1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Hipopituitarisme dapat berdampak pada pertumbuhan, tekanan darah, dan reproduksi
Hipopituitarisme adalah penyakit yang terjadi ketika kelenjar pituitari hanya melepaskan sedikit hormon, bahkan tidak sama sekali. Hal ini dapat menyebabkan sejumlah penyakit. Kelenjar pituitari berbentuk menyerupai kacang, terletak di dasar otak, di belakang hidung dan di antara telinga.
Terlepas dari ukurannya yang kecil, kelenjar ini mengeluarkan hormon yang mempengaruhi hampir setiap bagian tubuh. Pada hipopituitarisme, penderita memiliki sedikit suplai dari hormon pituitari.
Kekurangan jormon tersebut dapat berefek terhadap sejumlah fungsi rutin tubuh, seperti pertumbuhan, tekanan darah, dan reproduksi. Penderita akan membutuhkan obat seumur hidupnya.
Beberapa hormon di bawah ini yang diproduksi oleh kelenjar pituiari yang akan menentukan gejala dan pengobatannya:
ACTH berperan memicu produksi kortisol dan reaksi kimia yang membuat tubuh Anda memproduksi adrenalin dan noradrenalin.
ADH berfungsi mengontrol tekanan darah Anda dan menghemat cairan dalam tubuh Anda.
Keberadaan FSH penting untuk merangsang pertumbuhan folikel ovarium pada wanita dan produksi sperma pada pria.
Peran GH adalah membuat anak-anak tumbuh serta berguna untuk mempertahankan struktur tubuh dan metabolisme pada orang dewasa.
LH merupakan hormon yang bertanggung jawab untuk kesuburan, pubertas, dan menstruasi pada wanita.
Hormon oksitosin penting dalam persalinan dan menyusui. Oksitosin juga mungkin memainkan peranan yang signifikan dalam perilaku manusia.
Prolaktin memiliki lebih dari 300 kegunaan dalam tubuh.
TSH merupakan hormon yang berfungsi untuk mengatur produksi hormon di kelenjar tiroid.
Gejala hipopituitari bisa bervariasi dan tergantung pada rendahnya hormon pituitari. Gejala ini meliputi:
Penyebab hipopituitarisme yang paling umum adalah tumor di kelenjar pituitari. Bertambahnya ukuran tumor ini dapat menekan dan merusak jaringan pituitari, sehingga mengganggu produksi hormon. Tumor juga dapat menekan saraf optik dan menyebabkan gangguan pandangan.
Selain tumor, faktor risiko hipopituitarisme bisa berupa:
Diagnosis hipopituitarisme akan dilakukan oleh dokter dengan beberapa metode pemeriksaan di bawah ini:
Tes darah bertujuan mengukur kadar hormon dalam tubuh.
Metode ini juga dilakukan untuk menentukan kadar hormon dalam tubuh pasien. Biasanya, pasien akan diberikan obat tertentu guna merangsang produksi hormon.
Pencitraan dengan MRI atau CT scan, dilakukan guna mendeteksi ada tidaknya tumor.
Tes penglihatan berfungsi mengetahui ada tidaknya kaitan antara pertumbuhan tumor mengganggu dengan kemampuan penglihatan pasien.
Advertisement
Cara mengobati hipopituitarisme harus dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam. Langkah penanganan ini bertujuan membantu dalam menormalkan kadar hormon.
Pengobatan dari dokter biasanya berupa:
Obat yang diberikan biasanya untuk mengganti hormone yang mengalami masalah, seperti:
Golongan obat ini biasanya digunakan untuk menggantikan hormon adrenal yang tidak diproduksi karena kurangnya ACTH. Contohnya hidrokortison atau prednisone.
Jenis obat ini diberikan guna mengatasi kadar hormon tiroid yang rendah karena kurangnya TSH.
Terapi pengantian hormon seks dapat berupa testosteron pada pria dan progresteron pada wanita. Kombinasi keduanya juga bisa diberikan.
Pergantian hormon pertumbuhan dapat diberikan melalui suntikan. Penggantinya biasa disebut dengan somatropin.
Untuk mengatasi masalah kesuburan, gonadotropin bisa diberikan untuk merangsang ovulasi dan produksi sperma.
Dokter akan melakukan pemantauan kadar hormon dalam tubuh guna mendapatkan dosis yang tepat. Pada pengguna kortikosteroid, dokter akan menyesuaikan dosis jika penderitanya mengalami stres. Pasalnya, saat stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol dalam jumlah lebih banyak.
Penderita juga mungkin membutuhkan CT scan ataun MRI secara berkala. Langkah ini dilakukan untuk memantau tumor atau penyakit lain yang menyebabkan hipopituitarisme.
Operasi pengangkatan tumor mungkin dilakukan. Sementara dalam beberapa kasus, terapi radiasi atau obat-obatan pun diberikan guna mengendalikan kondisi medis yang mendasarinya.
Bila dibiarkan, hipopituitarisme dapat menyebabkan komplikasi berupa:
Karena penyebabnya sulit dihindari, cara mencegah hipopituitarisme secara spesifik juga belum tersedia.
Hubungi dokter jika Anda mengalami gejala hipopituitarisme. Segera temui dokter apabila Anda mengalami sakit kepala yang parah, gangguan pandangan, kebingungan, atau penurunan tekanan darah.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis hipopituitarisme agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved