1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Tekanan darah rendah dapat menyebabkan pusing dan pingsan mendadak.
Hipotensi adalah istilah medis untuk tekanan darah rendah. Kondisi in ditandai dengan tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg, yang diukur dengan tensimeter.
Walaupun tidak selalu sama persis, tekanan darah yang normal pada orang dewasa umumnya 120/80 mmHg. Biasanya, tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan kondisi yang mengkhawatirkan, sementara hipotensi dianggap lazim dan tidak perlu pengobatan.
Pada sebagian orang, tekanan darah di bawah 90/60 mmHg tidak mengakibatkan gejala atau gangguan yang berarti. Namun sebagian orang yang lain mungkin dapat merasa pusing, lemas, bahkan pingsan. Pada kasus yang parah, hipotensi bisa berdampak buruk.
Kondisi hipotensi dipicu oleh kurangnya aliran darah ke otak. Tekanan darah tendah ini juga dapat menjadi tanda dari penyakit tertentu.
Umumnya, penyebab hipotensi meliputi:
Hipotensi juga dapat terjadi pada beberapa situasi di bawah ini:
Tekanan darah bisa turun secara tiba-tiba ketika seseorang bangun dari posisi duduk atau tidur. Kondisi yang disebut hipotensi ortostatik ini cukup umum terjadi pada segala usia.
Bagi orang yang pernah mengalaminya, ia mungkin merasa penglihatannya menjadi berkunang-kunang dan pusing sementara.
Tipe hipotensi ini dapat terjadi ketika seseorang berdiri terlalu lama, berada di tempat yang panas untuk waktu yang lama, atau setelah tekanan stres yang berlebihan. Namun anak-anak lebih sering mengalaminya daripada orang dewasa.
Untuk memastikan diagnosis hipotensi, dokter akan mengukur tekanan darah pasien. Jika berada pada 90/60 mmHg atau lebih rendah, pasien tergolong mengalami tekanan darah rendah.
Apabila tidak menimbulkan gejala, dokter umumnya hanya memberikan penanganan berupa perubahan pola makan atau gaya hidup. Namun untuk hipotensi yang memicu keluhan, dokter perlu mendeteksi penyebab di balik kondisi ini dengan sederet pemeriksaan berikut:
Tes darah bertujuan mengetahui kadar gula dan jumlah sel darah merah pada tubuh pasien. Pasalnya, faktor-faktor ini dapat memengaruhi tekanan darah.
Prosedur EKG digunakan untuk mendeteksi detak jantung, kelainan pada struktur jantung, dan masalah asupan darah serta oksigen ke otot jantung. Pemeriksaan ini juga mampu merekam aktivitas jantung saat pasien melakukan kegiatan sehari-hari.
Ekokardiogram menggunakan gelombang ultrasonik untuk menggambarkan struktur dan fungsi jantung.
Tes ini berguna untuk memeriksa sistem saraf otonom dengan menganalisis denyut jantung dan tekanan darah.
Pada stress test, dokter akan meminta pasien untuk berlari atau berjalan di atas treadmill. Langkah ini dilakukan untuk menilai fungsi jantung ketika pasien beraktivitas.
Pada pasien hipotensi ortostatik, pemeriksaan akan dilakukan dengan pasien berbaring di atas meja dalam posisi tegak. Dokter lalu mengubah posisi meja.
Advertisement
Hipotensi jarang menimbulkan kondisi berbahaya. Tapi apabila terdapat gejala yang serius, kondisi ini perlu mendapatkan penanganan dari dokter.
Dokter bisa menganjurkan sejumlah cara mengobati hipotensi di bawah ini
Hipotensi yang disebabkan oleh perdarahan berat, kekurangan cairan, dan riwayat cedera mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit. Penanganan medis kemudian diberikan, misalnya cairan infus, transfusi darah dan obat-obatan.
Sementara hipotensi berat yang memicu gangguan pernapasan, detak jantung, tekanan darah dan suhu tubuh, dokter akan terus melakukan pemantauan hingga kondisi pasien kembali stabil.
Cara mencegah hipotensi yang bisa dilakukan meliputi:
Jika mengalami gejala hipotensi, periksakanlah diri Anda ke dokter. Kondisi ini juga bisa memicu tanda-tanda berbahaya yang mengndikasikan syok.
Jika mengalami keluhan di bawah ini, segera kunjungi UGD:
Pemeriksaan lebih dini diperlukan untuk mencegah syok. Apabila Anda sering merasakan pusing atau pingsan secara mendadak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis hipotensi dan penyebabnya agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved