindari makanan berkarbohidrat tinggi.

  • Jangan tidur dengan posisi datar

Naikkan sedikit bagian kepala pada tempat tidur dengan menggunakan bantal atau menaikkan matrasnya.

  • Bersiap sebelum berdiri

Beri waktu sebentar untuk berdiri setelah duduk atau berbaring. Gunakan tumpuan di sekitar ketika Anda berdiri.

  • Mengerakkan otot Anda

Gerakkan kaki bila Anda harus berdiri lama. Berolahraga kecil seperti meremas handuk, bola karet, atau mengepalkan dan membuka kepalan tangan dapat meningkatkan tekanan darah sebelum berdiri.

  • Menggunakan alat bantu

Menggunakan compression stockings atau abdominal binder dapat membantu meningkatkan tekanan darah dan sirkulasi darah.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Berkonsultasilah dengan dokter bila hipotensi ortostatik terjadi berkali-kali, karena dapat menjadi tanda adanya masalah medis yang lebih serius. Segera hubungi dokter bila pasien pingsan, bahkan hanya beberapa detik.

Cacat gejala, kapan gejala muncul, berapa lama gejala dirasakan, dan apa yang sedang dilakukan ketika kondisi ini terjadi. Berdiskusilah dengan dokter bila kondisi ini terjadi pada keadaan berbahaya, seperti saat menyetir.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami.
  • Catat riwayat bepergian yang baru-baru ini Anda lakukan.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.

Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait hipotensi ortostatik?
  • Apakah ada anggota keluarga atau orang di sekitar Anda dengan gejala yang sama?
  • Apakah Anda sudah mencari pertolongan medis sebelumnya? Jika iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis hipotensi ortostatik. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.

 

Advertisement

hipotensimualdemamanemiapusingdehidrasi

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved